Mark

39 3 0
                                    

"Gua bisa bahasa Indonesia karena pernah tinggal di Indonesia" ucap Mark.

"Oh,lo pindahan juga kaya gue" jawab Olif sok tau.

"Oh,nggak"

"Terus?"

"Bokap gua asli orang sini,nyokap gua Indonesia,gua dilahirin di Indonesia 5 tahun disana terus gua pindah kesini"

"Lo lagi sibuk gak?" tanya Mark.

"Sebentar"

"Apa?"

"Lokan dilahirin di Indonesia,kenapa nama lo Mark?gak Budi,Budiman, atau nama Indonesia yang laen gitu" tanya Olif sedikit memalukan.

"Oh gue tau,nama asli lu pasti Markonah,yakan?karena lo diluar negeri makanya lo buang Onahnya jadi Mark biar bagusan dikit" lanjut Olif lalu tertawa.

"Kenapa gak nama lo aja yang Onah biar bisa disatuin sama nama gua terus jadi deh nama Markonah,keluarga Markonah" jawab Mark lalu tertawa.

"Ngomong apasih" dumel Olif lalu terdiam dari tawanya.

"Tapi setau gua nama Markonah itu nama cewe" ucap Mark juga ikut terdiam dari tawanya.

"Iya,lo inikan kalo diliat-liat memang kaya cewe bentukannya,hahahah" jawab Olif lalu tertawa lagi.

"Stupid,body firmness gini dibilang kaya cewe" ucap Mark.

"Hah?" tanya Olif tak mengerti lalu berhenti tertawa.

"Ohiya,gua mau ngajak lo jalan-jalan disekolah ini,biar lo gak nyasar nyari toilet" ucap Mark sedikit tertawa.

"Nyari toilet kok nyasar" jawab Olif.

"Sapa tau lo malah masuk ke toilet laki-laki. Makanya ayok gua kasih tau yang mana toilet wanita,mana toilet pria" ucap Mark.

"Gak berfaedah banget ngasih taunya yang kaya gituan" jawab Olif sipek.

"Berfaedahlah,kalo semisalkan lo salah masuk toilet gimana"

"Ya juga" batin Olif lalu mengikuti Mark berjalan kearah kantin.

"Kok banyak makanan?setau gue ya,yang namanya toilet mana ada yang dagang" ucap Olif nyolot.

"Weits,santai kita makan dulu laper" jawab Mark sedikit tertawa kecil.

"Buruan ah" jawab Olif.

Olif lalu terdiam karena diperhatikan Oleh banyak murid yang berada dikantin.

"Makanya lo diem aja,mereka pada bingung lo ini ngomong apa,mereka gak ngerti sama bahasa lo,kalo ditelinga merekakan jadi aneh kaya telinga lo sama bahasa Inggris" jawab Mark lalu berjalan meninggalkan kantin.

"Tuh toilet" ucap Mark menunjuk ke arah toilet wanita.

"What?" ucap Olif kaget karena sesaat dari itu,Olif melihat seseorang keluar dari sana.

"Kenapa?" tanya Mark kaget dengan wajah Olif.

"Veve?" ucap Rima juga kaget saat berpapasan dengan Olif dan Mark.

"Veve?" ucap Mark tak mengerti.

"Oh,namanya Veve" lanjut Mark lagi tanpa mengerti apapun.

"Veve lu inget guekn?" tanya Rima kepada Olif.

"Gue Olif bukan Veve" jawab Olif lalu pergi meninggalkan Rima dan Mark.

"Veve,Olif" ucap Mark mengulang perkataan mereka.

"Veve,eh Olif,eh siapasii nama lo. Woy!" teriak Mark lalu berlari mengikuti Olif.

"Jangan ikutin gue" teriak Olif.

"Lo mau kemana" jawab Mark juga berteriak.

"Jangan ikutin gue!" bentak Olif.

"Masalahnya itu jalan buntu,lo mau kemana?" jerit Mark lagi,lalu Olif berhenti.

"Jalan buntu?" tanya Olif kepada Mark.

"Iya,lo liat itu dikit lagi lo lari ya tembok,lo mau kemana gak ada jalan disana" jawab Mark dengan nafas tak beraturan.

"Emang sebenernya ada apasih ini" tanya Mark penasaran.

"Gak ada apa-apa" jawab Olif lalu berjalan kembali memutar arah dari arah ia berlari sebelumnya.

"Gue pulang ya,capek" lanjut Olif lalu pergi keluar sekolah.

"Eh namalo sebenernya siapa?Veve atau Olif" jerit Mark saat melihat Olif akan keluar dari sekolah.

"Olif" jawab Olif juga menjerit.

"Anjay,pusing amat pala gue" batin Olif saat sampai didalam mobil.

"Langsung pulang?" tanya supir yang kemarin menjemput Olif di Bandara.

"Oh,ini ternyata supir yang sebenernya bisa bahasa Indonesia" ucap Olif.

"Hehe,maaf Mrs" jawab supir.

"Langsung pulang" ucap Olif menjawab pertanyaan pertama.

Ngenggg----

Tbc

Nextnya bakal serunih,si Rima bakal ngadu ke Fakhri kalo dia ketemu Olif.

Kuy ah langsung di NEXT!

+VOTE+VOTE


Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang