28. Khawatir

12.3K 423 0
                                    


"Kaaakkk... " rengek Hana seperti anak kecil yang baru bangun tidur dan tak mendapati Ibunya disampingnya.

"Kakak!!!" Ia berteriak memanggil suaminya yang pergi entah kemana

"Lagi mandi sayang" jawab Ali berteriak

"Sinii!!" seru Hana

"Iya sebentar"

"Cepetan mandinya!!"

"Iyaaa.. "

Setelah mendapatkan jawaban kemudian Hana mulai memejamkan matanya. Entah kenapa hari ini Hana merasa malas untuk beraktivitas untung saja dia sudah lulus kuliah dan akan tetap dirumah sampai jagoan mereka lahir

Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan muncullah Ali yang sudah menggunakan celana pendeknya tanpa mengenakan baju diatasnya

"Kenapa?" tanya Ali lembut setelah ia duduk di samping istrinya yang tengah memejamkan matanya sambil tengkurap

Bukannya menjawab Hana justru menggeser kepalanya hingga tertidur di paha Ali.

"Peluk" rajuknya. Ali terkekeh geli mendengar nada manja istrinya. Semenjak hamil kini Hana sangat manja padanya,seperti setiap malam Ali harus mengusap perut Hana hingga istrinya tertidur

"Kakak mau ngantor dulu sayang. Tadi kan udah dipeluk" ujar Ali selembut mungkin. Selain manja kini Hana juga gampang menangis karena hal sepele

"Tapi Hana mau dipeluk lagi. Bolos dulu yaa ngantornya" ujar Hana dengan nada merayu dan mendongak menatap suaminya . Ali menggelengkan kepalanya pertanda tidak

"Kantor lagi banyak masalah sayang. Kakak harus turun langsung" kata Ali mengelus rambut Hana yang berserakan di pahanya

"Ya udah sana! Nggak usah pulang. Tidur dikantor aja" ucap Hana ketus lalu tidur membelakangi Ali

Ali menghela nafasnya gusar. Kini ia harus membujuk istrinya yang super manja dan akan terlambat ke kantornya

Lalu ia menyusul Hana dan menidurkan tubuhnya ke ranjang. Tangannya ia lingkarkan ke pinggang Hana, jari jarinya mengusap lembut perut Hana yang mulai menonjol

"Sayang... Kamu jangan emosi terus, inget jagoan kita" bisik Ali tepat dibelakang telinga Hana. Lalu ia kecup lembut pelipis Hana

Hana hanya diam tak berniat membalas ucapan suaminya. Namun tangannya bergerak untuk menyentuh tangan Ali yang tengah mengusap perutnya. Ali tersenyum tipis ketika ia merasakan jari jari Hana menyentuh jarinya

"Kakak pergi sebentar sayang. Nanti Kakak pasti pulang" ujar Ali lembut dengan tangannya yang tetap setia mengusap perut Hana

Kemudian Hana membalikkan badannya menghadap suaminya hingga kini posisi mereka saling berpelukan. Lalu Hana menatap manik mata Ali yang selalu memberikan tatapan lembutnya

"Yaa nurut ya sayang" ucap Ali lembut lantas mengecup kening Hana

Hana hanya cemberut dan balas memeluk Ali. "Pulangnya beliin tahu sumedang yang dijual Abang-abang di bus tapinya" ujar Hana

Istri gue ngidamnya kayak orang susah banget sih??!

"Susah carinya sayang"

"Ya udah kalo susah. Nanti Hana pulang ke rumah Ayah" ancam Hana.

Ali pun terkesiap dengan ancaman Hana. "Yang, kamu ngancemnya serem amat si"

"Beliin apa enggak?" ucap Hana penuh penekanan

Ali pun mengangguk pelan. "Iya nanti Kakak beliin" jawab Ali pasrah

Seketika senyuman Hana terbit dan refleks mencium bibir Ali cepat. "Naah gitu dong. Ini baru suamiku" ujar Hana tersenyum

Family Goals (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang