4 tahun kemudian...
"Eehh ada Agam. Lagi ngapain nih"
Bocah itu hanya melirik sekilas ke arah Ayahnya yang tengkurap di sampingnya. Lalu dirinya kembali berkutat dengan lego yang berserakan di lantai
"Heh Ayahnya tanya malah dicuekin" kata Ali menjawil hidung anaknya
"ihhh Ayah gangguin Agam main aja!" ucapnya kesal sambil menyingkirkan tangan Ali yang mencubiti hidungnya
"Ayah ikutan dong" ledek Ali lalu mengambil beberapa lego untuk ia mainkan
Agam hanya menghela nafasnya pasrah saat Ayahnya mengganggu kegiatan bermainnya. Agam tumbuh menjadi anak yang pendiam. Namun ia bisa menjadi jahil ataupun menjengkelkan sama seperti anak seusianya. Agam akan sangat menjengkelkan menurut Ali saat mereka berebutan Hana
"Ehh ini legonya udah jelek Gam. Ganti ya" tawar Ali
"Ganti apa?" tanya Agam antusias
"Ganti Barbie. Yhaaa... "
Agam tak mempedulikan ayahnya yang tertawa tak jelas. Dia bahkan kembali bermain dan duduk membelakangi Ali
"Gam" panggil Ali
"Apa sih Ayah... " jawab Agam sebal
"Agam nanti malem nginep dirumah Kakung ya" kata Ali
"Kenapa? Agam nggak boleh tidur dirumah?" tanya Agam polos
"Bukan nggak boleh. Masalahnya Ayah sama Bunda mau buatin Agam adik. Agam mau adik nggak?" ucap Ali menggebu gebu
Seketika mata Agam berbinar tergiur dengan tawaran Ayahnya. "Mau Yah. Agam mau adik. Tapi gimana cara buatnya Yah?" tanya Agam sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Agam nggak perlu tau. Cuma Ayah sama Bunda aja yang bisa buat" jawab Ali berbisik
"Agam nggak boleh ikutan ya Yah?" tanyanya berbisik mengikuti nada bicara Ayahnya
"Enggak dong. Cuma Ayah dan Bunda. Makannya Agam bobo dirumah kakung nanti Ayah kasih adik. Mau nggak?" kata Ali
"Agam nggak bisa bikin sendiri ya Yah?" Agam bertanya sambil menggaruk pipinya sendiri
"Bisa dong" girang Ali
"Gimana caranya Yah"
"Nanti Agam beli tepung terigu, tempe, sama garam. Terus dicampur jadi satu abis itu digoreng"
Agam diam sejenak dan terus menatap Ayahnya. Beberapa detik kemudian tangisnya pecah
"Huaaaa.. Bundaa!!! Ayah nakal!!" teriak Agam histeris dengan air mata mengalir
Ali gelagapan sendiri. Ia mencoba menggendong Agam namun ditolak mentah mentah oleh anaknya. "Ehh jangan nangis
Nanti Ayah dimarahin Bunda" kata Ali panik"BUNDAA!!!!"
"IYA SEBENTAR NAK"
"AYAH NAKAL BUN!!"
Tak lama kemudian Hana datang dari kamarnya menggunakan baju tidur yang Ali belikan tempo hari
"Hehh Agam kenapa nangis sayang" kata Hana lalu mengangkat tubuh Agam ke dalam dekapannya. Dengan sigap Agam melilitkan tangannya ke leher sang Bunda. Kepalanya ia tenggelamkan ke caruk leher Hana
"Ayah ini Agam kenapa nangis" tanya Hana pada Ali yang tengah mencium pipinya
"Kita lagi latihan drama Bun. Agam ceritanya jad---"
"Bohong! Ayah bohong Bun. Tadi Ayah ngusir Agam suruh tidur dirumah Kakung. Katanya Ayah sama Bunda mau bikin adik. Agam nggak boleh ikut" jelas Agam kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Goals (Complete)
RomantikSayang. Satu kata penuh makna untuk Kakakku yang menjelma menjadi suamiku Ali Asghfar Alamgir Rexa Resihana Mohon maaf ini cerita yang jarang konfliknya. Kenapa? Karena saya ngga bisa bikin konflik wkwkkk. So, yang rada nggak suka sama konflik yang...