Lisa pov
Sudah 2 hari aku seperti ini tak berdaya. Aku pun turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Aku berjalan menghampiri rose, jennie, dan jisoo yang sedang asik menonton televisi sambil tertawa.
" jadi kalian bersenang senang tanpaku huh" ucapku sambil duduk di samping jennie. "Yah lisa kenapa kau bangun. Kau tidak boleh banyak bergerak" ucap rose. Aku pun hanya tertawa "kenapa kau tertawa?" Tanya jisoo.
"Nothing" ucapku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah dapur. "kau mau kemana?" Tanya jennie. Aku pun menoleh ke arah jennie. "Aku mau ke dapur" ucapku. "Apa kau lapar lagi?" Tanya rose. " tidak. Aku hanya ingin melihat apakah kita memiliki cukup banyak es" ucapku. "Es? Untuk apa?" Tanya jisoo.
"berendam" ucapku. " what?" Ucap jennie, jisoo, dan rose bersamaan mereka terkejut saat aku mengatakan bahwa aku butuh es untuk berendam. "Apa kau becanda?" Tanya rose. "Tidak. Aku serius" ucapku dengan nada serius.
"Pergilah ke kamarmu aku akan meminta pelayan menyiapkannya untukmu. Berapa banyak yang kau butuhkan?" Ucap rose. "Hmm sebanyak volume bathup di kamar mandi"ucapku.
"WHAT?" Teriak jenchuchaeng. " ada apa dengan kalian? Teriakan kalian membuat telingaku sakit" ucapku sambil tertawa melihat reaksi mereka. "Aku hanya terkejut mendengarnya. Pergilah ke kamarmu aku akan meminta pelayan menyiapkannya" ucap rose.
Aku pun hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar. "Aku akan membantumu" ucap jennie sambil memegang tanganku. Aku pun terkejut melihatnya. (Kenapa aku begitu nyaman dengan jennie. Seperti rasa nyamanku bersama yoona dulu. No lisa apa yang kau pikirkan jennie adalah majikanmu dan kau hanya bodyguardnya) batin lisa.
lisa pov end
*** lisa's room***
Jennie pov
"Ms jennie es sudah siap di bathup" ucap salah satu pelayan kemudian pergi meninghalkanku bersama lisa. Kulihat lisa sedang tertidur menunggu pelayan menyiapkan permjntaan lisa. ( dia sangat lucu saat tidur. Seperti bayi. Yah apa yang kau pikirkan jennie kim. Apa kau tidak waras? Apa aku menyukai lisa? Jangan gila jenniekim) batinku.
Aku pun bergegas mendekati lisa. Duduk di samping lisa dan menepuk pipimya secara perlahan agar dia tidak terkejut dan perlahan lisa membuka matanya.
"Es mu sudah siap. Ayo ku bantu" ucapku. Aku pun membantu lisa berjalan ke dalam kamar mandi.
"Terimakasih jennie" ucap lisa sambil tersenyum. "Its okey. Ayo ku bantu untuk membuka kemejamu" ucapku. "Tidak perlu aku bisa sendiri" ucap lisa. " baiklah aku akan menunggu di luar panggil aku jika kau butuh sesuatu" ucapku kemudian keluar dari kamar mandi dan merebahkan diri di tempat tidur.
"Aw" teriak lisa. Aku pun terkejut mendengar teriakan lisa dan bergegas ke kamar mandi. "Ada apa lisa?" Tanyaku dengan anda khawatir. "Sepertinya aku memang memerlukan bantuanmu untuk membuka kemejaku" ucap lisa sambil tertawa.
Aku pun membantunya membuka kemejanya (shit she hot) batinku saat melihat perut lisa yanh datar dan berbentuk. Aku melangkahkan kaki ke arah belakang lisa. Setelah melepas kemeja lisa aku terkejut saat melihat beberapa bekas luka di punggunh lisa tanpa sadar aku pun menyentu bekas luka itu.
Lisa pun membalikan badannya dan menatapku "ada apa?" Tanya lisa. "Apa itu sangat sakit lisa? Bekas luka di punggungmu" tanyaku dengan mata mulai berkaca kaca. "Ahh its okey itu hanya luka kecil. Aku dulu sangat nakal dan hiperaktif" ucap lisa sambil tertawa.
Aku pun melingkarkan tangaku ke leher lisa dan mendekatkan wajahku kepada wajahnya. "Benarkah karna itu?" Tanyaku. Lisa hanya tertawa dan menggukkan kepalanya. Aku pun melihat bibir lisa. Bibir yang sexy. Perlahan aku pun melumat bibir lisa. Lalu lisa pun merespon ciumanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Selesai)
RomantizmLalisa Manoban prajurit pasukan khusus terbaik di thailand yang memgundurkan diri karena memiliki post traumatic stress disorder (PTSD). setelah mundur dari pasukan khusus lisa hanya bekerja sebagai Security di sebuah perusahaan swasta di thailand...