Pagi ini Ali berencana mengajak Hana pergi keluar karena kemarin Hana menolak untuk pergi bersamanya karena capek. Dan sekarang adalah hari Sabtu dan Hana sedang libur
Dengan langkah mengendap endap layaknya seorang maling Ali secara pasti mendekat ke arah ranjang sang adik. Diliriknya Hana masih tertidur lelap Ali langsung bergabung dengan Hana masuk ke dalam selimut lalu memeluknya.
Dengan tangan yang masih setia menempel di perut Hana, Ali terus menciumi pipi adiknya dari belakang sambil membisikkan kata kata. Entah badan Ali yang terlalu dingin atau badan Hana yang panas, Ali merasakan suhu badan Hana agak berbeda
"Hana cantikk, bangun dongg ini Kakak pengin jalan jalan sama kamuu" bisik Ali tepat di telinga Hana. Tak dapat jawaban akhirnya Ali membalikkan badan Hana. Namun baru saja menyentuh bahunya Hana sudah meringik
"Kakak dingin.. " Desah Hana sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Ali langsung memegang kening Hana dan benar saja Hananya demam. Ali langsung memeluknya erat
"Badan kamu panas banget sayangg"
"Kakak badan Hana sakit jangan dipeluk" mendengar ucapan Hana Ali langsung melepaskan pelukannya. Panik, Ali langsung turun dan memanggil Mamahnya karena Ayahnya sedang pergi ke Makassar untuk mengurus bisnis barunya.
"Mamaahh" Teriak Ali
Mendengar teriakan Ali, Wisda yang sedang duduk sambil mengecek beberapa bisnis onlinenya langsung keluar kamar
"Kenapa Li, ngapain kamu teriak teriak" tanya Wisda
"Hana demam Mahh, badannya panas banget"
"Apa?!!" Panik Wisda dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Ali
"Gila yaa, gue udah teriak teriak kaya orang utan malah ditinggalin. Orang ganteng emang banyak ujian" ucap Ali pada dirinya sendiri
Di kamar..
"Sayangg kamu kenapa nakk, jangan bikin Mamah khawatir" tanya Wisda dengan suara bergetar menahan tangis. Sungguh Wisda merasa gagal menjadi seorang Ibu jika mengurus Hana saja dirinya tidak becus. Tangannya tetap setia mengusap pucuk kepala Hana
Ini yang ditakutkan Wisda dan Radit. Mereka takut terjadi apa apa pada putri kesayangan mereka. Melarang Hana makan makanan cepat saji dan makanan kemasan merupakan salah satu cara supaya Hana tidak sakit seperti ini. Jika hal ini terjadi maka Wisda dan Radit akan sangat sedih, mereka merasa tidak layak menjadi orang tua.
"Mamahh" Ucap Hana parau. "Badan Hana sakit Mahh"
"Iya sayang Mamah tauu" jawab Wisda lembut sambil terus mengusap rambut Hana
Ali yang sedari tadi diam mulai bergerak.
"Mah, kita harus bawa Hana kerumah sakit" ucap Ali
"Hana nggak mau ke rumah sakit Kak, Hana takut" rajuk Hana. Melihat kekhawatiran adiknya Ali mendekat
"Hana badannya sakit?" tanya Ali. Hana mengangguk menanggapi. Tenaga Hana benar benar habis
"Mau badannya nggak sakit lagi nggak?" Tanya Ali lagi
Hana pun mengangguk lagi
"Kalo mau sembuh, biar badannya nggak sakit lagi Hana harus ke rumah sakit sayang, diperiksa dokter yaa" jelas Ali selembut mungkin. Ali tau jika Hana takut dengan rumah sakit
"Tapi Hana takut Kakk" rajuknya
"Nggak usah takut nanti Kakak temenin" bujuk Ali
"Bener?" tanya Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Goals (Complete)
RomanceSayang. Satu kata penuh makna untuk Kakakku yang menjelma menjadi suamiku Ali Asghfar Alamgir Rexa Resihana Mohon maaf ini cerita yang jarang konfliknya. Kenapa? Karena saya ngga bisa bikin konflik wkwkkk. So, yang rada nggak suka sama konflik yang...