PART 30: Over

3.4K 117 15
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

Nb: Percakapan bahasa inggris akan ditandai dengan font miring atau Itali.

***

"Ya. Jikalau gue mau kembali ke Gruillei 999touch, apa yang akan lo lakuin?" Dasha menyeringai sembari menatap mata orang itu dengan wajah meremehkan.

Orang itu yang mendengar kata Gruillei 999touch tentu saja terkejut. Dia juga tahu bahwa itu adalah tempat berkumpul nya para Mafia.

"APA?! Jangan bercanda."

Dasha menatap orang itu dengan serius namun beberapa detik setelah nya ia tersenyum kecil. "Kak Tegar percaya begitu saja? Hahaha, tentu bercanda lah."

Dasha sengaja mengalihkan omongan nya dengan alasan 'bercanda'. Itu disebabkan oleh faktor keceplosan dia. Jika hal itu tersebar luas, ia tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Orang yang dipanggil Kak tegar menghembuskan nafas lega. Entah kenapa ia memiliki firasat tentang apa yang diucapkan oleh Dasha barusan.

Mereka sekarang sudah tidak menggunakan bahasa yang formal lagi. Semua nya tentu saja berawal dari Dasha, di awal tadi dia tidak menggunakan bahasa formal dan Tegar pun mengikuti nya.

"Gue gak ada alasan untuk kembali ke RandeX, kak. Gue kesini tadi juga karena kebetulan, setidaknya gue merasa lega aja melihat kalian baik-baik saja. Tapi, ada urusan apa kalian sebenarnya disini?" ucap Dasha berbohong.

Ia sengaja berbohong karena dia tahu bahwasanya semua anggota geng RandeX mengetahui tentang Gruillei 999touch.

Dia pertama kali mengetahui Gruillei 999touch karena tidak sengaja mendengar percakapan anggota RandeX dulu, saat ia masih menjadi anggota. (fyi, Author sengaja tidak menulis kan adegan2 tidak penting yg terjadi dalam Geng selama ini)

Tegar nyengir dan mengedipkan mata nya beberapa kali kemudian sedikit memiringkan kepala nya. "Menurut lo apa?"

"Entah."

"Karena lo. Jika lo tahu perjuangan Jordan yang sampai segitunya, lo akan terharu kali ya. Hahaha. " Jawaban tegar yang terkesan bernada datar tetapi wajahnya menunjukkan ekspresi tersenyum itu tentu saja membuat Dasha menjadi bingung.

"Gak gak. Ini pasti karena masalah antar geng kan? Masa' gara-gara gue sih, kak." Dasha mengerutkan keningnya seolah-olah kesal dengan jawaban tegar.

Tegar yang memerhatikan Dasha sedari tadi memilih mengalihkan perhatian nya ke arah lain. Alisnya berkerut, bibirnya sedikit kebawah dan matanya menatap tajam ke arah objek lain.

Sekarang tegar mulai menjadi kesal dengan dasha. Mungkin karena permasalahan yang selama ini dihadapi oleh dirinya dan yang lain rata-rata berpusat dan bersumber dari Dasha, Pikir Tegar.

Tegar menutup mata sejenak lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafas nya secara perlahan. Ia mengalihkan perhatiannya untuk menatap Dasha kembali.

"Lo fikir ini karena permasalahan antar geng? Mungkin sekarang bisa dibilang begitu, namun ini lebih tepatnya adalah masalah yang berasal dari lo yang merayap menjadi masalah antar geng. Paham?"

Dia terdiam sejenak mendengar penuturan tegar yang agak membikin nya bingung. Di satu sisi ia sedikit bingung dan di sisi lain ia menjadi merasa tidak enak karena menurut tegar semua masalah ini berasal dari dirinya.

DASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang