Not As Formerly

110 19 30
                                    

Semua berjalan tak seperti apa yang aku inginkan.

Veve berubah,setelah ia disakitin oleh fakhri dan ditinggalkan oleh aisha sahabatnya.

Ia tak sakit hati dengan perlakuan fakhri. Ia juga tak marah dengan fakhri,tetapi veve berubah menjadi seorang wanita yang lebih banyak memurung. Lebih banyak diam. Dan sering tak peduli dengan hal sekitar.

Ya,veve tau itu tak baik dan jauh dari veve yang sebelumnya.

Tapi,veve berkata "lebih baik diam daripada banyak bicara hal yang tak baik"

"Haii..." sapa rima dengan senyumnya

"Hai." jawab veve lalu pergi meninggalkan rima

"Vee...seben--"

Rima berusaha memanggil veve dan menarik veve. Tapi....

"Apaa?" veve berhenti dan menjawab sebelum rima menyelesaikan bicaranya

"Ngobrol bentar"

"Gak bisa" jawab veve ketus lalu pergi meninggalkan rima

"Veve...aku bisa jelasin hubungan aku sama fakhri"

Rima berusaha untuk bisa menjelaskan dengan veve. Rima tak mau veve berubah menjadi wanita yang lebih banyak murung dan tak banyak bicara
Tapi semua sepertinya itu sia-sia.

"Penting?" tanya veve seraya menghampiri rima,lalu melanjutkan bicaranya.

"Silahkan kalian pacaran. Aku gak peduli. Dan jangan lagi berusaha untuk ganggu aku. Dia cuma bantuin aisha sahabatku untuk support aku biar berhijab. Dan kami gak ada hubungan sama sekali. Inget itu!"

Ya,rima hanya terdiam.
Iya merasa bersalah?tapi ini harus ia pertanyakan. Benar atau tidak?kalau sebenarnya,fakhri dan veve benar-benar tidak memiliki hubungan sama sekali.

"Rii..." sapa rima seraya duduk disamping fakhri

"Iyaa maa?" jawab fakhri tersenyum

"Veve itu siapa kamu?" tanya rima

"Loh maksud kamu?" fakhri kaget dengan pertanyaan rima yang tak sama sekali ia sangka

"Iyaa siapa kamu?" tanya rima dengan wajah yang amat serius

"Kamu taukan?cuma adek kelas?"

Ya veve memang adik kelasnya.
Tapi tanpa fakhri sadari,ia seperti memberi harapan terhadap veve.

"Oke,baiklah" jawab rima lalu terdiam

Ya,hubungan mereka berjalan lama sekali sampai akhirnya,UNpun tiba.

"Bentar lagi UN,yaa kak fakhri akhirnya pergi. Rimapun begitu. Ya,mereka akan pergi. Seolah semua akan pergi ninggalin aku. Aisha,Fakhri,dan Rima" tulis veve dibuku diarynya.

Setelah aisha pergi meninggalkan veve. Ya,veve tidak mencari seorangpun untuk mencari pengganti posisi aisha. Veve lebih nyaman dengan kesendiriannya saat ini.

"Aku tak benci dengan siapapun. Aku tak boleh benci dengan siapapun termasuk kak fakhri dan rima"

"Saat ini. Aku tak percaya dengan cinta. Tapi,aku sangat percaya dengan takdir"

"Aku yakin,kamu pasti akan kembali jika kamu memang tak---"

"Vee..." panggil seorang wanita dengan tergesah-gesah dari pintu kelas veve

Seketika veve berpaling kearah suara panggilan dan berhenti menulis seraya menutup diarynya.

"Ada apa?" tanya veve seraya menghampiri rima dipintu kelasnya

"Kabar buruk"

"Maksudnya" veve bingung,apa yang rima katakan

"Fakhri vee..."

"Kenapa?"

"Fakhri,ayahnya Fakhri"

"Apa maksudmu?" tanya veve bingung

"Fakhri"

Gelap...Hening...

Ada apa ini...Aku tak ingat apapun...Aku dimana...Kenapa aku...

"Syukurlah sudah sadar" seorang wanita menghampiri veve seraya memberikan segelas teh hangat kepada veve

"Sebenarnya kamu ini sakit apa?kok suka pingsan tanpa sebab gini?" tanya seorang guru dengan sebuah buku ket.siswa ditangannya.

Ya,veve pingsan lagi.

"Gak mungkin aku kasih tau kalo aku udah difonis dokter" batin veve seraya terdiam

"Vee..." panggil guru UKS

"Ngga kok bu,paling cuma kecapean aja"

"Dari kemaren kecapean terus. Gak masuk akal." jawab guru UKS seraya pergi meninggalkan veve

"Itu tas kamu,kalo misalkan mau pulang. Pulang aja,jangan lupa tutup pintunya kalo mau pergi" pesan guru UKS seraya tak peduli dengan veve dan pergi meninggalkan veve sendiri diUKS.

"Udah biasa kok ditinggal sendiri kaya gini" veve bangkit dari baringnya,dan menghampiri tasnya yang berada disofa.

"Pulang ajadeh" veve menyusurin lorong-lorong sekolah dan meninggalkan UKS.

"Iyalah guru nyuruh gue pulang. Memang udah sepi nih sekolah kek kuburan"





Nggantung dong... Kek hubungan lu sama dia di gantung-gantung. Apalagi yang LDR:v (mamam noh LDR).

Kira-kira kenapa nih ayahnya fakhri?
Gada yang penasarankan?haha iyalah ngapain juga sampe penasaran:v

Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang