Setelah sampai rumah kulihat Hana terlelap di tempat duduknya. Kupandangi wajah ayunya. Hidung mungil, bibir tipis merah mudanya, rambut hitam panjang, mata yang jika terbuka terlihat sangat berbinar indah, dan pipi tembem nan halus
"Kakak mencintaimu Hana, sangat mencintaimu" batinku
Aku tahu jika ini salah besar. Aku mencintai adikku sendiri, tapi apa yang bisa aku lakukan tentang perasaan ini. Perasaan yang diberikan Tuhan kepada manusia biasa yang bisa mencintai siapapun yang dikehendaki Tuhannya. Dan Tuhan memberikan rasa cinta ini kepada dia, Hana adikku sendiri
Sudah berkali kali aku coba melupakan perasaan ini, tapi tidak bisa. Setiap aku melihat dirinya, wajahnya, dan senyumnya aku merasa setiap hari rasa ini justru semakin kuat dan aku tidak bisa menghilangkannya.
Setelah lama kupandangi wajah Hana, akhirnya kubawa Hana kedalam gendonganku dan membawanya ke kamar.
Sesampainya di kamar, saat aku meletakkan dirinya ke kasur Hana terbangun
"Kakakk, Hana mau mandii" ucapannya serak
"Tapi ini udah malem sayang, besok aja mandinya" larangku
"Tapi badan Hana lengket semua Kakk" pintanya dengan nada memelas dan wajah puppy eyesnya. Ya Tuhann aku ngga kuatt. Wajahnya sangat cantikkk
"Ya udah mandi air anget aja yaa, biar Kakak suruh Bibi siapin" putusku
"Hana bisa siapin air sendiri Kak" elaknya
"Hanaa" ucapku tak terbantahkan
"Hmmm iyaa" akhirnya dia nurut juga
"Kalo gitu Kakak kebawah dulu panggil Bibi, kamu udah makan?" tanyaku sambil melepaskan sepatunya
"Belumm"
"Sekalian Kakak ambilin makan"
"Hana nggak laper Kak" Haduhhh mulai lagi
"Kakak yakin kamu pasti cuma makan tadi siang"
"i i yaa tapi sekarang nggak laper kak" bawelnya
"Nggak kamu harus makan, mau makan apa biar Kakak beliin" tawarkuu hati hati agar Hana mau makan
"Tapii.. Ya udahh mau makan" setelah aku berikan tatapan tajamku pada Hana akhirnya dia mau makan
"Mau makan apa sayang" tanyaku lembut
"Terserah Kakak aja"
"Ya udah pesen go food aja pake hp Kakak" titahku sambil mengeluarkan iPhone ku
"Nihh pesen dulu. Kakak balik harus udah pesen" ancamku. Bukannya apa apa, aku hanya khawatir pada Hana dia termasuk anak yang ceroboh, tidak memikirkan diri sendiri.
"Iyaaa bawel" jawabnya kesal. Aku hanya tertawa tipis sambil berjalan menuju dapur untuk mencari Bibi
Saat aku sampai dapur ternyata ada Mamah yang sedang membuat kopi
"Lohh, mamah ngapain"
"Ini Ayahmu minta bikinin kopi tadi pulang kerja" jawabnya. "Lah kamu ngapain juga ke dapur, tumben banget" lanjutnya
"Ini tadi Hana minta mandi pake air dingin, ya ngga Ali bolehin lah mah makannya Ali lagi cari bibi suruh siapin air anget buat Hana" jawabku
"Ohh Hana udah pulang, udah makan belum li Hananya" tanya Mamah
"Belum mah, tadi Ali suruh pesen go food. Tadinya aja nggak mau makan terus Ali bujuk biar mau makan"
"Ya udah kamu urusin adekmu dulu ya Li, mamah mau anter kopi Ayah dulu" pamit Mamah
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Goals (Complete)
RomanceSayang. Satu kata penuh makna untuk Kakakku yang menjelma menjadi suamiku Ali Asghfar Alamgir Rexa Resihana Mohon maaf ini cerita yang jarang konfliknya. Kenapa? Karena saya ngga bisa bikin konflik wkwkkk. So, yang rada nggak suka sama konflik yang...