Konflik 2

2.2K 262 37
                                        

  Saint terus berlari mengejar Perth sampai ke halte bus.
Saat sudah tiba di halte Perth tetap saja tidak mau mendengarkan ucapan Saint, Saint benar-benar di buat jengkel olehnya.

  "Kenapa kau kekanakan sekali? Jika aku salah seharusnya kau bilang, jangan menghindariku seperti ini."
Perth tetap diam, dia tak menjawab sedikitpun ucapan Saint, seolah di situ tidak ada Saint, Perth tetap berdiri menunggu bus datang.
Saint mengacak-acak rambutnya sendiri, ia sudah kehilangan kesabaran.
Kemudian tanpa melihat kearah Perth, Saint pergi meninggalkan Perth di halte. Tau apa yang di pikirkan Perth..
Perth benar-benar berfikir kalau Saint memang sudah tidak peduli lagi dengannya. Perth berfikir mungkin Saint memang malu untuk mengakui hubungannya dengan Perth.

  Padahal yang sebenarnya Saint pergi untuk mengambil mobilnya, kemudian kembali untuk mengantarkan Perth pulang. Dan.. si perusak suasana datang. Gadis cantik yang kemarin membuat ketegangan di antara Perth dan Saint datang menghampirinya saat berada di tempat parkir.

  "P, Saint kha.. apa phi akan pulang? Bolehkah Nate ikut? Nate hari ini tidak bawa mobil.. dan... Apartemen kitakan satu arah.. Boleh kan phi.. na na na.." rengek gadis itu kepada Saint. Dan Saint tidak bisa menolaknya, karena bagaimanapun Saint tidak pernah bisa bilang "tidak" kepada gadis yang tengah berdiri di samping mobilnya itu.

  "Hemb masuklah.. tapi phi harus mengantar Perth dulu." Ujar Saint, setelah gadis itu duduk di bangku sebelah kemudi, Saint segera pergi meninggalkan tempat parkir, karena dia takut Perth sudah pergi dari halte.

  Sampai di halte Perth masih berdiri di tempatnya. Melihat itu Saint langsung menghentikan mobilnya di depan Perth, kemudian membuka kaca mobil itu, untuk memanggil Perth agar dia masuk kedalam mobilnya.
Awalnya Perth senang ternyata Saint tidak menyerah untuk dirinya, namun saat melihat di dalam mobil itu juga ada gadis yang tempo hari ia lihat sedang bersama dengan Saint di taman belakang fakultas kedokteran, itu membuatnya mengurungkan niatnya untuk berdamai dengan Saint.
  Karena Perth tidak mau beranjak dari tempatnya, akhirnya Saint keluar dari mobil dan menghampiri Perth.

  "Apa kau masih akan marah padaku? Ayolah Nong.. apa salahku? Katakan jangan malah menghindariku seperti ini." Saint mencoba membujuk Perth, dengan memegang tangannya. Namun lagi-lagi Perth menepisnya.

  "Jangan sentuh aku, lebih baik antara saja kekasihmu itu pulang. Dia terlihat lebih baik dariku, jika kau bersamanya kau tidak akan di anggap aneh oleh teman-temanmu." Ujar Perth tanpa melihat kearah Saint.

  "Apa maksudmu? Apa kau cemburu?" Tanya Saint, ada sedikit senyuman di wajahnya, karena Perth merasa cemburu melihat Nate ada di mobilnya.

  "Tidak. Aku bukan siapa-siapamu. Untuk apa aku cemburu, lagi pula bukankah kau bilang bersama dengan seorang gay itu menjijikkan? Andai P,Cop mendengar ucapanmu tempo hari, dia pasti akan sedih karena bagi temannya menjadi seorang gay itu menjijikkan." Ucapan Perth seperti Sambaran petir yang menyambar hati Saint.
Ia ingat sekarang, mungkin Perth tidak mendengar keseluruhan percakapannya dengan gadis yang ada di dalam mobilnya.

  "Kau salah paham Nong.. aku tidak mengatakan seperti itu." Bujuk Saint lagi, kemungkinan bus datang, tanpa melihat lagi kearah Saint, Perth langsung masuk kedalam bus dan meninggalkan Saint yang berdiri di halte sendirian.

Flashback

  Saint duduk di bangku taman, dengan beberapa buku di tangannya, ia sedang menunggu seorang gadis yang memintanya untuk membantunya belajar.
Saat itu Saint benar-benar tidak tau jika Perth tengah berdiri di belakangnya saat Saint sedang mengobrol dengan gadis itu, dan menceritakan hubungannya dengan Perth.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang