Keraguan

2.3K 271 24
                                        

Awas typo!!



  Perth naik ke dalam Bus untuk menghindari Saint. Ini yang kesekian kalinya Perth merasa di hianati seseorang yang sangat ia cintai.
Perth memutuskan untuk pulang kerumah ayahnya, ia yakin kalau P,Tin juga pasti akan senang kalau dia tinggal beberapa hari di rumahnya.

  Di dalam Bus Perth kembali mengingat kejadian saat ia masih di kelas Xl, saat itu Perth baru merasakan bagaimana rasanya di perhatikan oleh orang lain selain P,Tin dan ibu tirinya. Perth merasa nyaman berada di dekat orang itu, dan sejak saat itu Perth menyadari kalau dia tidak seperti teman-temanya yang memiliki perasaan suka pada seorang wanita.

Flashback

  Orang itu adalah kakak kelasnya, dia sangat perhatian dan selalu mau mendengarkan keluh kesah yang Perth rasakan saat harus di jauhkan dari ibu kandungnya. Perth bukan orang yang mudah bergaul dengan siapapun, kecuali Pond dan Bass, karena mereka sudah berteman sejak masih SD.
Namun tidak pada orang itu, senyumannya yang lembut membuat Perth merasa nyaman berada di dekatnya.
Sampai suatu hari, teman-teman orang itu mulai meledeknya, selalu menyudutkannya karena terlalu dekat dengan Perth, hingga mereka berdua terlihat seperti pasangan gay.
Perth yang tidak tau apa-apa menjadi pelampiasan kemarahan orang itu.

  Hingga pada suatu hari saat ujian kenaikan kelas Perth berlari menuju ke kelas kakak tingkatnya itu, untuk menunjukkan hasil ujiannya yang bernilai sempurna.
Dengan senyuman merekah, Perth membawa kertas hasil ujiannya itu.
Saat sudah sampai di depan pintu Perth mendengar ucapan kakak tingkatnya itu dengan teman-temannya. Ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kelas itu, dan menguping pembicaraan mereka.

  "Hei Krist apa yang kau dapatkan dari anak gay itu? Dia terlihat sangat memujamu." Pria berambut cokelat bertanya.

  "Tidak banyak.. dia sangat pintar, nilaiku bisa selamat karenanya. Dan sebenarnya dia anak orang kaya, bahkan ibunya adalah seorang artis." Jawab Krist sambil mengunyah permen karet yang ada di dalam mulutnya.

  "Hoi.. kau menang banyak man.. apa dia pernah memberikan barang atau apapun yang kau inginkan?" Kali ini pria bertubuh agak besar itu bertanya.

  "Yeah.. dia terlalu bodoh. Hahaha.. kalian tau.. saat dia menangis menceritakan tentang kehidupan keluarganya yang berantakan itu membuat ku geli. Apa peduliku tentang keluarganya. Dan rumor sialan itu benar-benar membuatku muak, tapi aku harus bertahan sampai akhir ujian Nasional nanti." Ketiga orang temannya itu mengangguk.

  "Kau tega sekali.. padahal dia sangat baik padamu." Sahut pria bertubuh kurus.

  "Bodoh. Aku tidak peduli. Aku juga tidak menginginkan uangnya. Apa kau kira aku miskin?" Krist menaikan nada bicaranya.

  "Tapi Krist.. apa kau pernah tidur dengannya atau berciuman dengannya?" Pria bertubuh agak besar itu bertanya lagi sambil menampilkan senyum menggoda kepada Krist.

  "Apa kau Gilaa!!"  Teriak Krist.

   "Mana mungkin, hei.. itu menjijikkan, bahkan saat memeluknya saja aku sudah merinding." Krist bergidik ngeri mendengar pertanyaan temannya.
Kemudian mereka bertiga tertawa melihat ekspresi wajah Krist.

  Perth meremas kertas yang ada di tangannya, hatinya sakit dan remuk seperti kertas yang ia pegang. Perth berlari menjauh dari tempat itu. Ia menangis.
Sejak saat itu Perth semakin tertutup dan hanya mau bicara pada Pond dan Bass saja.

  Hingga ia bertemu dengan Saint, seorang pemuda manis yang pagi itu membantunya untuk pulang dan bahkan mengobati luka-lukanya. Padahal mereka belum saling kenal. Saint mengomel ketika sedang mengobati lukanya, seperti ibunya. Perth sempat tertegun ketika Saint mengusak rambutnya waktu itu. Dan sejak saat itu Perth selalu berharap bisa bertemu lagi dengan sosok Saint. Meskipun ia tak banyak berharap kalau Saint juga akan berfikiran sama sepertinya.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang