Gadis dengan hijab biru muda itu tampak berjalan santai di trotoar jalan, Agiswara namanya.
Ia menikmati suasana malam hari ini, terlihat senyuman dilekungan bibirnya. Hari ini adalah hari pertamanya gajian tentu saja ia bahagia.
Agiswara atau gadis yang biasa dipanggil Agi itu, bekerja di Toko kue dan juga kuliah di Universitas Negri. Pukul 9 malam ia memang biasa baru pulang dari kerjanya.
'Brakk..bugh..'
Suara gaduh itu didengar Agi dari pojok gang yang akan dilewatinya.
"Lo bakal mati, Ka!"
"Hahaha.."
"Bacot anj*ng!"
Suara itu terdengar jelas di telinga Agi. Menurut hasil penglihatannya ada 2 orang preman berbadan besar sedang mengroyok seorang pelajar berseragam abu-abu putih seorang diri.
"Ngeri banget sih," kata Agi.
"Lewat gang sebelah aja kali, ya," katanya lagi.
"Tapi kasihan juga itu bocah, kalo mati di situ pasti arwahnya gentayangan terus setiap gue pulang kerja gini dihantui. Gak mauuu," ujar Agi panik sendiri.
Agi memutar otaknya. Bagaimana cara preman-preman itu berhenti mengeroyok pemuda itu.
"Aduhh.. gimana nih?" Agi menggigit bibir bawahnya.
"Aha! Aku punya ide!" Sebuah ide brilian terlintas di otaknya.
-----
"Niuu.. Niuu.. Niiu.. Angkat tangan!! Dorr.. Jangan lari"
Kedua preman itupun lari kocar-kacir karena mereka pikir itu adalah suara tembakan dari polisi. Padahal itu hanya suara video penggrebekan yang Agi putar dari ponselnya.
"Haha, berhasil. Rasain tuh," kata Agi dengan bangga. Langkahnya mendekati yang sudah tergeletak di jalan itu.
"Em.. Hai? Lo gak papakan?" tanya Agi ragu.
Tak ada jawaban.
"Lo gak matikan?" Agi memastikan pemuda itu baik-baik saja.
Tak ada jawaban lagi.
"Apa dia udah mati, ya?" gumam Agi yang mulai diselimuti rasa khawatir.
"Lo siapa?" tanya cowok itu tiba-tiba membuat Agi terkejut.
"Eh, belom mati ternyata."
Cowok itu terbangun dan menatap Agi dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan yang tak dapat Agi artikan.
"Ada apa sih?" Agi menautkan kedua alisnya. Merasa risih dengan tatapan tak biasa dari pemuda didepannya.
"Lo polisi?"
"Bukan."
"Terus tadi itu?"
Niuu.. Niuu.. Niiu.. Angkat tangan!! Dorr.. Jangan lari
Agi menyalakan kembali suara itu dari ponselnya.
"Oh." Cowok itu hanya ber-oh ria
"Muka lo lebam gitu. Gue anter ke klinik depan, ya."
"Buat apa?"
"Ngobatin luka lo lah. Udah, ayo berdiri!" jawab Agi seraya menyeret paksa tangan cowok itu.
-----
"Makasih," ucap cowok itu setelah keluar dari klinik terdekat.
"Iya. Sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband [Completed✓]
RomanceArka Mahendra, seorang pelajar di bangku sekolah menengah kejuruan. Memiliki wajah tampan dan memiliki hobi tawuran. Baginya, tawuran adalah dunianya. Agiswara, seorang mahasiswi cantik dengan ukuran tubuh mini. Benci tawuran dan memiliki pemikiran...