Kesalah pahaman

2.9K 324 11
                                    

  

Malam pukul 07:00 Saint sudah sampai di depan gedung apartemen Perth. Dia menunggu pemuda itu turun setelah mengirimkan pesan kepadanya kalau dia sudah sampai di depan gedung apartemennya.
Saint menyandarkan diri di samping mobilnya.

Perth turun dari apartemennya, dan berjalan menuju ke arah Saint.
   "Phi.."  panggilnya pada Saint. Saint terlihat manis dengan pakaian yang ia kenakan malam ini. Begitu juga dengan Perth, sampai membuat Saint tak berkedip melihatnya.

  "Ekhem!!  Saint mencoba menetralkan kegugupannya. Saat ia sadar Perth sedang memperhatikannya.
  "Kau sudah siap nong? Ayo masuk, sebentar lagi acaranya akan di mulai." Perth mengangguk, Saint membukakan pintu mobil untuknya. Dan masuk ke dalam mobilnya dan segera menuju ke pesta Copter.



  Mereka sampai di depan sebuah rumah yang berhalaman sangat luas, Saint memasukkan mobilnya ke halaman rumah itu. Setelah keluar dari mobil, Saint memberikan kunci mobilnya pada seorang pelayan yang berdiri di samping mobilnya.

  "Acaranya di adakan di halaman belakang tuan." Ucap sang pelayan pada Saint kemudian menunduk mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

Saint melirik kearah Perth, pemuda itu menundukkan kepalanya. Mungkin dia gugup. Itu yang Saint pikirkan. Kemudian Saint meraih tangan Perth menautkan jarinya dengan jari tangan Perth. Mereka bergandengan tangan sampai di tempat acara.
  Di taman belakang rumah itu terlihat ramai. Banyak orang yang Saint kenali entah itu dari kampusnya dan juga para artis.
Saint tetap tak melepaskan tangan Perth dari genggamannya, meskipun banyak yang melirik dan bahkan berbisik saat melihat kearahnya.
Tapi Saint bukan orang yang terlalu peduli dengan ucapan orang lain. Jadi dia berjalan seolah tak mendengar ucapan mereka semua. Dan tak jarang juga para gadis yang melihatnya tersenyum dan menyapa. Sedangkan Saint hanya membalas mereka semua dengan senyuman tipis.

  Perth yang ada di sampingnya itu kini hanya diam, dia merasa canggung dan juga tidak nyaman dengan suasana ramai ini.
  Saint menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan sahabatnya itu. Setelah menemukannya, Saint kembali menarik tangan Perth untuk mengikutinya menemui sang tuan rumah.

  "Hai man.. kenapa kau baru sampai hah?"  Tee yang melihat Saint berjalan mendekat segera menyapanya. Dan merangkul bahu Saint. Copter yang mendengar ucapan Tee langsung membalikkan badannya dan tersenyum melihat sahabatnya yang di nantikannya dari tadi.

  "Maaf kalau aku terlambat. Kenapa tak di mulai saja acaranya? Kenapa harus menungguku?" Saint heran. Karena yang sedang ulang tahun itu bukan dirinya, Kenapa harus repot-repot menunggunya. Batin Saint.

  "Tak bisa kawan.. meskipun kau menyebalkan tapi kau tetap orang yang spesial di hidupku." Ujar Copter sambil mengapit lengan Saint yang sebelah kiri, karena lengan sebelah kanannya di apit oleh Tee. Dan jangan lupakan Perth, dia berada di belakang Saint dengan wajah yang tak bisa di artikan.

  "Perth!!"  Teriak seseorang yang berada di sampingnya. Perth menoleh ke arah suara itu. Matanya melebar melihat sosok yang ia kenali.

  "B_bass?"  Tanya Perth agak bingung. Melihat kebingungan Perth, pemuda imut yang bernama Bass itu segera mengangguk antusias.

  "Kenapa kau bisa ada di sini? Apa kau kenal dengan phi Cop?" Tanya Bass. Perth menggeleng. Bass mengernyitkan keningnya heran.

  "Laluu?"  Tanyanya lagi. Masih menunggu jawaban dengan antusias.

  "Aku kemari dengan phi Saint." Jawab Perth. Kemudian melihat kearah Saint yang sedang bercanda dengan teman-temannya dengan tatapan sendu. Bass yang mendengar jawaban Perth merasa agak heran. Pasalnya sejauh yang dia ketahui, Saint tak akan semudah itu mengajak siapapun ke dalam acara-acara seperti ini. Meski itu kekasihnya sekalipun. Dan lihatlah sekarang pemuda di hadapannya ini bahkan bilang bahwa dia kemari bersama dengan Saint. Bass menggelengkan kepalanya. Kembali melihat kearah Perth yang kini terlihat lesu.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang