PART 14: Kunjungan (1)

3.6K 152 0
                                    

SEBELUM MEMBACA, VOTE DULU!

***

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Jordan. Hari dimana ia, tegar dan devan akan mengunjungi rumah Dasha atau lebih tepatnya rumah keluarga Arogan.

"Jordan, lo yakin pergi ke sana seperti itu? Terlihat norak." Devan memerhatikan Jordan yang memakai setelan yang begitu pas dibadan nya tetapi pakaian nya begitu bertolak belakang dengan suasana.

Pakaian nya adalah pakaian dengan style yang agak berbeda. Yakni; Rambut yang dicat berwarna biru tua bersamaan dengan alisnya dan poni yang menutupi sebagian wajahnya, topi hitam biru, baju berwarna hitam dengan hoodie zipper berwarna senada dengan rambutnya, celana dengan dua garis putih di salah satu kaki nya atau lebih sering disebut celana joker dan terakhir, Sepatu boots hitam yang mampu terlihatnya nampak lebih jangkung.

Style yang mungkin agak norak menurut Jordan sendiri. Sebenarnya ia juga merasa ini sungguh norak tetapi jika ia menggunakan penampilan biasanya, akan menjadi situasi yang sangat berbahaya bagi dirinya pribadi atau bahkan teman dan keluarga nya.

"Apa kau tidak bisa diam bastard?!" Desis Jordan dengan kepala lurus kedepan tetapi wajahnya yang tak begitu nampak membuat nya terlihat sangar.

Devan berjalan perlahan mendekati Jordan dan bicara, "Bukan style mu saja yang berubah tetapi cara bicaramu juga berubah. Kerja bagus." Devan menepuk dua kali bahu Jordan cukup keras.

"Aihh sudahlah kalian berdua." Tegar mencoba mengalihkan perhatian yang mungkin saja bisa membawanya ke dalam situasi yang dalam. Tapi, ia juga tak bisa membiarkan situasi ini. Ini berbahaya.

Jordan dan devan memang berteman baik tetapi jika ada masalah sepele saja bakal bisa menjadi besar. Tegar tidak mau itu terjadi.
"Udahlah ashh. Mati saja kalian Jordan Devan! Ingat situasi!"

Devan menarik napas dalam-dalam dan mengalihkan pandangan menjadi menatap Jordan yang hanya diam dengan pandangan lurus kedepan. "Jordan, gue pikir cara kerja otak kita terlalu kekanak-kanakan."

"I know."

Suasana menjadi canggung satu sama lain, tak terkecuali juga tegar yang walaupun diam saja tetapi dia juga ikut masuk kan ke dalam situasi ini. Tegar mengerjapkan matanya berkali-kali dan, "Apa kita akan diam-diaman seperti ini?! Ayo berangkat. Sialan juga kalian!"

Tap

Tap

Tap

Devan menghentikan langkahnya dan berbalik badan, "Ashh Jordan, suara sepatumu menggangguku kau tahu!"
"Sudahlah Van!"
Devan pun melanjutkan langkahnya menuju mobil mewah yang berada tepat dihadapan nya sekarang.

Devan hanya menggunakan T-shirt pull&bear putih yang dipadukan jaket kulit hitam, topi berwarna putih beserta sepatu sneakers putih yang nampak begitu apik jika dipadukan. Sedangkan Tegar hanya menggunakan hoodie abu-abu, topi hitam abu polos dan Sepatu vans berwarna putih.

Tegar merupakan cowok dengan style yang tidak neko-neko sama seperti Jordan tetapi style Jordan saat ini berbanding terbalik dengan style biasanya. Sudah pasti ia melakukan hal itu demi bertemu dengan Dasha dong. Hanya demi dia, ia rela pergi ke salon dan mewarnai rambutnya.

***

"Apakah ini rumah keluarga Arogan yang dijunjung-junjungkan itu? Besar sekali ternyata." Devan begitu kagum melihat rumah Arogan yang begitu besar ini. Ia keluar dari mobil dan melihat sebuah gerbang menjulang tinggi dihadapanya.

DASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang