11. Wisuda

10.7K 495 1
                                    


Hari ini adalah hari dimana Ali dinobatkan menjadi sarjana. Yaa, Hari ini Ali wisuda dan hal ini membuat Ali senang bukan main karena dirinya menjadi lulusan terbaik dan nilai yang tinggi

"Selamat Ali, Ayah bangga sama kamu" kata Radit sambil menepuk bahu Ali

"Makasih Yah" jawab Ali dengan senyuman lebarnya

"Selamat sayang... " kata Wisda sambil memeluk Ali

"Makasih Mamah"

"Happy graduation Kakakku sayang... " kata Hana riang dan memeluk kakaknya itu

"Thankyou sayang.. " jawab Ali mengecup kedua pipi Hana

"Jadi mau hadiah apa?" tanya Radit. Bukannya Radit memanjakan Ali, tapi dia hanya ingin membahagiakan Ali yang sudah membanggakan dirinya dengan memberikan apapun yang dimintanya

"Pikir pikir dulu Yah. Jangan sampe salah minta ini" kata Ali jahil sambil mengedipkan matanya

Melihat ekspresi Ali, Radit hanya mendengus kesal. Radit tahu pasti Ali tidak akan meminta hadiah yang murah. Minimal satu unit mobil

"Mendingan sekarang kita makan aja Yah, Hana laper" kata Hana dengan puppy eyesnya.

"Betull sekali, kakak juga laper" kata Ali

"Ayok, Hana mau makan apa emangnya?" tanya Radit

"Hana lagi pengin makan mi ramen Yah" jawab Hana

"Ya udah ayo"

"Ayo Mah" ajak Radit mengulurkan tangannya pada Wisda istrinya. Wisda mengangguk dan membalas menggenggam tangan suaminya

***

"Aku mau ramen super pedasnya satu ya mba" kata Hana pada pelayan restoran

"Nggak ada super pedas!! Ramen biasa aja mba" kata Radit tegas

"Ayaahhh... "

"Enggak sayang, kamu nggak boleh makan pedes. Nurut sama Ayah!" tambahnya

Hana yang melihat Ayahnya marah hanya diam tanpa berani menatap Ayahnya itu.

"Udah nggak papa, Ayah ngelakuin ini juga demi kesehatan kamu sayang" kata Ali lembut saat melihat adik kesayangannya murung

Hana hanya mengangguk lesu

"Maaf sayang, Ayah cuma nggak mau kamu kenapa napa" kata Radit

"Nggak papa Yah, ini salah Hana kok" kata Hana

"Udah dong jangan sedih, ini kan perayaan wisudanya kakak. Masa pada murung sih" kata Wisda mencoba mencairkan suasana

"Iya nih, nanti kakak ikutan sedih kalo kesayangan kakak murung gini" kata Ali mengelus puncak kepala Hana

Tak lama kemudian makanan pesanan mereka datang. Radit yang melihat anaknya masih kesal padanya langsung berpindah tempat duduk disamping anaknya

"Hana jangan marah dong sama Ayah, tadi Ayah khilaf. Sebagai permintaan maaf Ayah sama kamu, gimana kalo kita liburan? Sambil ngerayain graduationnya Kakak." kata Radit

Hana hanya mengangguk

"Kok cuma ngangguk sih. Ayah dimaafin nggak nih"

"Iya dimaafin." kata Hana pelan

"Kalo dimaafin senyumnya mana dong?"

Hana mengangkat pandangannya pada Ayahnya dan menyinggungkan senyum yang terasa sangat hambar untuk Radit

Family Goals (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang