Going

99 16 5
                                    

Setiap pertemuan,pasti ada perpisahan.
Setiap kehidupan,pasti ada kematian.

-fna-

----------------------------------------

"Innalilahi wainnalilahi rojiun,turut berduka cita atas kepergian ayahanda dari fakhri ketua rohis SMP Permata. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah dan semoga keluarganya diberikan ketabahan. Aamiin" jelas kepala sekolah saat amanat upacara penurunan bendera.

"Apa?gak mungkin" veve terkejut dengan amanat kepala sekolah

Veve hanya terdiam dan masih memikirkan hal itu. "apa rima kemarin ingin memberitahu berita ini padaku?" batin veve

Lagii...
Kumohon...jangan...

Brukk....

"Veve..." terdengar suara murid disekitarnya kaget melihat veve terjatuh.

"Sebenarnya sakit apa?" tanya guru UKS setelah melihat veve tersadar dari pingsannya.

"Ibu,kasih minum dulu" terdengan suara pria yang menolongku berusaha untuk menahan pertanyaan guru UKS.

"Sakit apa?" tanya guru UKS setelah memberiku secangkir teh hangat.

"Kaank...kank..."

"Kang apa? Kang bakso?"

"Kanker buu" jawab veve seraya menunduk

"Serius kamu?"

"Saya mohon jangan kasih tau siapa-siapa bu"

"Kamu harus jalanin berobat jalan. Dan stop sekolah untuk beberapa saat. Kamu itu disini nyusahin jadinya taugak! Nanti ibu bakal kasih tau kekepala sekolah. Besok kamu kesini sama orang tuamu dan jangan lupa bawa surat dari dokter" suruh guru UKS seraya meninggalkan veve.

Pria itu hanya melirik.

"Hmm,makasih ya udah nolong aku"

"Panggil aja gua rey,iya santai aja"

"Dahal gue gak nanya" batin veve melihat pria itu dengan malu.

"Hhe iya"

"Gua photographer loh. Boleh gak gua ambil gambar lo?" izin rey seraya mengeluarkan ponselnya.

"Buat apa?" tanya veve kebingungan.

"Dokumentasi aja,sapa tau butuh buat nanti dipake sosialisasi. Kalo seseorang yang mempunyai penyakit serius itu gak harus selalu putus asa dan merasa ia sakit. Kaya kamu. Orang-orang gak taukan kalo kamu punya penyakit serius kaya gini. Setau mereka malah kamu baik-baik aja"

"Lah tadi gua elo'an sekarang aku kamuan"
Batin veve masih merasa bingung dengan rey

"Ohiya pake camera hp ajadeh ya yang ada sekarang,camera gua di kelas soalnya" rey mengarahkan kamera hpnya kearah veve dan mulai memotret.

"Oohh...okee" jawab veve dengan bingung seraya tersenyum.

Oke,veve harus berhenti sekolah untuk beberapa saat karena harus melakukan berobat jalan.

~~~~~~~

Tak terasa,UN pun berlalu.
Ya,waktu Rima menjadi siswa pertukaran pelajar sudah habis dan harus kembali kesekolahnya yang semula. Dan melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi.

Ya,Vevepun sudah tak lagi disekolah itu. Ia harus menjalani berobat jalan dan melakukan home school,hanya saja untuk UN ia tetap mengikutinya karena ia butuh ijazah. Dan ya,dengan syarat ia harus membayar.

"Rii?" panggil Rima seraya menghampiri fakhri.

"Iya ma?ehh sadar gaksih,kok aku gak ngeliat veve ya akhir-akhir ini" tanya fakhri seraya menghampiri teman sekelsnya veve yang tak sengaja lewat dihadapannya.

"Loh,kok nanyain veve rii? Ini hari terakhir aku disekolah iniloh padahal" rima menghampiri fakhri yang meninggalkan ia sendiri di GSG.

Ya,acara perpisahan sekolah. Terakhir bertemu.

Kalian tau?rey memosting foto veve dimedia sosial khusus hasil potretnya dengan caption "tak terlihat seperti orang sakit"

Rima melihat postingan itu,tetapi tidak dengan fakhri.

"Aku gak tau veve sakit apa. Yang aku tau,veve sering pingsan dan postingan rey mendukung jawaban aku bahwa veve pingsan karena sakit" ucap veve tepat dibelakang fakhri.

"Maksud kamu?sakit?rey?rey siapa?"

"Iya,aku disini gak sendiri. Aku gak sendiri jadi anak pertukaran pelajar disini. Aku sama temanku. Dia rey,dia photographer. Ntah dia dapet foto veve dari mana. Tapi background foto itu aku kenal dimana"

"Dimana?" tanya fakhri seraya menatap rima.

"Kamu kenapa sekhawatir ini sih sama dia?kan yang pacar kamu itu aku rii?" tanya rima bingung.

"Ya nggak gitu loh maa" jawab fakhri seraya memalingkan pandangannya.

"Di UKS. Dengan caption 'tak terlihat seperti orang sakit'." ucap rima seraya pergi meninggalkan fakhri.

"Kok aku ngerasa kek gada yang ngejer gitusih" Rima menoleh kearah belakang,berharap fakhri mengejarnya.

"Oh,cuma ngayal. Berharap ketinggian. Yaudalah. Mungkin udah gak say---"

"Nyari siapa?" kaget fakhri yang tibatiba berada disamping rima.

"Ih apasih. Gak cari sapa-sapa." jawab rima ketus lalu pergi meninggalkan fakhri.

"Udah kek jin aja dateng tibatiba gitu buat orang jantungan"

Setelah perpisahan. Fakhri tak lagi mendapatkan kabar dari Rima. Ya,semua sosmed Rimapun tak lagi aktif. Apa dia sudah mati?Ya mungkin aja dia udh mati:v

Mau kenal gak sama Rey?gausah deh ya. Tar lu malah ngayal Rey itu ganteng apa kagak. Terus bakal gimana ujungnya setelah ada Rey ini. Hhh:v

Gak gimana-gimana ko. Dia cuma numpang lewat hh:v

Dan Rima?Rima ngilang gais,Dibawa kabur Rey:v

Btw,makasih banyak untuk _RmzraaAprlia-_ (Rima) yang namanya gua pake disini. Lu get out dulu ye:v

Takdir Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang