KELIMA

32 14 11
                                    

"Mau ditambah lagi hukuman nya?"

***

Lagi enak enak nya makan, ada suara yang membuat aku dan Chika tertegun. Dan hushh yg berkata adalah...

"Aelah! Lo lagi lo lagi. Sini makan, jangan bacod mulu!" Entahlah mungkin Chika tak perlu melihat siapa yang sedang bertukar dialog dengan nya sekarang

"Eh bocah, bukan nya beresin lapangan malah nyungseb disini Lo," Lalu ia duduk didepan aku dan Chika, dan pastinya dia berkata pada Chika

"Masa gue harus makanin daun biar kenyang! Udah ah, lo juga mampir sini pasti mau makan kan?"

"Gue mau ketemu Rani.."

Degg!! Oh apa ini? Maksudnya?😮

"Aku kak? Ngapain?" Dan you know lah what happen with my face😳

"Jadi gini Ran, lo tadi di datengin sama si Vanya ya? Dia pasti ngaku kalo dia pacar gue kan?" Aku hanya menganggukan kepala sebagai jawaban karena semenjak bicara padaku Kak Radit tidak mengalihkan pandangan nya

"Jangan dengerin dia Ran, gue gak punya pacar kok,"

Terus? Kenapa harus bicara gitu? Klarifikasi segalaaa.. Baper lagi kan😐

"Tapi gegara dia, kita dihukum kek gini! Bilangin pacar lo tuh jangan sok jadi orang. Orang gak salah juga kan!" Chika tetap saja mengoceh walau kini ada baso memenuhi mulut nya

"Ih kan gue udah bilang dia bukan pacar gue!" Seperti nya Kak Radit kesel juga sama Chika

"Yaudah sih tinggal bilangin aja apa salah nya."

"Iya gue bakal omongin ini ke Vanya biar gak gangguin Rani lagi.." Tatapan kak Radit tetap mengarah padaku. Entah apa yang ingin aku lakukan sekarang, memalingkan wajah atau terus menatap pangeran dihadapan ku ini

"Ohokk ohokk.."

Acara tatap tatapan aku dan Kak Radit usai karena batuk nya si Chika ini. Ada untungnya juga tapi kok kesel yaa

"Biar gak gangguin Rani? Heh, gue juga kali. Dia emang urusan nya sama Rani, tapi ngerembet nya ke gue ogeb!!" Muka Chika merah entah karena marah atau karena tersedak

"Iya BAWEL!!" Kak Radit jawab agak sedikit kesel, tapi aku malah makin suka liat ekspresi nya yang kek gitu makin ganteng aja

"Kenapa lo jadi mau lindungin Rani segala? Suka lo yaaaaa?" Chika kini agak beda, malah mulai menyudutkan Kak Radit

"Apaan sih, lo gak perlu tau!" Jawabnya acuh

"Aelahh, Radit bercinta nih. Hahaha. Gampang aja sih deketin si Rani, asal ngenyangin aja gue tiap hari dikantin," Chika cekikikan

"Gila lo, dasar perut karet!" Kak Radit geleng geleng karenanya

KRINGGGG

Istirahat pun tiba, sesuai perjanjian hukuman kami pun selesai hanya satu jam pelajaran dan inilah waktunya terbebas dari hukuman

"Ayaaaaang..."

Suara cempreng itu, memisahkan antara bahuku dan bahu kak Radit yang tadi berjalan bersama. Kami bertiga memutuskan untuk ke kelas pas bel istirahat berbunyi, namun ditengah perjalanan..

"Aku nyariin," Vanya si rese lagi mulai megang lengan Kak Radit

"Apaan sih!" Kak Radit melepaskan pegangan Vanya dengan paksa

"Ayang gak usah malu-malu gitu," Emang gak tau diri tuh si Vanya udah dilepasin secara paksa juga tetep aja nempel tuh malah kepala nya disenderin segala

The Trouble Of Sunset (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang