"Heyy" Suara panggilan dengan nada sok imut tepat dibelakang Olif berjalan.
Olif menengok ke arah suara. Dan didapati, Bella sedang berada dibelakangnya dan berusaha untuk menyetarakan jalannya dengan Olif.
"Haii" sapa Bella yang sudah berada tepat disampingnya,dan teman-temannya yang berada dibelakangnya.
"Eh kenapa lo kemaren gak masuk?" tanyanya yang tau,bahwa Olif tak kesekolah kemarin.
"Eehh jawab dong jangan diem aja,kan gue nanya" lanjutnya tanpa jawaban apapun dari Olif.
"Oh lo kemaren sakit ya?sakit apa?eehh eehh apa bolos?duh,bolos kemana lo?gue kesepian tau,gak ada yang bisa gue kucilkan kemaren" lanjutnya lagi dengan raut wajah fake sad.
"Bisa diem gak lo!" bentak Olif seraya meninggalkan Bella.
"Anjay di bentak gue guys" sautnya kepada teman-temannya yang berada tepat dibelakangnya.
Bella tak mengejar Olif,ia hanya mencari waktu yang tepat untuk membalas. Olif bergegas pergi kekelasnya,begitupula Bella dan teman-temannya.
Mereka belajar seperti biasa. Bella pun tak melakukan tour saat jam belajar. Ntah mengapa. Sampai akhirnya,bel istirahat pun tiba. Bella bergegas keluar kelas dengan teman-temannya. Dan pergi kekelas Olif untuk mengucilkannya lagi. Ia tidak tour kaliini,hanya ada satu orang yang sedang ingin ia jadikan korban saat ini. Ia mendapati Olif yang sedang duduk dengan buku novelnya. Olif tak tau kalau Bella akan menghampirinya kekelas.
"Woy!" bentak Bella seraya memukul meja Olif.
Olif terkejut dengan pukulan yang Bella lakukan,membuat Olif mengalihkan pandangannya dari novelnya kearah meja yang Bella pukul,dan berlanjut mengarah kewajah yang memukul.
"Mau apa lagi?" tanya Olif santai seraya bangkit dari duduknya.
"Udah berani ya lo sekarang!" bentak Bella mendekati arah wajahnya ke arah wajah Olif.
"Lo itu anak cupu gak usah sok jadi jagoan! Gak cocok dan gak level tau gak!" bentaknya lagi,seraya meletakkan jari telunjuknya di bagian pundak Olif.
"Gak punya niatan buat jadi jagoan" jawab Olif seraya menyingkirkan jari Bella,yang berada dipundaknya.
"Oh,lo kemaren gak sekolah itu lagi belajar ya. Ngatur strategi,gimana caranya jadi jagoan biar bisa lawan gue"
Auth jelaskan lagi,Bella adalah senior Olif. Bisa dibilang,Bella adalah anak brutal. Preman cewe di sekolah. Hobbi tour sekolah,dan dia adalah pacarnya fakhri.
Tak mereka sadari,dipertengah perdebatan mereka. Ada seorang siswa yang mengadu pertengkaran Olif dan Bella kepada Fakhri.
Fakhri sangat kesal kepada Bella "siapa lagi yang menjadi korbannya si Bella".
Bella menyukai Fakhri. Tapi Fakhri don't care dengannya."Minggir miggir" suruh Fakhri kepada murid yang merubungi Olif dan Bella.
"Rame banget sih woy kayak lagi bagi-bagi sembako aja" jerit Fakhri ditengah keramaian.
"Ya namanya juga yang berantem murid hits,ya pada nontonlah" jawab seorang teman Bella dengan nada sedikit berbisik.
Saat itu,Fakhri mendapati Bella yang hampir ingin menampar Olif. Sudah menyiapkan tangannya yang tinggal ia tebaskan kewajah Olif.
"Eits" tahan Fakhri yang langsung menggenggam tangan Bella.
Fakhri menahan seraya melihat,siapa murid yang menjadi korbannya Bella saat itu. Ia terkejut bukan main,ternyata murid itu adalah Olif.
"Eehh,elo?" tanya Fakhri kaget yang melihat Olif berdiri tepat didepan Bella.
Bella mengalihkan pandangannya ke Fakhri,yang sebelumnya ia sedang memandang Olif dengan wajah yang amat marah.
"Orangtuh gausah maen fisik,gausah maen kasar,maen rumah rumahan aja. Apa maen mamah mamahan. Lo jadi bawang merah,dia jadi bawang putih. Gua jadi bos bawangnya" Fakhri meledek Bella seraya melepaskan genggaman tangannya yang sebelumnya,ia sedang menggenggam tangan Bella.
"Dah baekan,istri-istri guanih malah berantem. Papah kasih jatah sama rata kok tenang aja" ledek fakhri
"Apaansi lo!" bentak Olif.
"Haha,lo juga ngapain buat masalah" Fakhri meledek Olif dengan menyalahkannya.
"Kok lo malah nyalahin guasih"
"Iyalah,kan dia pacar gua. Jadi elu yang gua salahin"
"Oh" jawab Olif singkat.
"Kalo lo mau gua bela,ya lo harus jadi pacar gua dulu" lanjutnya seraya menahan tawa.
"Harus?" Olif kaget dengan apa yang Fakhri katakan. "Gila lo!" lanjutnya.
"Haha,jadi ma'mum gua mau gak?" tanya Fakhri meledek.
"Tunggu adzan" jawabnya singkat.
"Jadi ma'mum mau,jadi pacar kok gakmau?"
"Karena menjadi ma'mum itu gak harus memiliki dulu kan" jawabnya yang membuat Fakhri terkejut.
"Tapi kalo maunya memiliki dulu gimana?" tanyanya.
"Ya,nikah."
"Yuk!" jawabnya seraya memegang pergelangan tangan Olif,dan menariknya. Hampir ingin mengajak Olif pergi ntah kemana.
"Eheh" Olif terkejut dan hampir terjatuh.
"Kalian kok...?" Bella merasa sangat bingung melihat mereka. Karena Bella tak tau,kalau Fakhri dan Olif sudah saling mengenal satu sama lain.
Sampe sini duluya. Babay...
Krisar+Voment jan lupa. Kalo lupa harus inget. Kalo gak inget ya jangan lupa:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
RomanceAku menyukainya,tetapi ia hanya memberi harapan kepadaku dan tanpa aku tau,ia menjalin hubungan dengan wanita lain. Aku tak benci. Hanya saja,aku kecewa. Setelah kami lama berpisah,akhirnya kami dipertemukan kembali. Aku sudah tidak mengenal siapa d...