GUE TANTANG LO SETIAP PART, VOTENYA MELEBIHI 150!
GUE UP 3 PART DI HARI UPDATE KALO UDH TERPENUHI!
***
Sesampainya tepat di depan gerbang utama, ia dapat melihat beberapa orang ber-almameter biru putih menjaga gerbang. Orang-orang itu adalah para anggota OSIS yang ditugaskan menjaga gerbang secara terjadwal.
Pergerakan Dasha membuat mereka semua mengalihkan perhatiannya ke arahnya. Hampir dari mereka semua melotot melihatnya seolah-olah melihat hantu.
Dua orang yang sedang bergerak menutup gerbang seketika menghentikan kegiatannya dan diam mematung menatapnya. Bahkan seorang guru yang sedang kebetulan lewat dengan membawa setumpuk buku juga terhenti dan buku-bukunya terjatuh sebab melihat Dasha.
Mereka semua yang melihatnya seolah-olah sedang melakukan sebuah challenge yang bernama Mannequin challenge.
Dengan santai Dasha melangkahkan kaki jenjang nya memasuki gerbang yang hampir setengahnya tertutup. Tepat di depan seorang guru yang sedang mamatung itu Dasha menyapa. "Selamat Pagi, Bu Rika."
Bu Rika yang disapa pun tersadar. "Ouh se-selamat pagi juga, Da-dasha." Dengan respon gelagapan, ia lalu mengambil buku-bukunya yang terjatuh. Secepat kilat guru itu menormalkan wajahnya menjadi lebih garang.
"Dasha! Kemana saja kamu tidak masuk selama dua Minggu, Kamu pikir ini sekolah milik kakekmu?!" Bu Rika menyemburkan lahar panas tepat di depan wajah Dasha.
Semua orang yang awalnya terdiam mematung seketika tersadar dari lamunan berkat suara nyaring milik Bu Rika. Dua orang yang menutup gerbang segera melanjutkan kegiatannya. Para anggota OSIS yang lain tak henti-hentinya menatap Dasha dengan tatapan tak percaya.
"Itu Dasha 'kan."
"Katanya dia dikeluarin dari sekolah, kok sekarang masuk sekolah?"
"Enggak, dia gak dikeluarin. Cuma ya ga masuk dua Minggu penuh aja."
"Wah hebat kok bisa ya gak dikeluarin gitu. Terus lo tahu gak alasan dia gak masuk sekolah dua Minggu?"
"Rumornya sih dia gak masuk sekolah karena para temannya itu. Lo tau kan."
"Iya iya tau, drama banget. Terus alasan kenapa dia gak dikeluarin itu ada bantuan orang dalam."
"Wah gila. Orang kaya mah enak ya. VIP brayy."
Bisikan-bisikan beberapa anggota OSIS itu terdengar cukup jelas di telinganya. Dasha yang notabennya tidak terlalu peduli memilih untuk melenggang pergi meninggalkan sekerumunan orang-orang itu dan juga guru wanita di hadapannya dengan langkah panjang.
Bu Rika yang merasa terabaikan pun geram dengan sikap Dasha yang melengos meninggalkannya begitu saja. "Dasha! Kamu ya ga sopan sama saya!" Teriakan guru killer itu tak menghentikan langkah gadis itu.
Bu Rika yang semakin jengkel dengan Dasha hanya menoleh kesana-kemari dan berkacak pinggang. Ia menoleh menghadap ke para anggota OSIS yang terkekeh geli. "Tertawa apa kalian?! Kejar Dasha, suruh dia ke ruangan saya!"
Para anggota OSIS yang sebelumnya terkekeh sebab melihat Bu Rika yang diabaikan oleh Dasha pun terdiam dan salah satu dari mereka melaksanakan perintah guru killer itu untuk mengejar Dasha.
Dasha terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan langkah panjang. Melewati koridor yang panjang sendirian. Sepanjang koridor yang ia lalui sama sekali tak ada tanda-tanda orang hidup. Kosong melompong.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHA
Teen Fiction[On Going] Dasha, Gadis beruntung namun bernasib menyedihkan. Diusir dari rumah dan melepaskan marga besar dari keluarganya, itu lah dirinya. Ia memiliki 3 sahabat cewek dan 4 sahabat cowok, namun mereka memiliki sebuah masalah internal dalam pers...