Sakit

2.5K 238 39
                                    




  Perth dan Saint kembali pada rutinitas mereka, mungkin mereka masih bisa bertemu meskipun hanya di hari Minggu, dan itupun hanya sebentar.
Tapi baik Perth maupun Saint bisa saling mengerti.
Saint tetap menunggu Perth untuk menjelaskan sesuatu padanya, karena kejadian di video itu Saint harus selalu menghubungi Perth di setiap jam makan siang atau saat Perth keluar dengan teman-temannya.
Ia tidak mau apa yang ia pikirkan itu akan terjadi.
Dan Perth harus melaporkan apa dan dengan siapa dia pergi dan kemana mereka pergi, Karena Saint sangat melarang Perth untuk pergi ke fakultas Teknik.
Apalagi sampai bertemu dengan yang namanya Krist.
Namun Saint tidak mengatakan kalau ia cemburu pada Krist.

Saint POV

Sampai kapan aku bisa bertahan untuk tidak menanyakan itu semua?
Aku lelah karena terus menerus curiga terhadapnya.
Meskipun aku yakin dia tidak mungkin menghianatiku, tapi hati orang siapa yang tau..
Haahh.. pikirkan buruk itu tidak pernah sekalipun pergi dari otak ku.

Aku lelah, semuanya menjadi kacau, tugas kuliahku, dan skripsiku yang seharusnya sudah selesai malah terbengkalai.
Aku hanya bisa melamun dan berpikir yang tidak-tidak tentang hubunganku dengannya.
Aku benar-benar takut dia meninggalkanku, aku tidak pernah jatuh cinta, jika mencintai juga akan merasakan sakit seperti ini aku rela asal orang yang aku cintai tidak pergi meninggalkanku.












     "Apa kau yakin Bass? P, Saint melarang ku datang ke sini.. dia bisa marah jika tau aku datang kesini lagi."

   "Sudahlah.. apa yang kau takutkan.. masa kau takut pada Istri mu sih.. dasar pengecut."
Bass mencebik mengejek Perth yang takut kalau Saint akan tau jika dia datang ke fakultas Teknik. Hari ini Pond tidak masuk jadilah Bass menyeret Perth untuk mengikutinya pergi ke fakultas Teknik untuk menemui phinya.

Perth terlihat waspada, takut-takut kalau tiba-tiba Krist datang dan menyeretnya seperti waktu itu.
Bass dan Perth tiba di kantin fakultas Teknik, di sana mereka di sambut oleh beberapa teman Kim yang juga duduk di bangku yang sama dengan Kim.

   "Phi.. aku pinjam mobil phi ya..?
Hari ini saja.. na na na... P,Kim.. na.. hari ini saja."

   "Mau apa lagi bawa mobil Bass? Jangan berbuat yang tidak-tidak. Phi tidak mau di marahi pho nanti. Sudah sana pulang."
Usir Kim pada Bass, Bass hanya cemberut dan memilih untuk pergi dari hadapan Kim dan teman-temannya.
Perth hanya mengikuti Bass dari belakang, tanpa mereka sadari dari tadi orang yang di takutkan Perth selalu memperhatikan mereka.




















Saint lagi-lagi mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal malam itu.
Ia membanting ponselnya ke lantai dan menjadikan ponsel itu remuk, seperti halnya hatinya saat ini.
Saint sudah berusaha bersabar dengan menunggu kekasihnya menjelaskan bahwa dia tidak ada hubungan dengan Krist.
Namun kali ini kesabarannya sudah habis.
Saint mendudukan dirinya di lantai kamarnya, ia memegang dadanya yang terasa sakit dan memukulnya beberapa kali.
Air mata sudah mengalir deras di kedua pipinya, ia terisak sendiri di dalam kamarnya.
Saint tak pernah menyangka akan sesakit ini melihat orang yang ia cintai menghianatinya.
Namun Saint masih meyakinkan dirinya bahwa Perth sangat mencintainya, dan tidak mungkin ia menghianatinya.

Saint menghapus air matanya saat bel apartemennya berbunyi. Saint segera pergi untuk membuka pintunya.
Di depan pintu berdiri sosok yang membuat hatinya berkecamuk akhir-akhir ini, dengan tatapan mata kosong dan matanya yang sembab seperti habis menangis.
Saint menarik tangannya untuk masuk kedalam apartemennya, ia melemparkan tas yang ada di pundak Perth ke sembarang arah dan membuka kemeja putihnya dengan tidak sabar.
Saint diam membisu melihat apa yang ada dihadapannya saat ini, air mata kembali mengalir di pipinya.
Perth ingin menghapus air mata Saint, namun di tepis olehnya.
Perth kembali menunduk dan memejamkan matanya.
Mendengar isak tangisan Saint membuatnya tidak tahan untuk tidak memeluknya.

You are my world (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang