Percaya

2K 232 12
                                        

Sudah seminggu sejak pertemuan terakhir mereka di acara pertunangan Tin.
Dan kini Saint ataupun Perth belum bisa bertemu karena jadwal Saint yang padat, bahkan di hari libur pun Saint masih harus belajar, Perth pun sama saja dia menyibukkan dirinya dengan mengikuti banyak kelas.
Meskipun sebenarnya ia sangat ingin bertemu dengan Saint.

Perth saat ini sedang berjalan menuju ke fakultas Teknik, untuk menyampaikan sesuatu pada kekasih Phinya yang berdimple itu. Kalau tidak di iming-imingi akan mengajak Saint belajar di rumah mereka Perth tidak akan mau pergi ke fakultas Teknik, apalagi di sana ada Krist.
Mengingat nama itu saja Perth sudah merinding.

Sampai di sana Perth bertemu dengan P,Tae yang sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya.
Saat Perth menanyakan di mana Kim, Tae bilang kalau Kim sedang makan siang bersama dengan teman-temannya di kantin.
Jadilah Perth berjalan menuju kantin fakultas Teknik.
Belum sampai di sana tiba-tiba ada yang menarik tangannya masuk kedalam lorong dekat dengan tangga.
Perth kaget melihat siapa yang menyeretnya ke sana.

   "Kenapa kau berkeringat Nong.. apa kau takut padaku?"

Perth menelan ludahnya gugup, keringat dingin keluar dari pelipisnya. Pria di depannya itu tersenyum manis padanya, namun itu menakutkan bagi Perth.

   "Apa yang kau inginkan phi..?"
Pria itu tertawa mendengar pertanyaan Perth.

   "Mudah saja.. jauhi Saint. Dan kau bisa aman."

   "Tidak akan pernah."

   "Ohoo.. kau berani menjawab sekarang, bukankah kau selalu menuruti permintaanku Nong..? Jadi.. jauhi dia.. aku tidak suka kau berdekatan dengannya."

  "Apa masalahmu P,Krist? Aku sudah tidak ada urusan lagi denganmu. Dan aku tidak akan menuruti apapun yang kau ucapkan."

Krist memegang dagu Perth, kemudian mencium bibirnya.
Perth yang sadar akan perbuatan Krist mendorong tubuh pria manis itu agar menjauh darinya.

   "Apa yang kau lakukan?"

   "Apa kau bodoh? Aku menciummu."

  "Kenapa? Bukankah kau bilang kau tidak suka padaku?"

Krist terkekeh mendengar ucapan Perth. Kemudian mengusap bibir Perth dengan ibu jarinya.

   "Aku akan melakukan apapun asalkan kau menjauh darinya."

   "Kau gila. Itu tidak akan pernah terjadi."

Krist tertawa sangat keras, hingga membuat Perth ketakutan. Kemudian ia terdiam menepuk pelan pipi Perth.

   "Kau benar, aku gila. Aku tidak suka melihatnya bahagia sedangkan aku selalu mendapatkan penolakan karenanya. Dan bahkan kau yang dulu mengejarku sekarang berbalik padanya. Aku hanya ingin melihatnya terpuruk sama sepertiku."

   "Apa yang kau katakan? P, Saint bukan orang seperti itu."

   "Kau belum tau siapa dia yang sebenarnya. Yah mungkin dia sungguh mencintaimu, karena itu aku ingin dia merasakan sakit yang aku rasakan saat orang yang ia cintai menghianatinya."

Krist mencium pipi Perth sebelum ia pergi meninggalkan Perth sendiri di lorong itu dengan segala pemikirannya tentang Krist dan Saint.









Di sisi lain Kim yang di beri tau Tae bahwa Perth sedang mencarinya, kini tengah mencari keberadaan Perth yang tiba-tiba menghilang sebelum menemuinya. Ia sangat cemas takut ada yang menjahili adik kekasihnya itu.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang