Jangan Lupa Baca Pengumuman Di Akhir Part ya!!
***
Semisal Tuhan nggak mempertemukan kita. Aku nggak akan sejatuh cinta ini sama makhluknya.-Arka Mahendra-
Dengan saran banyak orang dan keyakinan hatinya, Arka kini akan menemui Agiswara di rumahnya. Ia tak ingin masalah ini berangsur lama dan sampai menggagalkan pernikahannya. Tidak mungkin ia gagal nikah dengan Agiswara. Tidak! Arka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Aku nggak mau gagal nikah, Ya Allah..!!" Doa Arka di sepanjang jalan. Jalanan yang Arka lewati ternyata terjebak macet. Membuatnya semakin kesal dan gusar.
"Aduh! Kenapa pakek acara macet segala sih?! Ck,.." gerutu Arka kesal.
"Pak polisi, ayo dong! Saya nggak mau gagal nikah ini," ucap Arka kepada kedua orang polisi yang berjaga lalu lintas.
"Anda mau menikah?" tanya salah satu polisi tersebut.
"Iya mau dong, Pak."
"Sekarang?" polisi yang satu ikut menyahut.
"Iya, sekarang!"
"Tenang!" dari salah satu polisi itupun berjalan menuju tengah jalanan sambil membawa alat pengeras suara alias toa.
Arka hanya memandang heran kearah polisi tersebut. Ia meminta agar arus jalanan dipercepat bukan menyuruhnya berpidato di tengah jalan seperti itu.
"Perhatian.. Perhatian.. Para pengguna jalan yang Budiman! Saya mohon dengan hormat, bahwa salah satu diantara kalian ada yang akan segera menikah. Jadi, saya harap kalian berkenan untuk membuka barisan sebagai jalannya saudara kita ini!! Dia akan segera menikah dan waktu yang mepet bisa membuatnya gagal menikah..!! Ayo, buka barisan! Tunjukkan rasa solidaritas kalian semua!" Suara polisi berbadan tinggi tegap itu terdengar lantang di jalan tersebut.
Mata Arka berbinar. Sungguh, ini di luar dugaannya. Polisi itu sangat berjasa baginya.
Dengan semangat Arka langsung menerobos jalan yang sudah terbuka itu dengan senyuman penuh kebahagiaan."Makasih, Pak polisi..!!" teriak Arka dari dalam mobil. Polisi tersebut hanya membalas dengan lambaian tangan.
Pak polisi pun mengantar dan menertibkan arus lintasan yang Arka lewati hingga kemacetan selesai.
"Ayo..!! Minggir! Minggir! Pengantin akan lewat.." suara Polisi itu menggema kembali.
"Pak polisi, makasih banyak," ucap Arka bahagia.
"Iya, sama-sama. Tunggu apalagi? Ayo, jalan! Perjuangkan wanitamu!" Pak Polisi berseru dengan lantang.
"Siap, komandan!" Arka menghormatkan tangannya.
***
"Masuk nggak, ya?" sedari tadi Arka hanya mondar-mandir tak jelas di depan rumah Agi.
"Kalo masuk, terus Ara ngusir gue kan nggak lucu," gerutunya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Ayo dong, Ka! Lo harus yakin. Harus kuat menghadapi kenyataan," Arka mengepalkan tangannya dan bersiap mengetuk pintu rumah Agi, namun---
Seseorang telah lebih dulu membuka pintu tersebut. Dan ternyata orang tersebut adalah---"Mahen?" Tak perlu dijelaskan itu pasti Agiswara. Siapa lagi yang memanggil Arka dengan panggilan itu?
Jantung Arka sudah bermaraton. Matanya tak berani bertemu dengan mata indah Agiswara. Keringat dingin sudah mulai membasahi tubuhnya.
"Hei, ada apa?" tanya Agi sambil mengernyitkan keningnya heran. Arka masih setia menundukkan pandangannya.
"Ayooo, Ka..!! Lo harus hadapi kenyataan!" batin Arka menyemangati dirinya sendiri. Dengan gerakan pelan namun pasti Arka mendongakkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband [Completed✓]
RomanceArka Mahendra, seorang pelajar di bangku sekolah menengah kejuruan. Memiliki wajah tampan dan memiliki hobi tawuran. Baginya, tawuran adalah dunianya. Agiswara, seorang mahasiswi cantik dengan ukuran tubuh mini. Benci tawuran dan memiliki pemikiran...