My Young Husband [Completed✓]

6. Curhatan Juni

      Pagi ini Agi berangkat bekerja diantar oleh Arka. Meskipun Agi sudah menolaknya tapi Arka tetap kekeuh dengan kemauanya alhasil Agi kini dalam mode ngambek alias sebal dengan tingkah laku Arka yang seenak jidatnya.

"Ra?" panggil Arka ketika mereka berada diatas motor berdua.

Tak ada jawaban.

"Ara?" panggil Arka lagi.

Tak ada jawaban.

Arka menghembuskan nafas gusar, "Swara?"

"Apa sih?" jawab Agiswara dengan nada kesal.

"Muka lo gak usah ditekuk gitu dong."

"Bodoamat."

"Gak enak diliat tau gak?"

"Gak!"

"Apa salahnya sih gue berbuat baik?"

"Ya gue maunya naik angkot, lagian lo itu sekolah." Agi menatap Arka dengan tajam.

"Gue diskors," jawab Arka dengan lesu.

"Skors? Kenapa?"

"Biasa."

"Lo ikut tawuran lagi?" tanya Agi melipat tangannya kedepan.

"Nggak."

"Terus?"

"Gue gak ikut, tapi kena hukuman juga."

"Itu karna lo udah terbiasa ikut."

"Iya."

"Berapa hari?"

"Satu minggu."

"Ada tugas dari sekolah?"

"Banyak."

"Mulai besok lo belajar dirumah, kerjain tuh tugas lo."

"Bosen, Ra."

"Nurut atau gue gak mau lagi ketemu lo," ancam Agi dengan tampang seriusnya.

"Iya-iya," jawab Arka dengan pasrah.

-----

Agi segera masuk ke Sinta Bakery, meninggalkan Arka yang masih diselimuti rasa kesal.

"Assalamualaikum, pagi semua," sapa Agi bersemangat.

"Waalaikumsalam," jawab Echa dan Juno bersamaan.

Juno nampak memperhatikan Agi baru tiba dan Arka yang masih ada di pintu gerbang secara bergantian.

"Ciye.. dianter cowok," goda Echa sambil menoel-noel pipi Agi.

"Mbak Echa apaan sih?"

-----

Pukul dua belas siang di waktu istirahat, Juno mengajak Agi makan siang bersama.

"Makan apa bang?"

"Kamu pengennya apa?"

"Lele penyet aja yuk!"

"Boleh."

Ketika sudah sampai diwarung lele penyet Juno nampak menatap Agi serius.

"Em, Gi."

"Iya, Bang."

"Kamu udah lama kenal Arka?"

"Eumm.. Sekitar 5 bulan."

"Kamu deket sama dia?"

"Ya gitu deh."

"Kamu tau adikku Juni?"

"Tau."

"Ini mbak, mas pesanannya," kata sang penjual yang memotong pembicaraaan mereka.