32. Butuh Waktu

5.3K 251 2
                                    


        Dengan langkah gontai Agiswara memasuki kantornya. Kini sudah pukul 4 sore dan dia baru kembali ke kantor. Mata yang sembam dan dandanan yang sudah acak-acakan membuat kawannya, Desi menatapnya penuh tanya.

"Agiswara.. Lo darimana aja??" Desi memegang kedua pundak Agi. Agiswara hanya terdiam, menghembuskan napas panjang. Lalu, mendudukan dirinya dikursi kerjanya.

"Pak bos nyariin lo dari tadi. Dia juga belum balik sejak tadi. Lo kemana aja sih?"

"Gue mau pulang." Agi mengambil tas dan ponselnya lalu, bangkit dari duduknya.

"Gi, lo kalo ditanya dijawab dongg.. Lo itu kenapa sebenernya?" Agiswara menatap Desi yang kini menatapnya penuh kecemasan dan banyak pertanyaan.

"Besok gue cerita. Biar gue nenangin diri dulu," ucap Agi lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.

"Dia kenapa sih?" gumam Desi kesal.

-----

"Agi, kamu daritadi dicari sama pak Arka lo." ucapan itu ia dengar dari Riska.

"Iya."

"Kamu darimana aja? Pak Arka khawatir. Dia belum balik juga."

"Iya."

"Kalian berantem?" Agi menatap Riska lalu menggelengkan kepalanya pelan dan melanjutkan lagkahnya keluar kantor.

"Pasti gara-gara gadis bule itu. Dasar wanita ular!" gumam Riska kesal.

****

        Mata Arka memastikan bahwa gadis yang kini berjalan keluar dari kantornya itu adalah Agiswara.

"Ara.." teriaknya cukup keras. Sang pemilik namapun langsung menolehkan wajahnya. Mendapati panggilan itu pasti dari Arka, Agi buru-buru melangkahkan kakinya pergi menjauh. Ia tak ingin bertemu Arka dulu.

"Ra.. Tunggu!"

"Ara!"

"Swara, tunggu!" Arka terus mengejar Agi yang masih terus berlari menjauh darinya. Sampai Agi kehabisan tenaga dan akhirnya Arka mampu menyekal tangan kanannya.

"Lepasin!" bentak Agi.

"Ra, dengerin aku dulu."

"Apa!?"

"Aku bisa jelasin semua yang kamu lihat tadi siang."

"Gak perlu. Aku harusnya tau, kalau kamu selama ini gak bener-bener serius sama aku."

"Kamu bicara apa sih, Ra? Itu semua nggak bener."

Agi melepas paksa tangannya yang dicekal oleh Arka, "Aku terlalu percaya sama kamu. Aku udah dibodohin anak kecil," ucap Agi menatap Arka tajam.

"Ara! Kamu ini bicara apa? Kami cuma berteman. Kamu jangan salah paham." Arka mencoba mengontrol emosinya.

Agiswara mengamati keadaan sekitar yang sudah mulai banyak orang yang memperhatikan pertengkaran mereka berdua. Ia memutuskan untuk pergi dari hadapan Arka dan menghentikan perdebatannya dengan Arka.

"Ra?"

"Apalagi? Please, ini didepan umum. Kamu jangan buat aku malu." Agi kembali melanjutkan langkahnya dan Arka kembali mencekal tangannya.

"Kalo gitu kita ke mobil."

"Nggak!" Agi menarik tangannya dari cekalan Arka.

"Ra, kita selesaikan semuanya dengan dewasa."

"Aku cuma butuh waktu sendiri, Mahen." ucap Agi pelan. Arka menatap manik mata Agi yang menyiratkan kekhawatiran dan kebimbangan.

"Aku nggak mau kamu pergi, Ra."

My Young Husband [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang