Peduli itu artinya sayang. Jadi, kalo aku terlalu peduli itu artinya aku terlalu sayang.
-ARKA MAHENDRA-9 bulan kemudian...
Hari-hari panjang telah Agiswara lewati dimasa kehamilannya. Hal baik dan buruk pun selang berganti. Beberapa kali ia juga ngidam ini itu yang merepotkan Arka. Dimasa kehamilannya, Arka semakin overprotektif.
Semenjak hari dimana Arka mengetahui kehamilan Agi, dia melarang istrinya itu untuk bekerja. Agiswara hanya ia perbolehkan di rumah dan istirahat.
Walaupun rasanya Agi sangat bosan. Setiap hari hanya tidur dan tidur. Arka juga melarangnya mengerjakan pekerjaan rumah.
Setiap pagi sebelum berangkat bekerja Arka memasak untuk Agi. Setelah itu, ia menyapu dan mengepel lantai. Dan itu dilakukan Arka sejak usia kandungan Agi yang masih muda. Arka benar-benar melarang Agi mengerjakan pekerjaan sekecil apapun.
Pernah Agi kesal dan protes karena sikap Arka, dan dia menjawab, "Kamu lagi hamil. Jangan kecapean. Nanti anak kita sakit dan aku nggak mau itu terjadi. Aku mau kamu istirahat yang cukup. Biar aku aja yang ngerjain semua untuk sementara ini. Aku bisa semua kok. Masak? Aku bisa, Ra itu hal mudah. Nyapu? kecil, ngepel? urusan gampang." Itulah jawaban Arka yang panjang lebar kala itu.
Semakin lama usia kandungan Agi, semakin meningkat pula sifat protektif Arka. Apalagi kini usia kandungan Agi sudah 9 bulan 5 hari dan berdasarkan prediksi dokter, Agi akan melahirkan 5 hari lagi.
Pagi yang cerah di hari senin ini Arka sedang sibuk berkutat dengan alat dapurnya sebagai rutinitasnya selama ini.
"Mahen," panggil Agi yang dari dalam kamar.
"Iya, Ra ada apa? masakannya bentar lagi matang. Tunggu ya, jangan jalan keluar sendiri!" Lihatlah, betapa protektifnya suami Agiswara ini. Hanya berjalan dari kamar menuju dapur saja Arka melarangnya.
Dari dalam kamar Agi hanya mengerucutkan bibirnya, "Ini nih yang bikin aku makin bengkak. Gara-gara Mahen yang larang aku gerak. Menyebalkan!" gerutu Agi kesal.
Setelah selesai dengan kegiatan di dapur, Arka berjalan menghampiri istrinya di kamar untuk memakan sarapan buatannya.
"Ayo, Ra kita sarapan dulu!" Arka mendudukkan dirinya di samping Agi.
"Aku mau jalan sendiri aja."
"Nggak! Apa-apaan sih? Kandungan kamu udah besar. Harus dijaga, nggak boleh jalan sendiri, bahaya. Aku nggak mau kamu kenapa-napa," omel Arka seperti emak-emak yang memarahi anak perempuannya yang pulang terlambat.
Agi mengerucutkan bibirnya. Ia lelah selama 9 bulan ini hidup seperti orang lumpuh.
"Apa salahnya sih, Mahen? Nggak ada ceritanya ibu hamil jalan sendiri terus mati," jawab Agi dengan tampang kesal.
"Raa, dijaga bicaranya. Nggak baik ibu hamil bicara gitu. Pamali, ah. Jangan marah-marah melulu dong! Nanti cantiknya hilang loh." Arka mencubit pipi Agi yang kini semakin tembam.
"Emang udah nggak cantik lagi. Gendut," ujar Agi.
"Iih.. kata siapa nggak cantik? Kamu tetep cantik kok. Imut, seksi lagi," kata Arka yang mencoba merayu istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband [Completed✓]
RomantikArka Mahendra, seorang pelajar di bangku sekolah menengah kejuruan. Memiliki wajah tampan dan memiliki hobi tawuran. Baginya, tawuran adalah dunianya. Agiswara, seorang mahasiswi cantik dengan ukuran tubuh mini. Benci tawuran dan memiliki pemikiran...