My Young Husband [Completed✓]

12. Rencana

#Happy Reading#
Para Readers

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi ini terlihat lebih cerah dari biasanya. Matahari tampak bersemangat menyinari bumi. Seperti seorang gadis yang kini terlihat bersemangat ketika sedang berjalan menuju tempat kerjanya.

Jilbab merah maroon yang ia pakai terus berkibar, karena terpaan angin. Wajahnya terlihat berseri dan bersemangat pagi ini.

"Assalamualaikum, pagi semua," kata sang gadis dengan senyum yang tak lepas dari wajah imutnya.

"Waalaikumsalam."

Semua rekannya nampak
kebingungan dengan kelakuannya hari ini yang sedikit ceria dari biasanya.

"Lo kenapa senyum mulu? Baru dapet undian?" tanya Echa.

"Apa sih mbak Echa? Emang gak boleh aku senyum? Manis kan?" jawabnya dengan terus menampilkan senyum kebanggaannya.

"Pagi bang Juno"

"Pagi" jawab Juno singkat lalu, memalingkan wajahnya begitu saja.

"Haha, sukurin dicuekin," kata Wahyu yang sibuk mengepel lantai.

"Gak masalah, hari ini aku bahagia."

"Menang arisan ye Gi lu?"

"Nggak."

Echa dan Wahyu hanya saling menatap aneh dan penasaran melihat perilaku Agiswara pagi ini.

"Gi, depan sono lo. Ada yang mau pesen kue tuh," kata Echa.

"Siap," jawabnya sambil hormat pada Echa.

"Aneh," gumam Echa.

"Iya bu sama-sama. Besok dihubungi ya," kata Agi pada seorang ibu paruh baya yang memesan kue.

"Makasih ya mbak, mbaknya senyum terus"

"Hehe, senyum itu ibadah kan, Bu?"

"Mbaknya bisa aja."

"Hehe.."

"Permisi ya mbak."

"Iya bu, silahkan."

Echa menghampiri Agi dan meletakkan tangannya di dahi Agi.

"Normal, gak panas."

"Lah.. Yang bilang panas juga siapa mbak Echaaa?"

"Lu tuh aneh, senyam senyum gak jelas."

"Tau tuh, beda sama Juno murung mulu dari kemarin," sahut Wahyu.

Juno tak merespon dan langsung pergi mengirim pesanan.

"Aneh!" gumam Wahyu.

-----

"Lo kenapa sih, Gi?" tanya Echa disaat keduanya membungkusi kue pesanan.

"Aku ada kabar bagus mbak," jawab Agi dengan senyum yang tak lekang dari wajahnya.

"Apa?"