Hah? Suara itu?
Apa aku tidak salah dengar? Coba pasang telinga mu baik-baik Rani! Sibakkan rambut mu ke belakang telinga, pastikan tak ada suara apapun yang kau dengar selain perbincangan Aurel dan orang yang sedang bersamanya.
"Iya Rel, gue juga kangen sama lo. Tapi .... "
Dia bangkit dari duduk nya menolak secara halus pegangan Aurel pada lengan kiri nya. Namun mata ku masih belum bisa menangkap secara jelas siapa gerangan laki-laki itu, terlebih lagi posisi nya yang masih membelakangi ku.
"Tapi apa Kak? Kakak jangan ngelak lagi, aku tahu perhatian Kakak selama ini ke aku besar banget. Dan sekarang waktu nya kan, maka nya Kakak ngajak aku kesini?" Aurel ikut berdiri.
"Apa yang lo mau?" Tanya si laki-laki pasrah. Ku tebak dia sudah lelah dengan perlakuan yang diterima nya dari Aurel. Sahabat ku itu tak pernah bisa jika tidak menggenggam lengan lawan bicara nya kini.
"Aku ingin kita kayak dulu lagi Kak, aku gak akan ninggalin Kakak lagi."
"Tapi Rel."
"Apa lagi Kak? Perlu waktu berapa lama lagi? Kita udah sama-sama saling nunggu kan, bahkan Kak Rendy tahu kalau aku sayang banget sama Kakak."
Sontak saja penuturan yang diucapkan Aurel barusan membuat hati ku mencelos. Siapa yang baru saja dikatakan nya? Kak Rendy? Apa ada laki-laki lain yang memiliki nama serupa dengan pacar ku di sekolah ini?
Kini rasa penasaran ku pun telah terbayar sudah, saat laki-laki yang dipanggil Kak Rendy oleh wanita berambut curly itu membalikan badan nya 90 derajat menghadap Aurel ternyata benar bahwa dia adalah pacar ku, Rendy Alfiano.
Detik itu juga badan dan hati ku ikut memanas seperti cuaca hari ini. Apa aku sedang bermimpi? Siapa sebenarnya yang sedang kulihat kini? Apa mereka benar-benar dua orang yang sudah tak asing lagi bagi ku?
Ternyata orang yang sedang ku cari, tengah bersama wanita lain dengan tujuan tertentu. Inikah balasan dari pencarian ku? Dan apakah Aurel yang menjadi sosok dibalik panggilan 'Cha' sore itu?
Otak ku begitu banyak menerima kenyataan hari ini. Belum sempat ku obati luka yang beberapa hari ke belakang membuat tubuh ini sakit, sekarang aku harus menerima luka baru yang akan segera membuat tubuh ini kembali lagi sakit.
"Gue gak pengen lo ngilang lagi kayak dulu, Rel."
Mendengar perkataan itu hati ku bagai disambar petir di tengah cuaca yang panas ini. Namun beda lagi dengan Aurel, dia dengan senang nya memeluk laki-laki di hadapan nya itu sangat erat. Terlihat wajah nya begitu senang, dan kurasakan air mata ku mulai bergelimang.
"Aku janji apapun yang terjadi aku gak akan ninggalin Kakak lagi. Seharusnya waktu itu aku cari tahu ada apa dibalik itu semua, maaf Kak aku terlalu memikirkan perasaan ku sendiri."
Tubuh yang sudah mulai kehabisan keseimbangan ini harus kuat untuk berjalan, apalagi saat ku lihat tangan Kak Rendy membalas pelukan Aurel. Dan ya, mungkin memang Aurel lah sosok 'Cha' masalalu dari Kak Rendy. Yang selama ini menjadi alasan kenapa aku dijadikan pelarian oleh manusia dingin tak berperasaan.
Tanpa pikir panjang aku melarikan diri dari tempat dimana luka sedang menari-nari diatas kesedihan ku. Kenapa mereka begitu senang membuat hati ku hancur. Ayolah, hati ku belum membaik karena ulah Kak Rendy dan masalalu nya lalu sekarang aku harus terluka kembali karena orang yang sama.
Aku sudah tak tahu lagi harus melakukan apa setelah ini, hati ku hancur. Apa mereka tahu betapa terpuruk nya aku karena perasaan yang tak terbalas? Apa mereka juga tahu betapa sakit nya aku karena hanya dijadikan tempat untuk mengisi kekosongan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Trouble Of Sunset (ON GOING)
RomancePernah ngerasain gak sih suka sama dua cowo sekaligus? Gimana rasanya? Saat hati yakin ingin melupakan tapi yang dimaksud memperjuangkan, dan sudah yakin untuk memperjuangkan namun yang dimaksud malah pergi tanpa alasan. Dan pernah gak ngerasain dic...