36. Weekend

10.3K 356 5
                                    

Ali menyetir mobilnya dengan perasaan campur aduk. Marah, kesal, lelah, dan rindu pada istrinya. Dia baru saja menyelesaikan beberapa masalah rumit di kantornya dan baru selesai pukul 11 malam. Kini dia tengah dalam perjalanan pulang. Dia ingin cepat cepat sampai dan berjumpa dengan kekasih hatinya. Ia sangat merindukan Hana. Sebut saja dia berlebihan karena merindukan istrinya yang baru saja ia tinggalkan sekitar 10 jam tak bertemu. Tapi memang benar adanya

Setelah berkutat dengan perjalanan yang terasa sangat lama akhirnya Ali sampai di pelataran rumahnya. Ia parkirkan mobilnya ke garasi rumahnya. Dengan cepat ia keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ke kamarnya

Sepertinya Hana dan asisten rumah tangganya sudah tidur. Terlihat dari lampu yang sudah dimatikan dan hanya menyisakan lampu-lampu kecil yang memberikan penerangan minim

Dengan perlahan ia membuka pintu kamarnya dan nampaklah Hana yang tengah meringkuk nyaman dengan selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Ali menyinggungkan senyuman saat ia melihat pemandangan indah di hadapannya.

Ia berjalan mendekati istrinya dengan langkah perlahan. Ia lepaskan sepatu dan jas yang melekat di tubuh atletisnya lalu ia letakkan di sofa. Kemudian ia mulai menidurkan tubuhnya di samping Hana. Ia memeluk Hana dari belakang. Tangannya mengusap lembut perut Hana. Hidungnya mengendus sekitaran leher Hana. Perlahan rasa lelahnya mulai hilang saat dirinya memeluk istri yang sangat ia rindukan ini

Merasa terusik Hana membuka matanya lalu membalikkan badannya dan nampaklah Ali yang tengah tersenyum padanya

"Kakak ganggu ya? Maaf sayang. Sekarang tidur lagi Kakak nggak akan ganggu" ujar Ali tak enak lalu menarik selimut Hana yang sempat ia turunkan hingga pinggang ke bahu istrinya

"Nggak ganggu kok. Kakak kok baru pulang. Hana nungguin Kakak dari tadi" ujar Hana serak. Tangannya tergerak untuk mengusap pipi Ali

"Maaf. Tadi ada masalah di kantor jadi Kakak pulang telat" kata Ali lalu mencium bibir Hana lembut

Hana pun larut dalam permainan Ali. Dia memejamkan matanya dan mulai membalas lumatan Ali dengan gigitan kecil di bibir suaminya

"Capek banget ya Kak? Sampe mukanya kusut gitu" ucap Hana lembut

"Iya capek banget sayang" ujar Ali manja

"Kakak udah makan?"

"Belum" jawab Ali

"Ya udah sekarang Kakak mandi. Nanti Hana siapin makanan" ujar Hana sambil mengusap dagu Ali yang ditumbuhi bulu halus

"Nggak usah. Biar Kakak beli makanan online aja. Kamu lanjut tidur aja sayang" tolak Ali

"Hana nggak ngantuk"

"Tapi ini udah malem sayang. Kamu tidur aja biar besok pagi seger badannya" ujar Ali

Hana menggeleng. "Nggak papa Kak. Ya Hana masakin ya. Pliss.. " pinta Hana memohon

Ali menghela napasnya lalu mengangguk pasrah yang membuat Hana girang. "Yee.. Ya udah sana Kakak mandi. Nanti langsung turun aja" ujar Hana

"Iya sayangku.. "

"Kalo ngantuk tidur aja ya jangan di paksain masak" ingat Ali

"Iya suamiku"

***

"Hmm.. Wangi apa ini"

Hana memekik kaget saat sebuah lengan kekar memeluknya dari belakang. "Kakak ngagetin aja deh" ujar Hana kesal

"Maaf deh" ujar Ali lalu mencium pipi kanan Hana

"Masak apa sih Yang" tanya Ali penasaran

Family Goals (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang