part 34

31.3K 2.2K 289
                                    

Jisoo rose dan chang wook sedang duduk di ruang tamu rumah mr kim. "Yah kemana anak dua itu? Jennie bilang kalau lisa sakit tapi saat kita datang rumah malah kosong" gerutu chang wook.

Beberapa saat kemudian jenlisa, min hoo, mr kim ,dan mr & mrs lim datang. "Appa"teriak jisoo lalu menghampiri mr kim dan memeluk ayahnya.

"Min hoo? Mr lim?" Ucap chang wook sambil terkejut melihat mereka. Mereka semua pun berkumpul di ruang tamu. "Jisoo rose chang wook perkenalkan mereka orang tua dan sepupu lisa. Mulai hari ini hingga beberapa hari kedepan mereka akan tinggal disini" ucap mr kim.

"Orang tua?" Ucap jisoo rose chang wook serentak. "Mereka orang tua yoona" ucap lisa. Jiso rose dan chang wook mengangguk mengerti. " ahh jennie kau tidur bersama lisa. Biar kamar jennie di pakai min hoo" ucap mr kim. "Ne appa" ucap jennie. "Lisa jangan macam macam dengan jennie. Kalian belum menikah" ucap mr kim. "Appa, kau tau tentang jennie dan lisa" tanya jisoo terkejut. Mr kim hanya menganggukkan kepalanya. "Mari mr lim saya antar anda ke kamar agar bisa beristirahat" ucap mr kim. Mr & mrs lim pun mengikuti mr kim.

Mereka semua kembali ke kamar masing masing kecuali jisoo rose dan chang wook yang tetap diam di sofa.

***lisa's room***

Lisa pov

Aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur. "Ahh nyamannya" ucapku. Jennie pun duduk diatas tempat tidur dan menatap ke arahku. "Kenapa kau memandangiku?" Tanyaku.

"Apa yang kau sembunyikan dariku? Kenapa ayahku memintahku mendengar penjelasan darimu" ucap jennie sambil memasang muka serius.

Deg

Aku pun menelan ludahku dan mencoba mengatur nafasku. "Hmm apa kau siap mendengarkan kejujuranku" tanyaku.

Jennie hanya menganggukkan kepalanya. Aku pun bangun lalu menyandarkan punggungku ke dinding. "Jennie. Sebenarnya aku memiliki junior" ucapku. "Junior? Apa maksudmu" ucap jennie karna masih belum mengerti maksudku.

Aku pun hanya memandangi bagian bawahku. Jennie pun mendekatiku dan mengecup bibirku. Jennie meletakkan tangannya pas diatas juniorku yang masih tertidur di balik celana jeans ku. "Aku tidak mengerti maksudmu sayang. Bicara lah yang jelas. Tak apa aku tak akan marahh" ucap jennie sambil tersenyum menatapku.

"Babe. Tanganmu berada tepat diatas hartaku" ucapku. "Ah ini" ucap jennie sambil mengusap bagian resletingku. "Wait lisa" ucap jennie. "What?" Tanyaku. Tiba tiba tangan jennie menyusup ke dalam celana jeansku dan meremas juniorku yang masih terbungkus celana dalam. "Aw babe sakit" rintihku. jennie kemudian menyusupkan tangannya ke balik celana dalamku. Kurasakan tangan jennie memegang juniorku dan meremasnya "apa ini" tanya jennie sambil meremas remas juniorku.

"Babe kau sedang meremas juniorku dan itu ngilu. Berhentilah bahaya jika dia bangun" ucapku sambil tersenyum menatap jennie.

Jennie pun berhenti meremas juniorku. " sayang apa maksudmu benda apa ini?" Tanya jennie. "Babe apa kau tidak mengerti maksudku?" Tanya ku. Jennie hanya menggelengkan kepalanya. "Sayang apa kau begitu polos huh. Kau sedang memegang senjataku. Keluarkan tanganmu atau aku akan menghamilimu" ucapku. Jennie pun terkejut dan langsunh menarik tangannya.

"What? Maksudmu yang aku pegang itu......" ucap jennie. Aku pun menganggukkan kepalaku. "Yakk ini menjijikkan. Aku akan mencuci tanganku" ucap jennie sambil berlari memasuki kamar mandi aku pun tertawa melihatnya. Lalu aku mengeluarkan ponselku untuk bermain game.

Lisa pov end

Beberapa menit kemudian jennie keluar dan merebahkan diri di samping lisa. Lisa pun hanya memainkan ponselnya. "Kau harus menjelaskannya padaku" tanya jennie dengan menatap wajah lisa. "Menjelaskan apa?" Tanya lisa tanpa menatap jennie dan terus memainkan ponselnya.

My Bodyguard (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang