KEDUA PULUH SATU

24 10 2
                                    

Holla..Holla..Holla..
I'm back😊
Happy reading semua{}
.
.
.

"Rani?"

Deg! Oh tidak😨

Aku sampai lupa bahwa ada dua makhluk aneh yang menunggu ku di bawah. Bagaimana ini? Aku terlihat begitu kontras dengan pakaian yang bertolak belakang dengan mereka. Ah, sepertinya mereka akan mengajak ku lari pagi ini.

"Lama lu keong, eh btw cantik amat lu orang mau lari doang juga?" Selidik Chika melihat penampilan ku tiada hentinya

"Duh Ran, kita cuman mau lari muterin perumahan lo doang. Kecuali setelah itu kita nongkrong dulu di depan." Aurel menimpali

"Ganti baju gih, lama bener gue nungguin lo sampai abis tiga mangkok sama si Aurel!" Sunggut Chika kesal

"Lu makan mangkok?" Tanya ku tak percaya

"Tiga mangkok bubur, bodoh!" Chika dan Aurel menjawab serempak

"Oh." Aku manggut-manggut sambil memikirkan alasan untuk terhindar dari dua makhluk menyebalkan ini

"Rani jangan sampai gue kenyang karena bubur untuk yang kesepuluh kali! Walaupun enak sih, masih ada gak 'Bi?" Chika menoleh pada Bibi yang menyiapkan sarapan di meja makan, yang sepertinya dan memang bukan sepertinya lagi itu untuk aku dan bang Diaz

"Kalo neng mau, bibi buatin lagi." Tawar bibi

"Eh kampret! Kita lari aja belum, lu udah sarapan duluan. Pantes aja badan kaya tong sampah gitu, kebanyakan lemak lu!" Celetuk Aurel dengan wajah nya yang polos tak berdosa

"Sirik aja lu, ngomong aja bokong tepos lo pengen punya badan yang semok kayak gue!" Jawab Chika sinis

"Badan gue udah ideal kali! Udah kayak tubuh model gini!" Ujar Aurel tak ingin Chika mengalahkan nya

"Neng mau bibi buatin bubur lagi?" Untunglah bibi tahu suasana.

"Gak perlu bi." Ucap Chika walau aku tahu dia sangat menginginkan nya tapi masih kesal pada Aurel

"Cepet ganti baju Rani, lama banget ah!" Chika melipat tangan di depan dada nya. Melihati ku dengan mata tajam nya

"Aduh maaf banget Chik, Rel. Gue gak bisa." Lirih ku dengan nada penyesalan yang memang dibuat-buat

"Kenapa?"

Mampus lo Rani!

"E..em..em..."

"Kenapa sih lo?" Aurel menyahuti sambil memiringkan kepalanya memastikan keadaan wajah ku

"Gue..em..emm..emm..."

"Aduh Rani, cepet ah! Gue udah nunggu lo lama dan sekarang udah jam 8:44 dan bukan waktu nya untuk lari pagi. Diluar panas banget!" Cerocos Chika melihat benda yang melingkar di pergelangan tangan nya dan berdecak kesal

"Iya ih Ran, semangat lari gue udah ngendor nih gegara lo!" Aurel sama kesal nya pada ku

Okay, mungkin sekarang aku harus bicara pada mereka. Menceritakan tentang aku dan kak Rendy, biar aku tidak harus mengalami keadaan seperti ini lagi

"Okay, gue mau ngomong sama kalian." Jawab ku memberanikan diri

"Udah sana ganti baju dulu, ngomong nya nanti aja!" Ternyata Chika masih mempertahankan keinginan nya untuk pergi lari hari ini

The Trouble Of Sunset (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang