part 24

31.1K 2.1K 32
                                    

*** Lisa's Room ***

Lisa pov

"Segarnya" ucapku berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutku menggunakan handuk. Aku pun mengambil ponselku lalu duduk di atas tempat tidur. Saat ku lihat ke arah layar ponsel terdapat notifikasi pesan dari min hoo

Hai limario. Whats up? Apa kau merindukanku? Pesan min hoo.

Aku pun hanya tersenyum menatap pesan min hoo.

Anniya, aku tidak merindukanmu sama sekali balasku.

Kata katamu menyakiti hatiku lisa pesan min hoo.

Aku pun tertawa membacanya. " kenapa dia menjadi berlebihan" gerutuku.

Mianne. Hyung, aku sekarang bekerja untuk ayah jennie dan jisoo. Balasku

Jinja? Baguslah. Kau bisa semakin dekat dengan jennie huh...
Apa kau sudah mencintainya? Pesan min hoo.

Saat membaca pesan min hoo aku jadi teringat kejadian tadi padi saat di rooftop rumah sakit. Aku pun menatap cincin yang melingkar di jari manisku.

Entahlah. Aku masih belum bisa melupakan yoona. Balasku.

Pabbo. Kau tidak harus melupakan yoona. Sisikan sedikit ruang untuk jennie. Apa kau tidak menyadarinya? Jennie sangat mencintaimu lisa. Saat kau koma jennie dengan sabar menunggumu. Dia menahan sakitnya saat aku bercerita tentang yoona agar kau bangun. Kau tidak boleh egois lisa. Dengan caramu seperti ini kau menyakiti hati jennie. Apa kau tau itu? Pesan min hoo

Aku pun terkejut saat membaca pesan dari min hoo. (Apa aku egois? Apa aku menyakiti jennie) batinku. Aku pun berpikir sejenak sambil menatap cincin yang melingkar di jariku. "Kau benar hyung. Selama ini aku selalu berbicara mengenai yoona tanpa memikirkan perasaan jennie. Jennie telah sangat baik padaku. Yoona juga menginginkan aku untuk mencari bahagiaku" gerutuku.

Perlahan aku pun melepas cincin dari jari manisku kemudian menyimpannya di laci mejaku.

Tok tok tok

Aku pun bergegas membuka pintu. "Jennie?" Ucapku. "Lisa, appa mencarimu di ruang kerjanya" ucapnya sambil tersenyum. Aku pun tersenyum " baiklah aku akan turun sebentar lagi" ucapku. Jennie pun berbalik dan berjalan meninggalkan kamarku. Aku pun bersiap menemui mr kim.

Aku berjalan menuju ruang kerja mr kim. Saat di depan ruang kerja mr kim aku mencoba mengatur nafasku. Lalu mengetuk pintu ruang kerja mr kim.

Tok tok tok

"Masuk" jawab mr kim.

Aku pun perlahan masuk ke dalam ruang kerja mr. Kim terlihat sesang sibuk melihat ponselnya.

"Anda memanggil saya mr kim" ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda memanggil saya mr kim" ucapku. Mr kim pun menoleh ke arahku. "Duduklah" ucap mr kim. Aku pun duduk di kursi depan mr kim. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya mr kim sambil tersenyum. "Sudah lebih baik mr kim" ucapku sambil tersenyum. "So, ceritakan padaku bagaimana kau mengenal seo joon?" Pinta mr kim.

Aku pun menceritakan kejadian pada saat mr park di thailand. Mr kim hanya tersenyum mendengar ceritaku. "Kata seo joon kau mantan prajurit?" Tanya mr kim. "Yes sir, saya pernah bergabung dengan pasukan khusus thailand. Satu tahun yang lalu saya mengundurkan diri" ucapku. "Karna PTSD?" Tanya mr kim. "Yes sir" ucapku.

"Aku turut berduka atas kematian orang tuamu dan tunanganmu" ucap mr kim. Aku pun menatap mr kim sambil tersenyum "terimakasih" ucapku. "Jadi aku memanggilmu kesini untuk bertanya tentangmu dan putriku" ucap mr kim.

Deg

Aku pun terkejut mendengar ucapan mr kim (apa ini tentang jennie) batinku. "Silahkan mr kim" ucapku sambil tersenyum. "Kau dekat dengan putriku?" Tanya mr kim. "Yes sir. Saya dekat dengan jisoo unnie dan jennie. Mereka sangat baik kepada saya" ucapku sambil tersenyum.

Mr kim hanya tersenyum menatapku. "Maksudku bukan itu. Maksudku kau dekat dengan jennie lebih dari sekedar teman? Maaf ini menjurus ke hal yang lebih intim" ucap mr kim

Deg...

Aku benar benar terkejut saat mr  kim menanyakan soal itu. "Im so sorry sir. Jika kabar soal kedekatan saya dengan jennie membuat anda tidak nyaman. Tapi saya tidak memiliki hubungan apapun dengan jennie" ucapku. "Really?" Tanya mr kim. "Yes sir" ucapku.

"Tolong jaga putri putriku dengan baik lisa. Hanya kau yang bisa kupercaya" ucap mr kim. "Yes sir. I will do it my best" ucapku.

"So, kapan kau mulai bekerja?" Tanya mr kim. "Besok saya bisa mulai kerja" ucapku sambil tersenyum. "Are you sure? Bagaimana dengan keadaanmu?" Tanya mr kim. "Im fine sir" ucapku sambil tersenyum. "Kalau begitu istirahatlah" ucap mr kim.

Aku pun berdiri membungkukkan badanku ke arah mr kim dan bergegas meninggalkan ruang kerja mr kim.

Lisa end pov

My Bodyguard (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang