3. Final Extra Part

27.4K 552 33
                                    

"Oeekkk.. Oeekkk.. "

Hana menghela napasnya gemas saat putranya menjahili bayinya. Sejak pagi hingga petang bocah itu selalu saja mengikuti kemanapun Hana pergi

"Agam sayang. Jangan di ciumin terus dong adeknya. Jadi nangis nih" tegur Hana sabar ketika putranya menciumi wajah Salma

Salma Anandhita Alamgir, putri kedua dari Ali dan Hana. Dia lahir 2 bulan yang lalu. Dan setelah lahirnya Salma, Agam dan Ali bagaikan memiliki mainan baru. Sedikit sedikit menggoda, mencium, sampai bayi itu menangis. Dan hal itu membuat Hana kesal bukan main. Bagaimana tidak kesal, Hana sudah bekerja keras menidurkan Salma, namun jika Ali pulang dari kerjanya dia tak segan segan membangunkan putrinya

"Kenapa sih Bun? Aku kan gemes sama Salma. Masa nggak boleh cium sih" protes Agam sembari beralih mencium tangan mungil Salma

"Bukan nggak boleh sayang. Salmanya ngantuk mau bobo. Jadi Bang Agam jangan gangguin dulu ya" ujar Hana lembut. Dia harus pintar pintar membagi dirinya dengan kedua putra putrinya

Nampak bocah itu melirik sekilas ke arah Salma yang sudah menangis. Lantas dia menganggukkan kepalanya mengiyakan

"Ya udah boleh. Tapi nanti cium lagi ya Bun" ucap Agam

Hana mengangguk. "Iya... "

Kemudian wanita itu mengambil bayinya untuk ia susui. Tak butuh waktu lama bagi Salma untuk mengenyot ASI sang Bunda. Dia terlihat sangat kehausan akibat menangis berulang kali karena ulah kakaknya. Hana tersenyum manis melihat putrinya minum dengan rakus

"Bunda liat adeknya jangan gitu dong! Agam cemburu nih" ucap Agam sambil cemberut

Lantas Hana menoleh ke arah Agam yang duduk di sampingnya sembari menyilangkan tangannya di depan dada dan bibirnya yang mengerucut. Wanita itu terkekeh sejenak melihat kelakuan putranya jika tengah kesal

"Loh Bang Agam nggak boleh cemburu dong. Salma kan adeknya Abang. Masa cemburu sama adek sendiri sih." ujar Hana lembut

Nampak bocah itu menyudahi aksi ngambeknya. Kemudian ia mendekati ibu dan adiknya. Ia tatap Salma yang tengah menyusu.  "Agam juga mau susu Bun"

"Ya nanti ya sayang. Bunda susuin adek dulu" jawab Hana sembari mengusap puncak kepala putranya

Namun Agam menggeleng. "Mau susunya Salma yang itu" ucapnya sembari menunjuk senjata Hana menggunakan jari telunjuknya

***

Ali menghela napasnya lega saat ia menginjakkan kakinya di lantai rumahnya. Setelah meninggalkan keluarganya hampir 3 hari akhirnya ia bisa kembali berjumpa dengan istri dan putra putrinya yang sudah sangat ia rindukan. Tak ingin berlama lama lelaki itu berjalan tergesa gesa masuk ke dalam rumahnya. Hal yang pertama ia lihat adalah putranya yang tengah bermain sendirian di ruang keluarga, untung saja dia pulang tak terlalu malam, jadi dia bisa bertemu dengan putranya

"Abang!"

Bocah itu menoleh dan langsung menunjukkan ekspresi terkejutnya. "Ayah!!!"

Ali membuka tangannya lebar lebar siap menerima putranya. Saat Agam sudah dalam dekapannya lantas Ali mengangkat tubuh gempal bocah itu. Ia putar tubuhnya sehingga Agam tertawa kencang karena pusing sekaligus senang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family Goals (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang