18. Keputusan Arka

8.8K 471 1
                                    

Gue seneng bisa liat lo senyum, walaupun bukan karna gue.
-Arka-
--------------------------------

       Arka bersama sang adik, Zayya sedang ada dikedai es krim. Tempat dimana dulu Arka juga pernah ketempat ini bersama dengan Agi.
Tertawa bersama, menikmati manisnya es krim dan senyuman Agiswara.

"Mas, mbak Agi kok gak pernah main kerumah lagi?" tanya Zayya lalu mengangkat sendok es krimnya.

"Dia sibuk kuliah" jawab Arka datar.

"Oh. Kalian gak lagi berantem, kan?" tanya Zayya dengan wajah penasaran.

"Nggak, dek. Dia lagi sibuk aja kok" kata Arka, mencoba meyakinkan adiknya.

"Semoga mas Arka nggak lagi bohong" jawab Zayya santai.

"Mas Arka nggak bohong, dek"

Arka mengedarkan pandangannya disekitar dan matanya melihat sosok yang baru saja ia bicarakan, Agiswara.

"Sebenernya siapa sih tuh orang?" gumam Arka pelan.

"Hah? Mas Arka ngomong sama Aya?" tanya Zayya kebingungan.

"Ha, eng.. Nggak" jawab Arka gelapan.

Matanya terus melirik tajam pada seseorang yang kini duduk berdua Agi. Agiswara terlihat bahagia bersama pemuda itu, tak ada beban dan senyuman yang tak luntur dari wajah cantiknya.

Hati Arka bergemuruh, melihat pemandangan yang kini tepat ada disampingnya. Mata Arka dan Agi sempat bertemu, namun Agi hanya menatapnya acuh lalu mengalihkan pandang begitu saja.

"Itu bukannya mbak Agi ya, mas?" tanya Zayya sambil menunjuk kearah Agi duduk.

Yang ditanya tak menjawab, matanya menatap tajam kearah pemuda yang kini bersama Agi, tersirat kecemburuan dari mata Arka.

"Mas" Zayya menepuk tangan Arka.

"Ha, ada apa dek?" tanya Arka mencoba menetralkan wajahnya.

"Itu mbak Agi,kan?" tanya Zayya menautkan kedua alisnya.

Dan Arka membalas dengan anggukan lemah.

"Dan siapa laki-laki yang sedang bersamanya?" tanya Zayya lagi.

"Pacarnya, maybe" jawab Arka, mengedikkan kedua bahunya.

"Aku akan menemuinya" kata Zayya, lalu bangkit dari duduknya.

"Jangan dek, kamu mau apa? Udah duduk aja" kata Arka mencoba menenangkan Zayya, padahal dirinya sendiripun juga ingin mendatangi Agi dan meghajar pemuda sok tampan itu.

***

          Sepulang dari kedai es krim tadi, Arka membuntuti Agi dan pemuda tadi. Namun, kini Arka tak bersama adiknya.

Disebuah taman tak jauh dari kedai mereka duduk berdua dan Arka mengikuti di belakang semak-semak.

"Kok bisa gitu sih, mas?" tanya Agi pada Bayu.

"Iya bisa, soalnya kakinya ada 2" jawab Bayu lalu diikuti tawa dari keduanya.

Entah apa yang mereka bicarakan, begitulah yang Arka dengar dari belakang semak.

My Young Husband [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang