PART 19: Bocah Ingusan

3.6K 129 4
                                    

SEBELUM LANJUT, VOTE DULU!

***

.
.
.
"Reza?!"

Dasha diam sejenak dengan wajah yang sulit ditebak. Senyuman mengerikan muncul di wajahnya yang indah.

Tiga mobil itu perlahan meninggalkan kediaman keluarga 'Arogan' membuat Dasha menghembuskan nafas lega. Bukannya dia takut atau bagaimana gitu, ia hanya muak dengan mereka.

Dasha berjalan perlahan mendekati arah gerbang yang sudah tertutup rapat. Terlihat di pos satpam penjagaan khusus rumah besar ini terdapat 2 satpam penjaga gerbang.

Tentu saja ia harus waspada untuk melewati depan gerbang rumah itu karena ia memakai pakaian yang mungkin membuat curiga para satpam itu. Para satpam penjagaan rumah besar ini memiliki mata setajam elang.

Makanya Dasha perlu kewaspadaan tinggi agar keberadaan nya tidak menimbulkan kecurigaan para satpam sialan itu. Satu gerak-gerik mencurigakan bisa menimbulkan masalah yang besar.

Ia berjalan perlahan dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku hoodie miliknya. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah,

"STOP!"

Baru saja dibicarakan, satpam itu berteriak tegas ke arah Dasha yang membuat nya spontan berhenti diam ditempat. Kedua satpam itu berlari kecil ke arah Dasha berada.

"Maaf. Dari tadi saudari mondar-mandir di sekitar rumah keluarga Arogan. Ada apa ya?"

Salah satu dari mereka bertanya kepadanya dengan cara yang lumayan sopan. Selain bermata elang, satpam dirumah ini juga sopan asal tidak ada yang menganggu mereka.

Dasha tidak menjawab, ia hanya diam dengan pandangan lurus kedepan. Wajahnya yang tertutupi topi dan hoodie itu membuat kedua satpam itu curiga.

"Ehm.. Mbak? Bisa tolong buka topi nya?"

Dasha tak menggubris omongan satpam. Ia hanya menatap lurus dengan wajah tanpa ekspresi.

Kedua satpam itu saling pandang dan tak lama kemudian mereka berdua mengangguk. Salah satu satpam itu melangkah maju. "Permisi ya mbak, saya mau membuka topi mbak."

Tangan satpam itu bergerak untuk melepas topi tapi tiba-tiba tangannya di cekal oleh Dasha membuat kedua satpam itu tersentak. Satpam yang tangannya dicekal eleh Dasha mencoba melepaskan nya.

Tapi hasilnya nihil. Cengkeraman nya begitu kuat sampai satpam itu merintih. Satpam yang lain nya pun membantu melepaskan cengkeraman Dasha.

Dan tentu saja cara itu lumayan efektif untuk mengalahkan nya. Kekuatan 2 satpam itu mungkin sedikit cukup untuk mengalahkan kekuatannya yang seperti kekuatan pria. Walaupun berfisik perempuan tetapi kekuatan nya jangan diragukan.

"Saya tegaskan mbak untuk membuka topi, demi keamanan!" Ujar Satpam yang tangannya tidak dicengkeram nya berdiri tepat didepan nya dengan wajah garang.

"Sebelum itu, maaf pak erwin saya telah membuat pak Erwin dan pak yanto mencurigai saya." Dasha membuka hoodie dan topi nya yang seketika membuat kedua satpam itu berdiri menunduk.

"Ma-maafkan saya nona."

Kedua satpam itu menunduk dalam-dalam tak berani menatap mata Dasha. Siapapun pekerja di rumah keluarga Arogan tidak ada yang berani menatap mata anggota rumah karena itu sudah menjadi aturan yang tidak tercatat namun sangat penting dilakukan.

DASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang