17. Say yes please!!

17.9K 607 8
                                    


"Jadi Kak Ali bukan anak Mamah sama Ayah?" tanya Hana setelah mendengar cerita kejadian puluhan tahun lalu

"Iya sayang. Kak Ali bukan kakak kandung Hana. Kak Ali anak angkat Ayah" jawab Radit

Pandangan Hana beralih pada kakaknya yang sedang menatapnya sendu

"Kakak udah tahu lama?" tanya Hana

Ali pun mengangguk

"Kakak tahu dari Ayah waktu Ayah ke Perancis 3 tahun lalu" jawab Ali

Memang Radit sudah memberi tahu Ali bahwa dirinya bukan anak kandungnya. Saat itu Ali terkejut bukan main dan tidak percaya bahwa dirinya hanya anak angkat di keluarga yang dia sayangi ini. Ali sempat protes pada Tuhan, kenapa dia mengambil nyawa kedua orangtuanya yang belum pernah ia lihat wajahnya. Tapi tak lama kemudian Ali sadar bahwa Tuhan sayang padanya, buktinya dia bukan anak Radit tapi dia akan menjadi menantu Radit. Yaa, Ali akan segera menikahi adik manisnya Hana.

"Apa Hana mau nikah sama Kakak?" tanya Ali lembut

Hana pun terkejut dengan lamaran mendadak Ali. Dia masih belum menerima bahwa Ali adalah kakak angkatnya.

Hana menatap mata indah Ali yang selalu memberikan tatapan lembut dan sayangnya. Lalu beralih menatap Ayah dan Mamahnya meminta persetujuan. Kemudian Radit mengangguk sembari tersenyum

"Hana kecewa sama Kakak." kata Hana lirih sambil menunduk

Ali yang melihat kesayangannya sedih karena dirinya pun mengangkat dagu Hana dan menangkup wajah Hana

"Kakak minta maaf sama kamu. Dulu Kakak takut kalau Kakak terus disamping kamu Kakak akan semakin jatuh cinta sama kamu. Jika dulu Kakak tahu kalau kamu bukan adik kandung Kakak mungkin Kakak nggak akan pergi dan akan langsung bilang sama Ayah. Tapi dulu Kakak tahunya kamu adik kandung Kakak dan adik kakak sedarah tidak boleh saling mencintai. Kamu ngerti maksud Kakak kan sayang?"

Hana tak kuasa menahan air matanya. Dalam sekejap air matanya mengalir deras dan refleks memeluk kakaknya itu

"Hana minta maaf Kak. Hana udah berlaku kaya anak kecil. Hana sayang sama Kakak, Hana nggak mau Kakak pergi lagi. Hana mau nikah sama Kakak" kata Hana sesenggukan sambil terus memeluk Kakaknya erat

Radit dan Wisda pun mengulas senyum lega. Mereka berharap anaknya akan bahagia selalu dengan Ali yang menjaganya


***

Jam menunjukkan pukul 7 malam dan itu berarti sudah waktunya untuk makan malam. Semua orang sudah berkumpul di meja makan menunggu hidangan siap.

"Ini dia sop ikan patin pesenan putri Mamah" kata Wisda riang sambil meletakkan mangkuk yang berisi sop ikan patin

"Makasih Mah.. " kata Hana tulus

"Sama sama sayang. Di habisin ya nak" kata Wisda sambil menarik kursi di samping suaminya untuk dia duduk

"Kakak minta boleh nggak?" kata Ali menggoda adiknya. Biasanya jika Hana memesan suatu masakan pada Wisda pasti Ali tidak akan boleh memintanya

"Jangan ini punya Hana!!' jawab Hana ketus

"Jangan pelit pelit sama calon suami, dosa loh sayang" kata Ali

"Masih lama.. " jawab Hana sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya. "Oiya Yah besok ada teman Hana mau ke rumah. Mau kenalan sama Ayah sama Mamah" lanjut Hana

"Siapa sayang? Jangan bilang Wulan sama temen temen somplakmu itu" tanya Radit

"Hahahaa.. Bukan Ayah. Dia temen beda jurusan Yah. Dia bisnis, katanya sama mau tanya tanya tentang kerjaan sama Ayah"

Family Goals (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang