35. Malam Yang Mendebarkan

8.1K 316 8
                                    


       Kalo disuruh buat jelasin perasaanku saat ini, lebih baik aku pingsan aja!
-Agiswara-

      Deg! Deg! Deg!

           "Saudara Arka Mahendra bin Wahyudi saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Agiswara binti Suherman dengan kawin seperangkat alat sholat dan uang satu juta rupiah di bayar, tunai." suara penghulu berkumis tebal itu terdengar lantang.

Arka menarik nafas panjang, "Saya terima nikah dan kawinnya Agiswara binti Suherman dengan mas kawin tersebut, tunai!"

Deg! Deg! Deg!

"Bagaimana para saksi? SAH?!" tanya bapak penghulu.

"SAH!" kedua saksi mempelai menjawab dengan anggukan yakin.

"Kita udah nikah, Ra," bisik Arka pelan.

Deg!

Rasanya jantung Agi ingin lompat keluar. Sungguh, ini adalah malam yang mendebarkan. Malam yang tak pernah terlintas dipikirannya. Malam ini ia telah sah menjadi istri dari Arka Mahendra.

"Silahkan mempelai wanita untuk bersalaman dengan suaminya," instruksi penghulu membuyarkan lamunan Agi. Agi membalas dengan anggukan kecil.

Perlahan ia menengokkan wajahnya menghadap Arka yang kini sedang memasang wajah bahagia dan mata yang berbinar.

"Mahen ternyata tampan! Ah, bocah nakal ini adalah suamiku," gumam Agi dalam hati.

Tangan Agi terulur menyalami tangan Arka. Sedikit gerogi. Tangannya terasa panas dingin. Suhu tubuh tak menentu. Jantung bermaraton dan pipi yang sudah memanas.

"Aku nggak mau bilang Aku Cinta Kamu! Aku cuma mau bilang kalo kamu udah jadi istri Sahku," bisik Arka sambil tersenyum bahagia.

Setelah bersalaman Arka mengecup singkat puncak kepala Agiswara. Membuat jantung Agi berdetak berkali-kali lebih cepat dari biasanya. Sepertinya, Agi perlu mengecek kondisi jantungnya pada dokter setelah ini.

-----

"Kok jalan kerumah kesini sih, Mahen?" Agi menautkan kedua alisnya.

Mereka berdua telah berada didalam mobil. Sepulang dari KUA tadi sebagai pasangan yang telah HALAL!

"Kemana lagi?"

"Rumahku itu belok kanan bukan kiri."

"Siapa yang mau kerumah kamu, Ra?"

"Terus?"

"Kerumah kita dong!"

"Kita?" Arka menjawab dengan anggukan kepala.

"Iya. Kita pulang ke rumahku."

"Hah?! Kenapa?" Agi menampilkan ekspresi terkejutnya.

"Apa salahnya aku bawa istriku pulang?"

"Oh iyaya. Lupa!" Agi menepuk jidatnya.

Arka melirik Agi, "Malem ini kita tinggal serumah lo, Tante! Sekamar lagi." Arka menaik-naikan alisnya.

Agi memendelikkan wajahnya melihat wajah Arka yang dibuat sok tampan itu, "Nggak! Kamu tidur di sofa. Aku tidur di kamar," putus Agi.

"Lah? Kenapa gitu? Kita kan suami istri, tante." Arka mengerucutkan bibirnya.

"Alah. Nggak usah sok manis deh!" cibir Agi.

"Emang manis suami mu ini." Arka memasang wajah yang dimanis-manis kan.

Agi mengangkat satu alisnya, "Iya, manis. Sampek eneg liatnya!"

My Young Husband [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang