Kenangan

2.1K 222 11
                                    

Awas typo..!!
Chapter ini berisi cerita tentang Tin dan masalalunya.
Selamat membaca.. 😊😊



Pesta pertunangan Tin di gelar di hotel dengan megah dan elegan.
Banyak sekali wartawan yang juga meliputi tentang pesta pertunangan Tin dengan seorang model cantik.
Ayah dan ibunya pulang dari Prancis 3hari sebelum acara dimulai.
Tin terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna silver dan calon istrinya yang cantik itu mengenakan gaun dengan warna senada dengan jas yang di pakai Tin.

Para tamu sudah berdatangan, dari kalangan artis bahkan juga dari relasi bisnis Tin dan ayah Perth.
Paman Ming terlihat sedang berbicara dengan ayah Perth. Dan juga para ibu sedang berbincang-bincang. Dan sesekali tertawa.

Perth nampak gelisah di tempatnya berdiri, matanya tak lepas dari pintu masuk hotel, menanti kedatangan keluarga Saint.
Tak lama kemudian yang di nanti sudah datang.
Keluarga Saint di sambut hangat oleh ayahnya dan berjalan menuju ke arah Tin untuk mengucapkan selamat atas pertunangannya.

  Wajah Tin seketika membeku, melihat orang yang sedang berdiri di hadapannya juga dengan ekspresi wajah yang terkejut. Namun beberapa detik kemudian berubah menjadi senyuman.

   "Selamat akhirnya kau bisa segera menikah, dan semoga kau bahagia selalu."

Kemudian orang itu pergi dari hadapan Tin setelah menepuk pundak Tin.
Tin masih dengan wajah terkejutnya, dan saat ia melihat seorang wanita bersama dengan orang tersebut tatapan mata Tin menjadi sendu.
Ia tau tidak mungkin ada kesempatan untuk keduanya. Namun Tin tidak bisa memungkiri bahwa dia sangat merindukan sosok yang pernah mengisi hatinya dulu. Mungkin masih ada di hatinya sampai saat ini.




Perth menarik tangan Saint untuk mengikutinya.
Ia membawa Saint ke toilet dan membuka salah satu pintu di toilet itu kemudian ia menaruh Saint masuk kedalam bersamaan.

   "Hei apa yang kau lakukan? Jika ada orang yang mendengar bagaimana?"

   "Phi.. aku merindukanmu.. aku hanya ingin memelukmu saja.."

Perth mengeratkan pelukannya pada Saint. Ia sangat merindukan orang yang sangat ia cintai itu, karena selama seminggu ini ia tidak bisa bertemu dengannya.

Samar-samar terdengar seseorang masuk ke dalam toilet, Saint dan Perth langsung terdiam, karena mereka takut ada yang tau keberadaan mereka.

   "Can.."

   "Jangan panggil aku dengan nama itu."

   "Bagaimana kabarmu?"

   "Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja."

Saint dan Perth sangat mengenali suara dua orang itu.
Itu adalah Tin dan Plan calon kakak iparnya.
Saat Perth hendak keluar Saint mencegahnya dan menggeleng agar dia tetap berada di sana.
Saint penasaran bagaimana mungkin mereka berdua bisa saling mengenal.

   "Can.. apa wanita itu kekasihmu?"

Tin melihat pria di depannya itu dengan tatapan sendu.

   "Jangan tunjukkan wajah menyesal mu tuan Methanand.. atau tuan Tanapond?"

Pria yang di panggil Can itu tidak menjawab pertanyaan Tin.

   "Can.. maafkan aku."

Can menepis tangan Tin saat Tin mencoba memegang tangannya.

   "Jangan sentuh aku, Can sudah mati. Namaku Plan, Plan Rattavit. Can sudah mati saat kau memutuskan untuk meninggalkannya."

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang