SEBELUM LANJUT, VOTE DULU!
VOTE!
ANJIR VOTE!
***
3cm...
.
.
2cm...
.
.
1cm...
.
.
Dan...PLAK!
Tamparan keras sukses mendarat di pipi Jordan. Cap Tamparan tangan membekas merah dipipi nya. Rasa panas dan perih menjulur di sekitar area Tamparan keras itu.
Semua orang yang ada disana nampak terkejut dengan kejadian tersebut, tak terkecuali orang yang menampar Jordan. Dia adalah Dasha.
"Lo Gila, ya?! Gue kira lo itu baik ternyata lo sama busuknya dengan mereka." Dasha berteriak tepat di depan wajahnya sembari mengarahkan telunjuk nya ke arah Reza dkk berada. Posisi mereka berdua yang masih sama membuat perasaan Jordan semakin menggila.
Dasha berdiri dan menjauh kan diri dari Jordan yang masih diam. Wajah Jordan nampak merah menahan amarah juga rasa malu yang sangat besar.
"Lo pikir gue perempuan gak bener hah? Sialan lo!"
Bugh
"Arghh."
Satu tendangan yang berasal dari kaki Dasha telah mendarat mulus di punggung milik Jordan. Pupil mata Dasha terlihat mengecil yang berarti ia dalam keadaan marah besar.
Pupil mata nya mengecil, alis yang nampak berdekatan, dan satu decakan kecil terdengar tidak jelas namun mereka semua masih bisa mendengar nya. Reza dan yang lainnya seketika diam mematung.
Decakan itu merupakan sebuah peringatan besar bagi mereka semua. Decakan yang muncul disaat seorang putri cantik bernama Dasha itu sedang marah besar. Ini merupakan decakan yang sama disaat insiden dimana salah satu anak sekolah yang masuk ICU akibat ulah nya.
"Sha.. Dasha."
Dasha menunduk dan terdiam. Perlahan ia melangkah mundur dengan langkah kecil yang terlihat ragu-ragu. Perasaan nya diujung tanduk yang siap meledak tetapi ia mencoba menahanya.
Dengan kaki yang masih melangkah mundur ia bergumam pelan, "Aku.. Aku bisa."
Tangan nya mengepal, sedari tadi ia terus bergumam pelan dengan dada yang nampak naik turun. "AKU TIDAK BISA!!! BANGSAT!!" Dasha berlari menjauhi Jordan dan menuju ke arah mobil yang dikendarai Jordan dan yang lain nya.
Pranggg
Pyar
Terdengar suara kaca mobil yang pecah. Seketika mereka semua mengalihkan pandangan nya ke arah belakang dengan wajah terkejut. Mereka semua menganga hampir tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Kaca mobil yang tebal pecah begitu saja dengan satu pukulan. Siapa yang memecahkan nya? Siapa lagi kalau bukan Dasha. Tangan gadis itu terlihat mengenaskan. Darah yang terus menerus keluar dari kepalan tangan nya dan juga serpihan-serpihan kecil yang nampak terselip disana.
"Maaf... Maaf." Suara nya begitu pelan.
"MAAF!!!! SIAL!" Dasha mengambil salah satu serpihan kaca tersebut dan melempar kan nya ke arah Jordan. Jordan yang terkejut dengan reflek menghindar.
Prang
Beruntung kaca nya melesat dan terlepas ke arah samping Jordan. Ia nampak begitu terkejut melihat perilaku Dasha yang terlihat seperti orang tidak waras atau lebih tepatnya seperti orang pshyco.
Jordan menyadari satu hal. Dasha bisa menjadi kartu As geng RandeX. Tapi untuk kali ini ia tidak mau memikirkan itu dulu, ia harus lebih memikirkan keselamatan nya juga keselamatan yang lain karena saat ini ia juga sadar bahwa Dasha sedang di luar kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHA
Novela Juvenil[On Going] Dasha, Gadis beruntung namun bernasib menyedihkan. Diusir dari rumah dan melepaskan marga besar dari keluarganya, itu lah dirinya. Ia memiliki 3 sahabat cewek dan 4 sahabat cowok, namun mereka memiliki sebuah masalah internal dalam pers...