Jennie pov
Saat aku bangun lisa sudah tidak ada di sampingku. "Babe" panggilku. Tapi lisa tidak merespon sama sekali. "Kemana dia" ucap jennie. Jennie pun bergegas ke kamar mandi untuk bersiap di kampus.
Jennie pov end
***dapur***
Lisa sedang membantu mrs lim membuar sarapan untuk seisi rumah. " lisa, maafkan daddy ya. Bukan maksud daddy untuk memaksamu" ucap mrs lim. "Its okey mom. Maaf jika lisa belum bisa jadi anak yang baik untuk mommy and daddy. Maaf lisa ga bisa jagain yoona" ucap lisa sambil meneteskan air mata.
Mrs lim pun menatap lisa dan mengusap air mata lisa. "Ini bukan salah mu nak. Apa kau tau alasan kenapa daddy memaksamu untuk bekerja di perusahaan?" Ucap mrs lim. Lisa hanya menggelengkan kepalanya.
" Kami ingin kau memiliki hidup normal lisa. Bekerja,jalan jalan, belanja. Kami ingin kau menikmati hidup lisa. Kami telah kehilangan yoona. Kami tidak ingin kehilanganmu juga. Untuk apa kami memiliki semua kekayaan ini jika bukan anak anak kami yang menikmatinya" ucap mrs lim sambil meneteskan air mata menatap lisa.
Lisa pun memeluk mrs lim mengusap air mata mrs lim "mommy jangan menangis. Aku akan mencoba memikirkannya. Beri aku sedikit waktu untuk memantapkan hatiku" ucap lisa. "Mommy mengerti. Sudahlah pergilah membangunkan jennie. Dia harus ke kampus bukan" ucap mrs lim. " ahh iya aku hampir lupa. Kalau begitu aku memanggil jennie dulu" ucap lisa lalu mengecup pipi mrs lim lalu berjalan ke kamar.
***lisa's room***
Lisa memasuki kamar tapi tidak melihat jennie. Lisa mendengar kran shower menyala "dia sedang mandi" ucap lisa lalu merebahkan diri di tempat tidur sambil memainkan ponselnya.
Beberapa saat kemudian jennie keluar dari toilet dan terkejut saat melihat lisa sedang memainkan ponselnya. " astaga kau mengejutkanku" ucap jennie. Tapi lisa tidak merespon apapun. " babe, kau darimana?" Tanya jennie sambil di depan meja rias. "Dapur" ucap lisa. "Kau belum memberiku morning kiss" ucap jennie sambil menoleh ke arah lisa. "Aku tidak mau" ucap lisa dengan nada dingin. Jennie pun terkejut mendengar ucapan lisa. " babe whats wrong with you?" Tanya jennie. Tapi lisa tidak menjawab pertanyaan jennie. Lisa hanya fokus pada ponselnya.
Jennie pun menghampiri lisa dan mengambil ponsel lisa. "Yah kembalikan ponselku" ucap lisa. "No, jelaskan dulu kenapa kau masih marah padaku. Kau bahkan semalaman tidak memelukku. Ada apa?" Tanya jennie.
"Hmm aku kesal padamu. Kau telah menyiksaku" ucap lisa. "Menyiksa? Apa maksud?" Tanya jennie. "Seriously jennie? Kau benar benar tidak tau ?" Tanya lisa. " babe, jika aku tau mana mungkin aku bertanya padamu. Ada apa? Apa yang membuatmu tersiksa?"tanya jennie.
"Kau meninggalkanku begitu saja saat juniorku berdiri. Itu sangat menyiksa. Hinggi akhirnya aku harus melakukan dengan tanganku sendiri agar juniorku tertidur" ucap lisa. Jennie pun mendengar ucapan lisa tertawa terbahak bahak. "Teruslah menertawakanku. Kau tidak tau itu sangat menyiksaku" ucap lisa sambil membuang muka.
Jennie pun berhenti tertawa. "Mianne. Aku benar benar tidak tau tentang itu sayang. Aku kan pernah bilang padamu aku tidak pernah berhubungan dengan siapapun" ucap jennie sambil mengecup bibir lisa. "Jangan ulangi lagi. Jangan mencoba membangunkan juniorku lagi jika kau tidak ingin bertanggung jawab" ucap lisa. "Iya sayang" ucap jennie sambil tersenyum.
"Mandilah. Aku akan menyiapkan bajumu" ucap jennie sambil tersenyum. lisa hanya mengangguk dan bergegas ke kamar mandi.
~~~ time skip~~~
*** canteen***
"Yah lalisa bagaimana appa bisa tau hubunganmu dan jennie?" Tanya jisoo di sela sela makan siang mereka. Lisa pun menjelaskan semua yanh terjadi kemaren di restoran. "Jinja? Wah appa merestui kalian begitu saja? Padahal kan kalian sama sama perempuan" ucap jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Selesai)
RomanceLalisa Manoban prajurit pasukan khusus terbaik di thailand yang memgundurkan diri karena memiliki post traumatic stress disorder (PTSD). setelah mundur dari pasukan khusus lisa hanya bekerja sebagai Security di sebuah perusahaan swasta di thailand...