Baiklah,tante Lisa sangat sibuk hariini.
Membawa Olif dan Derrel kerumah sakit.
Dengan keadaan Derrel yang tak kunjung sadarkan diri,dan Olif yang tak bisa stabil untuk berdiri.Olif sangat kaget ketika mendengar bahwa adiknya jatuh dan tak sadarkan diri.
"aku bayangkan anak tangga sebanyak ini,dan jika aku yang jatuh,aku juga pasti tidak akan sadarkan diri" batin Olif setelah melihat anak tangga yang memang tak sedikit,ia membayangkan bagaimana adiknya terjatuh sampai adiknya tak sadarkan diri.
Sambil menahan sakit yang amat sangat sakit dikepalanya,Olif mencoba untuk turun dari atas,menghampiri tantenya yang sudah menunggu dibawah untuk membawakan Derrel dan dirinya ke dokter.
"Hey,jangan coba-coba ya" saut tante Lisa lalu memegang erat tangan Olif untuk membantu Olif turun.
Akhirnya,air mata menetes dari kedua kelopak mata Olif yang sedari tadi ia tahan.
"Derrel" ucap Olif dengan nada volume rendah setelah sampai dimobil dan melihat Derrel adiknya masih tak sadarkan diri.
"Ya Tuhan ku mohon,selamatkan adikku" ucap Olif sambil menangis.
Di sepanjang jalan,tante Lisa hanya sibuk dengan handphonenya,menelfon kerabat yang memang semua berada dibeda negara.
Bayangkan bagaimana repotnya tante Lisa,mengorbankan kerjanya untuk diriku. Dan ditambah Derrel yang tak sadarkan diri.
Tante Lisa hidup sendiri di New York.
Kasihan sekali ia saat ini mengurus kami yang sangat amat menyusahkannya.
Olif hanya bersandar di jok mobil sambil menangis,menahan sakit dan menahan kekhawatirannya kepada adiknya.
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit.
Derrel langsung dibawa keruangan untuk segera dicek. Sedangkan Olif,ia harus menunggu dulu dokter spesialisnya karena penyakitnya memang harus ditangani dengan dokter ahli yang sengaja tante Lisa pesankan untuknya.
"Sorry, the child you, Derrel already lost his life, it is estimated lost in place. The results of the check, impact that not only once resulted in the wound in and try to you note, his head bruises, and serious injuries her in part in the head (Maaf,anak anda,Derrel sudah kehilangan nyawanya,diperkirakan kehilangan di tempat. Dari hasil cek,benturan yang tak hanya sekali mengakibatkan luka dalam dan coba anda perhatikan,kepalanya memar,dan luka seriusnya dibagian dalam kepala)" ucap dokter menjelaskan dengan perlahan dan hati-hati.
Tante Lisa kaget bukan main. Ia menangis,benar-benar menangis.
"After this I will lose who again (setelah ini aku akan kehilangan siapa lagi)" ucap tante Lisa masih dengan tangisannya.
Tante Lisa segera mengambil handphonenya,kembali mengabarkan kerabatnya dan tak lupa. Ia juga menelfon dokter spesialis kanker untuk membatalkan operasi Olif.
"Oh no,The surgery couldn’t postponed (oh tidak,operasi tidak bisa ditunda)" jawab Dokter.
"Sorry,But the problem is required to put (maaf,tapi masalahnya memang mengharuskan untuk menunda)" ucap tante Lisa masih dengan tangisnya.
"But-- (tapi---)" Tante Lisa memutuskan telephone karena ia sangat tak tau apa yang harus ia lakukan.
Ia tak bisa meninggalkan Derrel dan mengutamakan oprasi Olif.
Keadaan membuatnya sangat amat bingung.
Akhirnya ia putuskan untuk menunda oprasi Olif.
Tante Lisa tak tau bahwa oprasi tidak bisa ditundan karena penyakit Olif memang sudah sangat parah.
Dokter sudah mengirim pesan singkat untuk tante Lisa,tapi sayang tante Lisa tak sadar kalau ada pesan dari dokter.
Tante Lisa merasa dirinya sangat hancur saat ini.
Semua kerabat langsung memutuskan untuk terbang ke New York.
Tante Lisa juga memutuskan untuk pulang bersama Derrel dan Olif.
Tante Lisa tan berhenti menangis. Ia terus-terusan menangis. Sampai akhirnya kerabat satu persatu datang, Memelukku,kemudian memeluk tante Lisa.
Olif juga menangis tak henti-henti.
"Aku belum siap kehilangan Derrel om" ucap Olif terisak kepada omnya yang baru datang dari London dan memeluk dirinya.
"Kau harus kuat" jawab Omnya dengan mata yang berkaca.
Syukurlah,semua berjalan lancar sampai akhirnya Derrel dipulangkan ke pangkuan sang Pencipta.
Duh,Drama ya coy:')
Translite of kamusku Apk
+Vote+Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
RomanceAku menyukainya,tetapi ia hanya memberi harapan kepadaku dan tanpa aku tau,ia menjalin hubungan dengan wanita lain. Aku tak benci. Hanya saja,aku kecewa. Setelah kami lama berpisah,akhirnya kami dipertemukan kembali. Aku sudah tidak mengenal siapa d...