Hanya kamu

2.4K 257 18
                                    

  Malam itu Copter menelfon P,Tin agar mau membujuk Perth untuk menjemput Saint yang sedang mabuk di club.
Saat mendengar itu Perth langsung membawa mobil phinya untuk menjemput Saint.
Perth sangat khawatir, ia takut terjadi sesuatu pada kekasihnya itu. Ia menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan Saint waktu itu, ia juga tidak menyangka kalau Saint akan seperti ini.

  Sesampainya di club Perth mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Saint, kemudian ia melihat seorang pria yang sedang duduk dan disisi kanan kirinya ada gadis yang tengah menjamah tubuh pria itu.
Perth mengepalkan tangannya, ia benci ada yang menyentuh Saintnya, karena itu Perth segera berlari menghampiri mereka sebelum para gadis itu membawa Saint dan berbuat yang tidak-tidak.
Perth menggendong Saint di punggungnya, Saint terus menerus meracau tidak jelas akibat banyak minum.

  Perth mendudukan Saint di kursi samping kemudi, kemudian ia masuk dan duduk di belakang kemudi, sebelum itu ia memasang sabuk pengaman untuk Saint.

  "Perth.. apa.. ituu.. kau..?" Saint menangkupkan kedua tangannya pada pipi Perth.
Saint tersenyum namun air mata mengalir di pipinya.
Kemudian Saint mencium bibir Perth dan melumatnya, ciuman yang sangat lembut kemudian Perth pun membalas ciuman Saint dengan memasukkan lidahnya untuk memperdalam ciuman mereka.
Saat oksigen mulai menipis, Saint melepaskan ciumannya, ia menatap mata Perth dengan tatapan sendu.

  "Aku.. hanya melakukan ini dengan orang yang aku.. cintai, dan.. itu adalah kau... jadi.. jangan.. pernah berfikir aku.. akan bersama.. dengan orang lain.. aku hanya mencintaimu.."
Setelah mengatakan itu Saint tertidur. Perth tersenyum kemudian ia mencium kening Saint.

  "Aku tau, maafkan aku yang egois ini phi.. aku juga sangat mencintaimu."

Kemudian Perth menjalankan mobilnya menuju ke apartemen Saint.









  Setelah membersihkan tubuh Saint dan memakaikan piyama padanya, Perth merebahkan tubuh Saint dia atas tempat tidurnya.
Perth membelai lembut pipi Saint dia merasa sangat bersalah atas ke egoisannya terhadap Saint.

   "Maafkan aku phi.. kau benar aku sangat kekanakan. Maafkan aku.." Perth mengecupnya tangan Saint yang ada di genggamannya. Kemudian ia mulai memejamkan matanya.









  Perth bangun pukul 6 pagi, badannya terasa sakit karena semalam ia tidur dalam keadaan duduk di lantai dan menyandarkan kepalanya di tempat tidur Saint, serta tangannya yang tak melepaskan genggamannya pada tangan Saint.
Perth tersenyum melihat kekasihnya yang masih tidur. Kemudian ia pergi untuk membersihkannya diri dan keluar membeli makanan untuk dia dan Saint sarapan.

  Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Perth kembali menuju ke apartemen Saint.
Setibanya di sana Perth langsung menyajikan makanan itu di atas piring dan segelas air putih serta obat untuk kekasihnya itu.
Perth membuka pintu kamar Saint, di sana Saint sudah terbangun.

  "Phi sudah bangun?" Perth mendekat kearah Saint dengan membawa nampan yang ia siapkan tadi. Kemudian duduk di sebelah Saint.

  "Perth.. kau.. kenapa bisa ada disini?" Saint menatap Perth tanpa berkedip.

  "Apa phi tidak suka? Kalau begitu aku pergi saja, ini makanlah.. jaga dirimu baik-baik." Jawab Perth setelah itu dia meletakkan nampan itu di atas meja nakas di samping tempat tidur Saint. Dan beranjak dari duduknya.
Saint memegang ujung baju Perth, seolah ia takut Perth akan meninggalkannya.

  "Jangan pergi. Dengarkan penjelasanku dulu.. jangan tinggalkan aku." Saint menundukkan kepalanya, air matanya jatuh, Perth melihatnya agak panik.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang