"Enggak!"
Hana mendengus kesal mendengar jawaban dari suaminya
"Sebentar aja Kak" erang Hana
"Kakak bilang nggak ya enggak Hana" ujar Ali kekeuh
Hana hanya menghela napasnya sedih. Kini Hana tengah berada di ruang kerja Ali untuk meminta izin pergi ke rumah orangtuanya. Tapi Ali tak memperbolehkan dia untuk pergi. Mereka pulang dari Paris sekitar seminggu yang lalu. Dan Ali langsung memeriksakan Hana ke dokter, dan dokter menyarankan agar Hana sangat menjaga kandungannya karena kehamilan Hana kali ini dinilai lemah oleh dokter. Dan hal itu membuat Ali menjadi suami super siaga, dia sampai rela bekerja di rumah agar tak meninggalkan Hana sendiri
Ali yang melihat istrinya menundukkan kepalanya pun menghela napasnya. Ia tengah mengerjakan pekerjaannya yang sangat banyak dan harus meladeni kemanjaan istrinya itu. Dengan perlahan ia mendekati Hana yang berdiri disampingnya
"Jangan sedih. Nanti kita ke rumah Ayah, tapi tungguin Kakak selesai lembur dulu" ujar Ali lembut
Ali masih ingat dengan baik perkataan Dila. Selain tak boleh kelelahan, Hana juga sebisa mungkin tidak boleh dibebani pikiran yang dapat mengganggu kesehatannya dan janinnya
"Tapi Hana pengin sekarang. Hana kangen sama Mamah" cicit Hana tak berani menatap suaminya
"Sayang. Kakak lagi banyak kerjaan. Kamu sabar sebentar ya, kalo kerjaan Kakak udah selesai pasti Kakak akan ajak kamu ke rumah Mamah"
Hana menggeleng pelan dengan pandangan yang terus menunduk. Ali pun mengurut pangkal hidungnya bingung dengan kelakuan istrinya ini
"Ya udah Kakak telefon Mamah suruh kesini ya" kata Ali memberi saran
Namun Hana masih saja menggelengkan kepalanya. "Hana pengin pulang ke rumah"
Kali ini Ali menghela napasnya gusar, ingin rasanya ia memakan istrinya hidup-hidup karena kesal. Namun dengan cepat ia tepis dengan menyinggungkan senyum manisnya
"Oke, sekarang kamu duduk dulu biar Kakak telefon Ayah buat jemput kamu" ujar Ali pasrah yang membuat Hana girang. Lalu ia menarik tangan Hana agar duduk di kursi kerjanya. Sedangkan dirinya tangah mengutak atik ponselnya mencari kontak Ayahnya
"Halo Yah" sapa Ali ketika panggilannya terhubung
"Iya halo Li. Ada apa?"
"Ayah udah pulang Yah?" tanya Ali sambil tersenyum ketika ia melihat Hana tersenyum manis padanya
"Udah ini baru sampai"
"Emm.. Maaf ni Yah. Ayah bisa nggak ke rumah sekarang. Ini Hana ngebet banget pengin pulang. Tapi aku takut ada apa-apa dijalan Yah" jelas Ali
"Hana mau main? Iyaa Ayah langsung otw sekarang"
"Oke Yah. Makasih sebelumnya"
"Iya iyaa. Bilang sama Hana tungguin Ayah 1 menit sampai lah"
"Ngaco banget nih bokap gue"
"Hahahaa.. Ya udah Ayah otw sekarang"
"Iya Yah"
"Gimana Kak?" tanya Hana penasaran saat Ali mematikan panggilannya
"Ayah lagi jalan kesini" jawab Ali
"Yeesss!!!" sorak Hana semangat sampai ia berdiri
"Ya udah sana mandi. Nanti kalo Ayah udah sampai Kakak panggil" titah Ali yang diangguki Hana
"Terimakasih suami. We love you Ayah" ujar Hana sambil mencium pipi Ali
Ali tersenyum manis. "Kembali kasih istri. I love you too"
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Goals (Complete)
RomanceSayang. Satu kata penuh makna untuk Kakakku yang menjelma menjadi suamiku Ali Asghfar Alamgir Rexa Resihana Mohon maaf ini cerita yang jarang konfliknya. Kenapa? Karena saya ngga bisa bikin konflik wkwkkk. So, yang rada nggak suka sama konflik yang...