Hari ini,ya hari terakhir Olif berada di Indonesia.
"Tante sudah urus semua surat pindah you,rumah sama isinya kita jual oke" ucap tantenya seraya mengunci rumah,serta memajang palang "Rumah Di Jual" tepat didepan pintu.
Dengan nada berat hati Olif menjawab "oke"
"Kita ke Bandara sekarang,because tante gak bisa lama-lama disini,masih banyak urusan" ucap tantenya bergegas pergi kemobil.
Hari ini Olif tidak sekolah,Olif diminta untuk memilah barang yang akan dibawa ke New York nanti. Jadi,tantenya seorang yang hanya kesekolah untuk mengurus surat pindah.
Fakhri tidak kerumah Olif hari ini,karena memang hubungan mereka sedang tidak baik. Telepon Fakhripun beberapa kali di abaikan oleh Olif.
"Wellcome New York,kuharap pindahku akan menjadikan hidupku lebih baik daripada sebelumnya" tulis Olif dalam buku diarynya saat sampai di New York.
"You nanti dijemput supir langsung ke home,I ada meeting oke" ucap tentenya lalu naik ke sebuah mobil.
Tak lama,datang supir yang sudah diperintahkan tantenya untuk megantarkan Olif pulang.
"Hello Sis,Are you Mrs.Olif? (Hallo dik,apakah kamu nyonya Olif?)" tanya supir tepat dihadapan Olif.
"Bahasa Inggris gue belom lulus om" batin Olif bingung.
"Kamus" batinnya lagi,lalu mengeluarkan handphonenya yang berada didalam tasnya.
"Bahasa Inggrisnya Apakah kamu supir tanteku,Lisa" Ucap Olif seraya mengetik.
"Whether you're the driver of my aunt,Mrs.Lisa?" ucap Olif seraya membaca translate.
"Yes let's ride (Ya,ayo naik)" jawab supir lalu membantu Olif menaikan kopernya.
"Okay,here is the house your aunt,and I'm sorry I have to go now,see you Mrs. (oke,disini rumah tentemu,dan maaf aku harus pergi sekarang,sampai jumpa nyonya)" ucap supir setelah membantu Olif menurunkan kopernya,lalu pergi meninggalkan Olif sediri tepat didepan sebuah bangunan,yaitu rumah tantenya.
Tingnong *suara bel
"Yaaa" jerit seorang anak dari dalam rumah.
"Hell--,kakak" ucap adiknya Olif lalu memeluk Olif erat.
"Haiii" jawab Olif kembali memeluk.
"Kakak tinggal sini ya sama aku" ucap adiknya masih dengan memegang baju yang Olif gunakan. Seraya berjalan menuju dalam rumah.
"Ay miss yu so mac" ucap adiknya memeluk lagi.
"Heh,lu baru juga berapa hari disini sok udah bisa make bahasa Inggris" ucap Olif melepaskan pelukannya.
"Paling juga ngasal ajatuh anak ngomong Inggrisnya" batin Olif.
"Hihihi,kakak mau makan?" tanya adiknya lalu berlari ke dapur.
"Kamu sendirian disini?" tanya Olif mengikuti adiknya kedapur.
"Ya,akukan sudah besar" jawab adiknya.
"Emang tante gak takut kamu ilang?" tanya Olif membuka kulkas.
"Aku keluar rumah aja gak pernah,gimana mau ilang" jawab adiknya seraya menyiapkan makanan kaleng.
"Sapa tau diculik kolongwewe" ucap Olif santai.
"Kata tante,kolongwewe cuma ada di Indonesia" jawab adiknya sedikit kesal.
"Sok tau,disini juga ada"
"Gak ada"
"Ada,tapi beda sebutan"
"Kakakkkkkkkk" teriak adiknya yang bersiap akan menangis.
"Iyaa becanda"
"Heiii" sapa tante Lisa yang baru saja sampai dirumah.
"Haii tan---" jawab Olif terputus.
"Eehhh ehhh,I tadi abis daftarin you di sekolah model,besok you udah mulai sekolah ya" lanjut tantenya lalu pergi kekamar.
"Olif,kamar you di atas" lanjut tantenya lagi berteriak.
Olif terdiam kaget.
"Anjirrr demi apa" batin Olif.
"Tanteee" jerit Olif seraya berlari kekamar tantenya.
"Olifkan masih a i u e o bahasanya" ucap Olif didepan pintu kamar tantenya.
Tantenya membukakan pintu lalu berkata.
"Supir yang I suruh jemput you tadi bilang you bisa speak English,padahal itu supir bisa berbahasa Indonesia" ucap tantenya didepan pintu tepat di hadapan Olif."What,tante Olif susah-susah buka kamus buat jawab tuh supir ternyata bisa bahasa indonesia" jawab Olif histeris kesal.
"Besok you orientasi dulu oke di school baru you,sekarang you istirahat" ucap tantenya lalu kembali menutup pintu kamarnya.
Orientasi lif,Orientasi sekolah ya,bukan orientasi,kenalan sama dia biar deket terus jadian ujungnya cuma di jadiin palampiasan,
Kritik ya,I kagak bisa berspeak English,jadi tulung dibenerin kalo salah,hihi.
Translate of Kamusku apk
NEXT➡/⬇
+VOTE+VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
RomansaAku menyukainya,tetapi ia hanya memberi harapan kepadaku dan tanpa aku tau,ia menjalin hubungan dengan wanita lain. Aku tak benci. Hanya saja,aku kecewa. Setelah kami lama berpisah,akhirnya kami dipertemukan kembali. Aku sudah tidak mengenal siapa d...