My Disease and Going

125 19 4
                                    

Ya,sepulang sekolah.
Veve langsung dibawakan kerumah sakit oleh mamahnya. Ia takut dokter,tetapi karena pas jalan ingin kedapur,veve pingsan lagi. Dan mamah panik karena ia terus-terusan mengeluh kesakitan. Akhirnya sebelum veve sadar,mamah membawa veve kedokter dan veve difonis mengidap penyakin kanker otak.

Tidak,kanker ini bukan disebabkan karena kecelakaannya kemarin. Tetapi,penyakit ini memang bawaan dari keluarganya. Almh neneknya meninggal karena kanker. Mungkin penyakit veve karena penyakit bawaan dari almh neneknya.

Dokter memfonis veve mengidap penyakit kanker,tetapi dokter tak memberi tahu stadiumnya.

"Sudah masuk semester II. Ya,rumah sudah terjual. Dan aku harus pindah rumah positif aku juga harus pindah sekolah" batin aisha yang harus meninggalkan veve sahabatnya

Kakek aisha meninggal sebelum neneknya veve meninggal. Ya,kira-kira waktu meninggal kakeknya aisha adalah waktu ia masuk kekelas VII. Dan neneknya veve kira-kira waktu veve masuk kelas VIII.

Aisha harus pindah keluar kota untuk menempati rumah kakek yang rumah itu adalah warisan kakek yang diberikan kepada abinya aisha. Kenapa gak pindah pas naik ke kelas VIII aja? Ya,karena abi harus menunggu rumah yang ia tempati sekarang terjual dahulu. Setelah terjual,baru mereka pindah. Dan terjualnya rumah itu bertepatan disaat liburan semester I. Naik ke semester II.

Aisha belum memberi tahu veve bahwa aisha sudah pindah.

~liburanpun berlalu~

Veve tak bercerita kesiapapun kalau ia telah difonis mengidap penyakit kanker otak oleh dokter.

"Kenapa hari ini terasa berbeda?" batin veve seraya melihat kesekitar sekolah dan berjalan menuju kelas.

"Ya,hari ini terasa berbeda" batin veve lagi setelah sampai didalam kelas dan duduk di kursi kedua dekat pintu.

Disaat liburan,fakhri dan rima membuat status. Yaitu pacaran. Orang tua fakhri sudah tau kalau fakhri berpacaran dengan rima. Begitupula dengan orang tua rima.

*triinggg* suara bel masuk berbunyi

Terlihat fakhri berjalan melewati pintu kelas veve dengan tergesah-gesah.
Dan disusul perempuan dibelakangnya. Jarak mereka berjalan tak terlalu berjauhan. Kenapa gak jalan berdua sampingan? Ya,mungkin karena fakhri brjalan terlalu cepat,sampai rima tak bisa mengejarnya dan menyamakan jalannya.

"Kak fakhri!" ucap veve sekilas melihat fakhri lewat tepat didepan kelasnya.

Dia tak sadar bahwa perempuan itu adalah rima dan rima adalah kekasihnya fakhri. Ia fikir perempuan itu hanya kebetulan berjalan dibelakang fakhri.

*tringgg* bel istirahatpun berbunyi

-You have 1 message from aisha❤
Assalamualaikum vee...maaf yaa aku udah pindah rumah dan sekolah kemarin. Aku gak kasih tau kemarin karena aku sibuk prepare barang-barang yang harus aku bawa. See u next time ya vee...makasih udah mau jadi sahabat terbaik aku. Istiqomah berhijab yaa vee... Kemungkinan aku bakal ganti nomor karena nmr yang aku pake skarang gak akan terdaftar disana... Mungkin ini juga bakal jadi pesan terakhir kita vee... Aku bakal stop hp karena aku bakal lanjut mondok dan tinggal di asrama. Tapi aku bakalan tetep sayang dan inget terus sama kamu kok vee. Ily" *nangis*

"...." veve hanya terdiam membaca pesan singkat dari aisha. Ia tak percaya sama sekali dengan apa yang aisha katakan. Lalu,veve pergi kekelas aisha untuk memastikannya. Ya,aisha tak ada dikelasnya. Ia pergi keperpustakaan untuk menjernihkan fikirannya dengan membaca sebuah novel.

Ia harus melewatkan taman sekolah untuk keperpustakaan. Baru juga sampai taman sekolah,terlihat fakhri dan rima sedang bercanda ria. Asiknya terasa dunia milik berdua:v (terasa taman milik mereka:v haha)

Veve yang melihat mereka berdua lalu terhenti dari langkahnya. Rima melihat veve tapi ia tak peduli. Ia hanya melihat lalu lanjut bercengkarama lagi.

Ya,rima tak tau hal tentang mereka berdua.

"Kenapa hari ini duniaku terasa sangat berantakan!" batin veve lalu melanjutkan jalanya

"Ku fikir,aku bisa merasa lebih baik di sekolah. Tapi ternyata?itu semua berbalik dengan apa yang aku inginkan" ucap veve seraya memilah buku apa yang cocok untuknya saat ini

"Jangan kambuh kumohon" ucap veve dalam hati seraya merasakan sakit dikepalanya

"Kumohon...!"

"Veveeeee....!" jerit seseorang dari kejauhan

.....

"Sebenarnya dia ini kenapa? Sudah dua kali ia pingsan tanpa sebab" terdengar seorang wanita berbicara dengan seorang pria sambil melihat buku UKS (buku ket siswa <berapa kali dan kenapa murid itu masuk UKS>)

Ya,veve pingsan lagi.
Dan entah kenapa,kali ini fakhri yang membantunya.

"Eehh vee udah sadar?" sapa fakhri seraya mengambilkan secangkir teh hangat untukku

"Nih diminum dulu"

"Kamu kenapa?" tanya fakhri yang duduk tepat disamping ranjang UKS tempatku terbaring

"Gpp." jawab veve singkat

"Gapapa tapi kok sampe kenapa-napa"

"Ngapain kak fakhri disini?" tanya veve dengan cetus

"Loh,bukannya makasih udah dibantuin"

"Makasih. Kenapa bisa kakak bantuin aku?padahalkan kakak lagi berduaan ditaman"

"Iya,aku mau nyari buku UN diperpustakaan,kebetulan banget aku ngeliat kamu tiba-tiba jatoh"

"Oh. Makasih"

"Loh,kamu kenapasih?"

"Gapapa,kakak keluar aja. Aku udah baikkan kok"

"Tap....."

"Aku mau benerin jilbabku. Kakak mau keluar apa aku yang bakal keluar?"

"Iyadeh aku keluar"





Kasihan ya fakhrinya di usir.
Tapi fakhri kaya gak punya hati gitu gak?iyakan masa diem-diem mereka pacran? Buaya ya kaya doi kamu?wkk:v
(Saia gak punya doi untungnya:v)

Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang