Awas typo!!
Siang itu di fakultas kedokteran sangat ramai, ada beberapa anak dari fakultas teknik di kantin fakultas kedokteran.
Saint dan kedua sahabatnya itu nampak tidak peduli dengan keramaian di kantin, karena sudah biasa bagi mereka. Bahkan anak-anak dari fakultas teknik kadang menghampiri mereka untuk menyampaikan sesuatu pada dua uke yang kini sedang menggoda Saint."Hei.. bukankah itu.. si pembuat onar?"
Tunjuk Tee pada seorang pemuda yang duduk di kantin fakultasnya dengan beberapa temannya dan sedang mencoba mengganggu junior kesayangan Saint."Dia belum jera juga rupanya." Gerutu Saint.
"Hei.. mau kemana? Jangan mencari masalah Saint." Cegah Copter saat melihat Saint beranjak dari duduknya.
"Dia selalu saja menganggu N, Nate padahal sudah jelas dia di tolak beberapa kali. Dasar tidak punya malu." Saint mendengus sebal, kemudian kembali duduk.
"Sudahlah.. setidaknya dia tidak akan berani berbuat macam-macam di sini.." Ujar Copter menenangkan Saint.
Perth dengan senyuman cerahnya, berjalan menuju ke kantin fakultas kedokteran untuk menemui kekasihnya, ia senang karena setelah ini kelasnya kosong karena sang Profesor tidak datang.
Perth berhenti berjalan saat ponselnya bergetar di dalam saku celananya. Ia melihat notifikasi dari ponselnya dengan senyuman. Pesan dari kekasihnya mengingatkan untuk makan siang, saat sedang asik dengan ponselnya Perth di kejutkan dengan bisikan di telinganya.
"Hai my boy.. kita bertemu lagi." Sapa pemuda manis berkulit putih itu. Senyuman di wajah Perth menghilang, dan ponsel yang ia pegang terjatuh kelantai.
Dan pemandangan itu juga tak luput dari perhatian semua orang di kantin fakultas kedokteran. Termasuk juga Saint."Ouh.. kenapa gugup? Apa kau tidak merindukanku?" Tangan pemuda itu mengusap pipi Perth.
"P.. phi.. Krist..?" Ucap Perth gugup.
"Yap, kau masih ingat padaku ternyata." Pemuda yang bernama Krist itu tersenyum sambil mengangguk.
"Apa kau Maba di fakultas kedokteran?" Tanya Krist.
Perth hanya menggeleng."Benarkah? Lalu.. untuk apa kau datang kesini?" Kali ini Krist menatap wajah Perth dengan jarak yang sangat dekat.
"Untuk menemuiku." Ujar seorang pemuda yang berdiri di belakang Krist. Krist menoleh kearah suara yang menjawabnya tadi.
"Emb Menarik. Apa kau juga belok sama dengan kedua temanmu itu? Hah.. pangeran kampus yang menolak banyak gadis hanya untuk bersama dengan.." Mata Krist melirik kearah Perth yang sedang menunduk.
"Oh.. aku mengerti sekarang, apa ini kekasihmu itu?" Tunjuk Krist pada Perth. Krist merangkul pundak Perth.
"My boy.. apa kau sudah tidak mencintaiku lagi? Apa kau sudah melupakanku?" Tanya Krist menggoda kepada Perth.
Saint mengeryit heran melihat tingkah Perth yang tidak bisa menolak ulah Krist yang menyebalkan."Apa maksudmu?" Tanya Saint ketus.
"Apa kau tidak tau? Atau.. kekasihmu ini tidak menceritakan tentang masalalunya padamu?"
Saint mengepalkan tangannya, ia benar-benar geram atas perilaku pemuda yang hampir saja mencium pipi kekasihnya."My boy.. katakan padanya kalau.. aku adalah cinta pertamamu." Bisik Krist di telinga Perth. Namun masih bisa di dengar oleh Saint.
"Sialan. Apa maksudmu hah?" Saint mencoba menahan emosinya, kini mereka tengah menjadi tontonan para mahasiswa yang sedang duduk di kantin.
Copter datang dan menarik tangan Perth untuk menjauh dari Krist.

KAMU SEDANG MEMBACA
You are my world (End)
FanfictionRank #1 Saint 30/01/19 Rank #1 SonPin 30/01/19 Rank #1 Perth 06/02/19 "Bertemu denganmu merubah ke hidupkanku yg tadinya biasa saja berubah menjadi lebih berwarna, ke ceriaanmu yang menyimpan banyak luka, telah membuatku sadar.. bahwa aku tak hanya...