Epilog

4.4K 285 76
                                    

Awas typo

🔞🔞🔞






     "Perth.."
Panggil Saint saat Perth sedang berada di ruang kerjanya di lantai bawah rumah mereka.

     "Hemb.. kenapa phi belum tidur?"
Perth menjawab tanpa melihat kearah Saint.
Tiba-tiba Saint duduk di atas meja kerja Perth dan menyingkirkan semua kertas-kertas yang ada di atas meja itu.
Perth mendongak menatap kearah Saint yang kini hanya memakai piyamanya yang kebesaran dan itu pun Saint hanya memakai bagian atasnya saja, dan memperlihatkan paha mulusnya di hadapan Perth.

       "Kau selalu mengabaikan ku.. apa kertas-kertas itu lebih penting dari pada aku?"
Saint mempoutkan bibirnya.

       "Tidak, kau lebih penting dari apapun. Apa Sean sudah tidur?"
Saint mengangguk antusias. Entah kenapa malam ini Saint terlihat begitu menggemaskan dari biasanya dan juga dia lebih manja akhir-akhir ini.

       "Perth.. aku merindukanmu.."
Bisik Saint di telinga Perth dengan suara seksinya, dan kini Saint sudah berada di atas pangkuan Perth mengalungkan tangannya di lehernya dan mulai menciumi wajah suaminya itu dari kening, mata turun ke hidung pipi kemudian bibir yang selalu membuatnya gila.

    "Eeunghh..."
Desahan Saint semakin jelas saat Perth mulai bermain dengan puting kemerahan itu.
Perth menghentikan sejenak aktivitasnya, menatap mata sayu Saint yang kini semakin terlihat menggoda di mata Perth.
Perth kembali mencium bibir yang menjadi Candunya itu.

      "Kenapa kau menggodaku seperti ini phi..? Bukankah kau seharusnya istirahat setelah pulang dari rumah ayah dan ibu?"
Saint menggeleng.

      "Aku merindukanmu na.. apa kau tidak mau? Baiklah aku tidur dengan Sean saja."
Saint segera beranjak dari pangkuan Perth, namun Perth menahannya dengan memegang pinggang Saint dan kembali mendudukannya.

     "Jangan marah na.. aku hanya bertanya saja.. jika phi tidak lelah.. kita bisa selesaikan ini di kamar."
Perth menggendong Saint dan membawanya masuk ke dalam kamar yang ada di lantai bawah.

       "Ahh... Daddy.. akuhh.. ingin.. Daddy... masuk kedalamkuhh.. emhh.. aahh..."
Saint meracau saat Perth menggoda lubangnya dengan jarinya, dan kini keduanya sudah dalam keadaan naked.
Perth tersenyum lalu kembali melumat bibir Saint dan memasukkan pen*snya kedalam lubang nikmat Saint, dengan posisi tubuh Saint memunggunginya.
Perth melepaskan ciumannya dan mengangkat sebelah kaki Saint dan semakin mempercepat gerakannya.
Saint mendesah dan meremas kuat seprai yang ada di bawahnya.
Perth semakin mempercepat gerakannya karena desahan Saint semakin membuatnya gila.
Mereka bertahan dengan posisi itu hingga mencapai klimaks bersamaan.

       "Ahh.. phi.. kenapa sekarang tubuhmu sedikit berisi?" Ujar
Perth setelah cum untuk yang pertama kali, dan kembali memasukkan pen*d dengan posisi Saint memunggunginya.

       "Ahh.. akuuhh akan menendang mu jika kau bilang aku gemuk. Ahh... Sial lebih cepat.. Ahh.."
Perth tidak menjawab ucapan Saint dan menuruti saja ke inginan istrinya itu.
Tangan kanannya yang bebas kini memilin puting Saint secara bergantian dan bibirnya menyusuri tubuh bagian belakang Saint dan meninggalkan beberapa bekas kemerahan di sana.
Saint mengeram saat ia mencapai puncak kenikmatannya dan Perth juga semakin mempercepat gerakannya karena Saint semakin mencekam kuat juniornya yang ada didalam sana.
Mereka cum secara bersamaan, Saint menghempaskan tubuhnya kembali dengan posisi telungkup dan Perth membaringkan tubuhnya di samping Saint,
Merapikan rambut Saint yang mulai panjang dan menutup matanya.
Wajah tampan dan sekaligus terlihat cantik itu kini menatapnya sayu.. dan nafasnya masih terengah.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang