Question

136 24 1
                                    

Sebesoknya setelah sampai di sekolah,veve tidak sengaja bertemu dengan fakhri di perpustakaan. Dan muncullah pertanyaan-pertanyaan yang ingin dipertanyakan oleh fakhri.

"Veee...vevee..." panggil fakhri dengan nada sedikit berbisik (diperpustakaan gakboleh berisik yaa teman teman)

"Hih make gak denger segala lagi" lanjut fakhri sambil berjalan menghampiri veve yang sedang memilih-milih buku

"Ikut aku" ajak fakhri sambil menarik tangan veve

"Eehheehh apa-apaan ini,gasopan bangetsih" saut veve dengan suara yang sedikit menjerit tanpa melihat wajah siapa yang menarik tangannya

"Ssstttttttttttt liat peraturan gasih!!!" saut seluruh murid diperpustakaan yang seketika semua pandangan mengarah pada suara veve

"Ehh diem!cuma mau ngomong bentar. Udah ah ayo diluar aja"  ajak fakhri yang masih menarik tangan veve

"Huh gausah narik-narik dong kak. Iya maaf yang kemaren veve lupa" jawab veve

"Gak masalah yang kemarenmah,aku mau nanya yang laen. Duduk sini aja" ajak fakhri dan mereka duduk di taman sekolah

"langsung ajaya. Aku mau nanya. Kamu jawab yang bener! gausah ngelak gausa bohong. Jawab yang bener!"

"Iya kak mau nanya apa serius banget kayaknya?"

"Iyaa kamu jawab jujur. Kamu mau berhijabkan?"

"Lohhh?" jawab veve kaget karna dia hanya cerita ke aisha kalau di mau bethijab

"Kok loh?iyakan?"

"Hehe iyaakak" jawab veve malu

"Loh kenapa langsung berubah sikap?ayok kekelas aku dulu" ajak fakhri dan lagi-lagi ia menarik tangan veve

"Loh kak. Veve bisa jalan sendiri ko gausah narik-narik veve gak kabur kok kak ngga"

"Iyaaa kan aku gak narik cuma gandeng biar kaya kereta. Kereta aja gandengan masa kita ngga. Hehe" goda fakhri sambil cengengesan dan melepaskan tangannya

"Iihhh di baperin" jawab aisha dengan vol suara yang kecil

"Hah?ngomong apasih?kok bisik-bisik?"

"Lah dia denger"

"Emang ngomong apa?nggak ko gak ngomong apa-apa" jawab veve seolah tak tau apa-apa

"bentar yaa aku mau ngambil sesuatu dulu kamu tunggu sini. Jangan kemana-mana" suruh fakhri dan dia meninggalkan veve didepan kelasnya

"Nih pokoknya besok kamu harus udah pake jilbab titik. Aku gak mau tau"

Fakhri memberikan sebuah small bag yang isinya adalah pakaian dan hijab untuk ia berhijrah

"Lohhh kak?apa ini" tanya veve sambil membuka tas yang fakhri berikan

"Ehhh jangan dibuka disini. Dirumah aja. Udah sana bentar lagi bel bunyi" suruh fakhri dan ia pergi meninggalkan veve sendiri didepan kelasnya

"Ihh jahat banget ellah ninggalin mulu kerjanya. Makasih" jawab veve sinis dan pergi meninggalkan fakhri

"Sinisnya kambuh tuh anak. Bodo ah yang penting besok dia jadi veve yang beda"







Baik yaaa si fakhrinyaaaa.
Jadi pengen deh punya kakel kaya fakhri. Jangan kakel deh pasangan aja. Sapasih yang gakmau punya pasangan yang selalu ngajakin kebaikan?heheh

Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang