Information

28 3 0
                                    

"Mark!" panggil Rima dari jauh saat bertemu Mark di gerbang sekolah.

"Yes?" jawab Mark setelah Rima sampai dihadapannya.

"Do you know the number Olif (Apakah kamu tau nomor Olif?)" tanya Rima.

"The number of the house or the numbers phone? (Nomor rumah atau nomor handphone?)" jawab Mark kembali bertanya.

"Phone (handphone)" jawab Rima singkat.

"No,hmm do you see Olif? (Tidak,hmm apakah kamu lihat Olif?)" tanya Mark kepada Rima karena hariini memang ia tak melihat Olif di sekolah.

"Emang dia gak sekolah?" tanya Rima akhirnya memakai bahasa Indonesia.

"Maybe (mungkin)" jawab Mark seraya mengangkat pundaknya.

"Udah kamu cek kekelasnya?" tanya Rima lagi.

"Belum,I’m going to ask his teacher (belum,aku akan tanyakan kepada gurunya)" jawab Mark lalu pergi meninggalkan Rima.

"Ikut!" jawab Rima lalu berlari mengejar Mark yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Alhamdulillah pintunya kebuka" ucap Rima setelah melihat pintu kelas Olif terbuka.

"Im sorry Mrs (maaf bu)" ucap Mark setelah sampai didepan pintu kelas Olif.

"Ya" jawab gurunya singkat seraya melihat kearah pintu.

"I want to ask(aku ingin bertanya)" ucap Mark.

Rima dan gurunya diam seraya melihat kearah Mark yang sedang berbicara begitu lantang dengan dilihat oleh banyak siswa yang sedang belajar.

"I don’t see the pupils you, he was named Olif, I want to know where he? (Aku tidak melihat muridmu,dia bernama Olif,aku ingin tau dimana dia?)" lanjut Mark memberanikan diri untuk bertanya.

"She is sick (dia sedang sakit)" jawah gurunya.

"Oh,oke Thank you (oh,oke terimakasih)" jawab Mark lalu mereka pergi.

"Dia sakit apa?" tanya Rima kemudian.

"Lah,lo masih ngikutin gua? Sana-sana!" kesal Mark seraya mengusir Rima untuk berhenti mengikutinya.

"Saolloh di usir" jawab Rima masih mengikuti Mark.

"Gua gak tau dia sakit apa" jawab Mark karena risih diikuti Rima.

"Lu ini mau kemana?" tanya Rima lagi karena melihat Mark berjalan ke arah ruang administrasi sekolah.

"Ehhh" Rima terkejut karena setelah sampai didepan pintu ruangan,Mark dengan cepat masuk lalu menutup pintu,pada saat Rima ingin masuk pintu sudah tetutup.

"Tunggu sini" ucap Mark kemudian mengeluarkan kepalanya disela pintu yang ia buka sedikit.

"Iyaiya" jawab Rima kesal.

Setelah hampir setengah jam,akhirnya Mark keluar dengan selembar kertas yang tertulis alamat rumah Olif.

"Itu apaan?" tanya Rima setelah melihat Mark keluar dengan membawa kertas.

"Alamatnya si Olif" jawab Mark.

"Kok?" tanya Rima bingung.

"Diakan sebelum masuk sini pasti ngisi administrasi dulu,ya gua kesinilah minta alamatnya" jawab Mark menjelaskan.

"Lama amat cuma minta alamat" cetus Rima.

"Lu kira gampang apa ngambil hati pengurus ruangan biar dia ngasih alamatnya?belum lagi nyari datanya yang kecampur sama murid yang segini banyaknya,udah lagi tuh guru make lupa naro" kesal Mark.

"Yaudah ya sabar,kan yang penting udah dapet" jawab Rima dengan senyuman.

"Enak lomah cuma modal nunggu dari tadi" kesal Mark.

"Gue mau ikutan masuk kagak boleh" jawab Rima.

"Percuma,lo malah bakal ganggu nanti"

"Eh bentar,tapi kok ini alamatnya" tanya Rima melihat alamat yang salah Mark catat.

"Apa?" tanya Mark jutek.

"Santai coy,alamat yang lu tulis ini maybe salah" ucap Rima menahan tawa.

"Hah?" jawab Mark kaget.

"Emang lu tau ini alamat dimana?" tanya Rima lagi karena alamat yang Mark tulis sangat asing.

Mark tak menjawab. Mark hanya mengekuarkan handphonenya lalu membuka google maps.

"Shit!" kesal Mark setelah tau bahwa alamat yang ia catat adalah alamat rumah Olif yang berada di Indonesia.

"Kenapa?" tanya Rima belum mengetahui bahwa Mark benar-benar salah menulis alamat.

"Masa gua harus ke Indonesia buat ketemu Olif" ucap Mark masih dengan kesalnya.

Rima terdiam.

Kemudian Mark kembali ke arah ruang administrasi dengan menahan kekesalannya.

"Gausah ikutin gua" ucap Mark setelah melihat Rima ingin mengikutinya lagi.

"Kenapasih?" tanya Rima kesal dan masih mengikuti Mark.

Akhirnya Mark kembali masuk dengan Rima yang juga ikut masuk lalu mereka keluar dengan membawa alamat yang benar.

"Tuh kalo ada gue malah gak sial" ucap Rima setelah keluar ruangan.

Mark hanya melirik.

"Tadi pas dikelas juga gurunya ngasih tau kalo Olif sakit,terus pas lu masuk sini sama gua dapet alamatnya bener,pas sendiri?salah!" ucap Rima dengan menahan tawa.

"Dah sana lo mending pergi aja ya" ucap Mark dengan sabar.

"Di usir lagi?" tanya Rima.

"Ya besok kita kerumah Olif" ucap Mark kembali menjawab dengan kesal.

"Yang bener?" tanya Rima lagi dengan girang.

"Ya" jawab Mark singkat.

"Yes!" seru Rima.

"Jangan bohong!" lanjutnya lalu pergi meninggalkan Mark.


Langsung di NEXT aja yak!


Translate of kamusku Apk

+Vote+Vote

Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang