Agi memperhatikan wajah CEO nya, seperti mirip dengan seseorang. Tapi siapa? Sang CEO melangkahkan kakinya mendekati Agi."Apa aku sekarang semakin tampan? Sampai kau tak mengenalinya?" sang CEO tersenyum tepat didepannya.
Wajahnya mirip Arka, tapi lebih dewasa dengan kumis tipis dan suaranya yang sedikit berat. "Apa dia benar, Mahen?" batin Agi.
"Haha.. kau melupakan ku, Ra?"
"Mahen?"
"Aku makin tampan kan, Ra?" tanya Arka dengan wajah sok keren.
"Makin tua!"
"Baru aja ketemu udah resek nih, tante."
"Wait.. Maksudnya CEO tampan itu lo?" tanya Agi tak percaya.
"Menurutmu? Aku ini memang tampan, akui sajalah!"
"Sekarang pakek aku-kamu?"
"Tentu saja. Aku ini sudah dewasa sekarang."
"Baiklah, pak."
"Aku tak setua itu, Ra."
"Haha, ya baiklah. Lalu bagaimana aku harus memanggilmu? Bukankah kau bos ku sekarang?"
"Call me sayang!"
"Menjijikan!"
"Apa kau tak merindukanku, Ra?"
"Tidak."
"Tapi, aku merindukanmu."
"Aku tak peduli." Agi mencoba cuek, padahal dalam hatinya ia sangat senang bisa bertemu Arka kembali.
"Tak masalah jika kau tak mau mengakuinya, aku sudah tau kalo sebenarnya dalam hatimu sangat berbahagia berjumpa denganku lagi," goda Arka yang membuat pipi Agi merona.
"Kau selalu percaya diri," kata Agi menutupi rasa malunya.
"Haha.. Apa ini tante? Kau blushing? Ingatlah, kau sudah tak muda lagi."
Agi membalas dengan tatapan tajamnya, lalu meninggalkan ruangan CEO begitu saja."Dasar CEO gila" gerutunya kesal padahal, ia hanya ingin menghindar dari godaan Arka.
Tak bisa ia tutupi bahwa hatinya sangat senang bisa bertemu kembali dengan Arka. Entah perasaan bahagia apa yang kini ia rasakan. Rasanya ada banyak bunga bertebaran di hatinya saat ini.
"Lo kenapa senyam senyum gitu? Obat abis, neng?" tanya Desi menatap Agi khawatir.
"Kepo."
"Lo nggak dimarahin pak CEO?" Agi membalas dengan gelengan kepala."Terus tadi lo di apain?"
"Kepo!"
"Wahh, gawat nih. Jangan bilang kalo lo kesemsem sama pesona bos baru kita." Agi hanya mengedikkan bahunya cuek.
****
Waktu istirahat siang telah tiba, namun beberapa pekerjaan membuat Agi menunda istirahatnya dulu.
"Gue ke kantin dulu ya, Gi. Mau nitip?" tanya Desi.
"Enggak, Des. Makasih."
"Oke, gue duluan." Setelah Desi pergi ada suara pintu terbuka yang Agi dengar.
"Makan dulu!" Suara itu menghentikan aktivitasnya. Agi menatap malas Arka yang berdiri di depannya, "Iya nanti."
"Masih aja bandel." Agi mengacuhkan Arka dan sibuk dengan layar laptop didepannya. Arka yang kesal langsung menarik paksa tangan Agi dan itu berhasil menyita perhatian semua orang yang melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband [Completed✓]
RomanceArka Mahendra, seorang pelajar di bangku sekolah menengah kejuruan. Memiliki wajah tampan dan memiliki hobi tawuran. Baginya, tawuran adalah dunianya. Agiswara, seorang mahasiswi cantik dengan ukuran tubuh mini. Benci tawuran dan memiliki pemikiran...