17. Kompleks

7.4K 448 0
                                    

       "Lihat, ini yang kamu sebut pembelaan, Arka?" bentak ayahnya dengan wajah berapi-api.

Arka hanya menundukkan pandangannya, pasrah.

"Sudah berapa kali ayah peringatkan. Ini sudah terlalu jauh, Ka" kata ayahnya dengan nada melemah.

"Ayah sudah tak mengerti lagi jalan fikiran kamu. Lihat sekarang, kawan mu Arjun tiada karena tawuran tak jelasmu itu" lanjut ayahnya.

"Aku juga tidak ingin ini terjadi, Yah" jawab Arka dengan nada pelan.

"Lalu apa ini semua? Apa kamu tidak merasa kehilangan atas kepergian Arjun? Hentikan tawuranmu itu, bubarkan genk konyol mu. Tugas kalian itu belajar, bukan tawuran tak jelas seperti itu" tutur ayah Arka sambil menghembuskan nafas berat.

"Ayah akan pindahkan kamu ke pesantren" putus ayah Arka pada akhirnya.

Arka menatap ayahnya tak percaya, pesantren? Apa ayahnya yakin?.

"Ayah yakin?" tanya Arka, menautkan kedua alisnya.

"Iya, dan ayah tak terima penolakan atau alasan apapun darimu" jawab sang ayah.

"Tapi yah.." perkataannya terpotong, karena ayahnya sudah pergi meninggalkannya begitu saja dari ruang keluarga.

Bundanya yang melihat keadaan putranya saat ini, langsung menghampiri dan memeluknya dari samping.

"Ini semua untuk kebaikanmu, nak" kata bundanya lembut.

"Tapi bun, aku nggak ngerti kehidupan pesantren" jawab Arka dengan nada kesal.

"Arka, kamu itu anak laki-laki nak. Dan kamu akan jadi imam, apa kamu tidak ingin jadi imam yang baik untuk jodohmu nanti, hm?" bundanya membelai kepalanya sayang.

Arka menatap mata bundanya yang penuh keikhalasan dan kasih sayang, dalam mata itu Arka ia teringat Agiswara. Perkataan bundanya benar, ia harus jadi imam yang baik untuk Agiswara?.

"Bunda yakin aku bisa hidup dipesantren?" tanya Arka pada bundanya.

"Yakin" jawab sang bunda mantap lalu tersenyum dan memeluk Arka penuh kasih sayang.

🌷🌷🌷

       Agiswara berdiri didepan tempat kuliahnya untuk menunggu angkot yang datang dan disampingnya ada seorang laki-laki berambut rapi dengan setelan kemeja kotak-kotak dan celana jeans, siapa dia? Batin Arka yang melihat itu dari kejauhan.

"Ra" panggil Arka dan Agiswara hanya menatapnya acuh.

"Lo mau pulang?" tanya Arka.

"Hm"

Sulit. Agiswara pasti masih marah padanya saat ini.

"Pulang sama gue aja, Ra" kata Arka.

"Gak"

"Gue mau bicara sama lo"

"Gue gak mau bicara sama orang yang egois kayak lo" jawab Agi dengan tatapan tajam untuk Arka.

Arka mencoba mengendalikan dirinya, Arka sedang membutuhkan dukungan dari Agi tapi, gadis itu masih marah dengannya ditambah laki-laki yang ada disamping Agi saat ini dengan tampang sok tampan dan sok suci, membuat Arka semakin kesal dan muak.

"Ayo, mas kita pergi" Agi pergi menaiki angkot itu bersama laki-laki yang dipanggilnya mas itu.

"Ra, Ra.." Arka mencoba memanggil tapi Agi tak menghiraukan panggilannya.

My Young Husband [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang