Cerita mereka bermula disini gais:v
Oke,disinilah cerita mereka dimulai. Dimana,mereka sudah SMA kalian tau?mereka satu sekolah lagi dan sayangnya mereka sudah tak saling kenal.
Lebih tepatnya. Veve yang udah gak kenal.Veve,sudah tak mengenal siapa itu fakhri. Dan kalian tau?ya,veve ganti nama (bete gue tuh bosen nulis nama veve mulu:v)
1tahun lamanya mereka tak berjumpa satu sama lain. Gakdeh sebenernyatuh lebih dari setahun. Coba itung ajadah sendiri.
"Namaku Olifia. Panggil aja aku Olif.
Olif. Bukan Olaf. Kalo Olaf,nanti yang nengok malah boneka saljunya Elsa yang ada di film frozen" tulis veve disebuah kertas."Kalian tau?namaku dulu bukanlah Olif. Ya,mungkin mamahku menggemari film frozen. Kalo diberi nama Anna?sudah banyak yang pakai. Elsa?banyak juga. Olaf?belum ada. Makanya aku dikasih namanya Olif:)"
"Nulis apaan lo pu" terdengar suara wanita tepat disamping Olif.
"Apaan sih" Dengan cepat,Olif langsung menarik kertasnya kebawah meja. Berharap Bella belum membaca dan ia tidak memaksa untuk melihat dan membacanya.
"Kok lo sumputin sih pu?surat cinta ya?lo takut cowok yang lo incer gue rebut?apa lo takut ketauan kalo lo cinta-cintaan pake surat?haha dasar cupu lo!" ejek Bella seraya meninggalkan Olif lalu menghampiri teman-temannya.
"Kalian tau?ya,begitulah Bella dan teman-temannya. Memanggilku dengan sebutan yang jelas aku tak suka" Olif melnjutkan tulisannya.
"Kalian mau tau siapa itu Bella?dia adalah cewek terhits disekolah ini. Kakak senior yang kerjanya tour sekolah cuma buat ngucilin adek kelas kaya aku. Dia gak peduli,mau itu jam belajar atau tidak. Ya,kalau dia sudah merasa bosan didalam kelas. Dia akan melaksanakan tournya. Kaya sekarang ininih." lanjutnya.
*tringg...* terdengar suara bel pulang berbunyi.
Olif langsung keluar kelas dengan beberapa buku ditangannya. Ia berjalan melewati beberapa murid dilapangan dan ia juga berusaha agar tidak bertemu Bella. Karena Bella akan lebih parah mengucilkan bawahan jika pulang sekolah tiba.
"Aww"
"Ihh jangan gupek gini dong"
"Woy jangan dorong-dorong"
Terdengar para siswa berjeritan untuk keluar dari penjaranya para murid.
Brukk...
"Aww..." keluh Olif seraya mengusap sikutnya
"Ehh...hmm...gapapa?maaf...apanya yang sakit?" terdengar seorang pria yang berusaha membangkitkan Olif dari jatuhnya dan membereskan buku Olif yang berserakan.
"Gapapako. Maaf ya saya gak sengaja" ucap Olif seraya membantu pria itu membereskan bukunya.
"Ngga,gua yang salah soalnya gua lagi buru-buru banget" jawab pria itu berdiri seraya memandang Olif.
"Oh,oke. Makasih" Olif pergi meninggalkan pria itu didepan gerbang.
Veve...
Rima...
Rey...
Aisha...
Kanker...
Terlintas kata-kata yang tak sengaja membuat fakhri teringat dengan masa lalunya.
*tik...tik...tik...* auth gatau gimana cara menuliskan suara hujan. Jadi auth pake lagu aja yang mudah:)
"Halte" ucap Olif seraya berlari menuju halte untuk berteduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
RomanceAku menyukainya,tetapi ia hanya memberi harapan kepadaku dan tanpa aku tau,ia menjalin hubungan dengan wanita lain. Aku tak benci. Hanya saja,aku kecewa. Setelah kami lama berpisah,akhirnya kami dipertemukan kembali. Aku sudah tidak mengenal siapa d...